Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan alasan diadakannya ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Jakarta. Acara yang berlangsung dua hari 5-6 September 2023 tersebut merupakan side event dari rangkaian KTT ASEAN 2023.
Erick mengatakan, alasannya yakni Pemerintah Indonesia ingin mendorong kerjasama BUMN dengan pihak swasta dengan menarik investasi asing.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
"Kenapa kita lakukan AIPF yang dihadiri oleh PM Australia, PM Jepang, PM Kanada, memang kita ingin mendorong kerja sama BUMN dengan pihak swasta juga dengan investasi asing," kata Erick saat kunjungan ke Media Center, di JCC, Jakarta (7/9/2023).
Advertisement
Dalam kesempatan itu Erick menegaskan, melalui AIPF ini bukan berarti BUMN hanya mengejar keuntungan untuk BUMN saja, melainkan BUMN ingin membangun ekosistem bisnis yang berdampak untuk semua pihak, utamanya terkait ekonomi hijau.
"Jangan nanti ada stigma seakan-akan BUMN menjadi menara gading yang menguasai memonopoli. Tidak. Kita harus jadikan BUMN itu membangun ekosistem. Apalagi kemarin saya sudah paparkan blueprint dari BUMN ke depan 2024-2034 yang tidak lain salah satunya menjadi pelopor ekonomi hijau," ujarnya.
Menurutnya, percuma saja jika dalam AIPF hanya dibahas mengenai industri tanpa disinggung terkait energi hijaunya. Selain itu, dalam AIPF juga disampaikan mengenai pembangunan infrastruktur berskala internasional.
Adapun sebelumnya, sederet BUMN akan menawarkan sejumlah proyek untuk menggaet investor dari ajang ASEAN-Indo-Pasific Forum (AIPF) 2023. Nilai proyek itu beragam, mulai dari USD 1,8 miliar hingga USD 5 miliar.
Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan setidaknya ada 35 proyek yang akan dipamerkan kepada para calon investor dari berbagai negara. Rosan mengatakan 35 proyek ini adalah proyek-proyek yang potensial dan sudah siap menerima investor.
Proyek EBT Garapan BUMN Jadi Primadona di ASEAN Indo-Pacific Forum 2023
Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani mengungkap proyek yang berkaitan dengan energi baru terbarukan (EBT) yang digarap perusahaan pelat merah banyak diminati calon investor. Misalnya, upaya dekarbonisasi dan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV).
Diketahui, ada sekitar 35 proyek yang ditawarkan oleh BUMN di ajang ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023. Informasi, proyek EBT sejalan dengan perhatian dunia internasional sebagai upaya menekan emisi karbon.
"Salah satu yang menjadi banyak menarik minat itu adalah di bidang green energy atau ada upaya dekarbonisasi juga oleh PLN yang itu mengundang shifting ke energi baru terbaru, itu juga mengundang minat yang sangat tinggi," kata dia dalam Konferensi Pers AIPF 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Sektor ekosistem pengembangan mobil listrik juga disebut menarik banyak peminat. Ini merujuk pada proyek-proyek yang digarap seperti Indonesia Battery Corporation (IBC).
Tak cuma itu, ada sisi digitalisasi yang juga jadi sasaran para calon investor. Mengingat, Indonesia memiliki potensi dalam pengembangan di sektor ini.
"Kemudian banyak yang ingin berpartisipasi juga tentunya ada digitalisasi terutama yang menyangkut kamu melihat masih banyaknya potensi dari masyarakat kita yang belum tersentuh oleh formal financing jadi itu juga mereka lihat juga potensi-potensi akan menjadi potensi lebih besar ke depannya," paparnya.
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini berharap, minat kerja sama ini tak sebatas pada rangkaian KTT ASEAN 2023 saja. Tapi, bisa berlanjut kedepannya.
"Harapannya memang ini akan terus memperkuat hubungan tidak hanya ekonomi tetapi juga Geopolitik diantara negara negara ASEAN dan tentunya Indo-Pacific sesuai dengan visi ASEAN 2023 yaitu menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of growth," pungkasnya.
Advertisement
Ratusan Investor Kepincut
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan banyak pebisnis internasional tertarik dengan sejumlah proyek yang ditawarkan oleh BUMN. Menurutnya banyak calon investor yang berminat di proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV).
Dia menjelaskan, dalam agenda business matching pada ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023, BUMN fokus menawarkan proyek di sektor strategis. Diantaranya, energi, minyak dan gas bumi (migas), hingga proyek jalan tol.
Dia merinci, ada 5 proyek melibatkan pelabuhan, 6 proyek bidang kesehatan, 3 proyek fertilizer, 10 bidang infrastruktur, 9 tourism, 9 proyek jalan tol dan 3 proyek ekosistem kendaraan listrik.
"Walaupun di EV ecosystem dan value chain baru tiga proyek, tetapi ternyata peminatnya sangat sangat tinggi, saya kebetulan ke sana juga dan dilaporkan bahwa, bahkan yang datang kapasitasnya tidak mencukupi lebih dari 45 atau 50 orang dalam ruangan yang kita sediakan per industri itu," ungkapnya dalam Konferensi Pers AIPF 2023, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
185 Calon Investor
Dia mengatakan, sejumlah investor luar negeri hadir dalam proses temu bisnis ini. Selain itu, ada pula sejumlah calon investor dalam negeri.
"Di business matching itu dihadiri sekitar 185 investor internasional dan domestik," kata dia.
Dia menyebut, ada ACWA dari Saudi Arabia, EDF Energy dari Prancis, Capco dari Korea, Ignis dari Spanyol, China Labor Cooperation dan China Steel Construction dari China, Siemens dari Jerman, dan INPEX dari Jepang.
"Dari Canada ada British Columbia, dan juga Inggris, kemudian di Indonesia ada Astra internasional, Aman Mineral Tbk dan ada Dian Swastika Sentosa. Dari perbankan internasional ada Standard Charter, Sumitomo dan Commerce bank dan juga multilateral bank," paparnya.
Advertisement