Liputan6.com, Jakarta - Sektor infrastruktur hingga transportasi disebut bisa lebih optimal menekan emisi yang dihasilkan dari proses kerjanya. Salah satunya, dengan menerapkan Artificial Intelligent (AI) di beberapa lingkup kerjanya.
Regional Head of Energy and Environmental Policy in APAC, Amazon Web Services Ken Haig menyampaikan, awalnya sektor infrastruktur hingga transportasi dinilai tak bisa menerapkan sistem AI. Tapi, pada sektor itu terdapat peluang untuk penerapannya.
Baca Juga
"Penerapan pada transportasi, energi, layanan kesehatan, infrastruktur, dan segala sesuatu yang mungkin tidak anda anggap tak bisa menerapkan AI, nyatanya bisa menerapkan itu," kata Ken dalam Technology and Human Capital Enablers to Pave the Path to Sustainable Growth, di Indonesia Sustainability Forum 2023, di Park Hyatt, Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Advertisement
Salah satu dampak dari penerapannya adalah membantu sektor-sektor tadi menekan emisi dari lingkup kerjanya.
"Ada banyak peluang bagi kita untuk mengurangi emisi karbon dengan menggunakan AI untuk mendorong dampak yang terukur di seluruh industri, dan kami mulai melihat pelanggan AWS menggunakan cara yang sangat mengesankan ini," paparnya.
Dia meyakini, melalui pemanfaatan komputasi cloud, kegiatan yang dilakukan perusahaan atau organisasi di berbagai sektor bisa turut berkontribusi untuk menekan emisi karbon.
Â
Komputasi Awan 5 Kali Lebih Ramah Lingkungan
Diberitakan sebelumnya, sistem komputasi awan atau cloud menjadi pilihan dalam kerja-kerja perusahaan. Amazon Web Services mencatat, kegiatan perusahaan menjadi 5 kali lipat lebih ramah lingkungan ketika menggunakan cloud.
Regional Head of Energy and Environmental Policy in APAC, Amazon Web Services Ken Haig mengatakan, penerapan Artificial Intelligent (AI) dalam sistem komputasi cloud membuat perusahaan makin efisien. Ini mendorong efisiensi dari penggunaan daya dari operasional perusahaan.
"Kami perlu memastikan bahwa kami menempatkan sebanyak mungkin beban kerja tersebut di lingkungan yang paling efisien. Dan itulah yang dimaksud dengan awan. Jadi komputasi awan, pusat data, dan pusat data AWS, khususnya, terbukti lima kali lebih efisien dibandingkan rata-rata pusat data lokal organisasi perusahaan di Indonesia," paparnya dalam panel Technology and Human Capital Enablers to Pave the Path to Sustainable Growth, di Indonesia Sustainable Forum 2023, di Park Hyatt, Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Â
Advertisement
Efisiensi Bisnis
Dia menyebut ini menjadi efisiensi bisnis yang cukup besar. Menurut Ken, rata-rata perusagaan atau organisasi berharap bisa mengurangi 80 persen beban kerja ketika menggunakan cloud.
"Mereka akan mengharapkan pengurangan hampir 80 persen dalam penggunaan energi dan emisi terkait dari menjalankan beban kerja tersebut hanya dengan melakukan migrasi tersebut. Jadi itu dampaknya besar," paparnya.
Ken Haig menyampaikan, pihaknya terus juga mendorong penggunaan energi lainnya bersumber dari energi bersih. Tujuannya, tidak lain untuk memastikan operasional perusahaan berjalan sekaligus ramah terhadap lingkungan.
"Selain itu, untuk sisa penggunaan energi yang kami miliki, kami berjanji untuk menggunakan 100 persen energi terbarukan," tegasnya.
Â
Sustainable Infrastructure
Lebih lanjut, Ken menyinggung soal sustainable infrastructure atau infrasktruktur yang berkelanjutan. Menurutnya, layanan yang diberikan AWS dalam komputasi awan menjawab hal tersebut.
Dia mengklaim, AWS menyediakan langkah paling efisien dari beban kerja perusahaan. Kemudian, dia juga memastikan para pelanggan cloud AWS bisa menggunakan ruang seefisien mungkin dari beban kerjanya.
"Jadi kami memiliki seluruh tim arsitek solusi yang akan bekerja dengan pelanggan kami, untuk mencoba dan menemukan cara agar mereka dapat mengatur beban kerja mereka agar seefisien mungkin," tegasnya.
"Dan hal ini sama-sama menguntungkan karena memungkinkan kami mengalokasikan lebih banyak kapasitas yang tersedia kepada pelanggan lain," sambung Ken Haig.
Advertisement