Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, PT KAI akan menambah rangkaian kereta (trainset) Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Penambahan jumlah kereta ini karena berdasarkan data pengguna LRT Jabodebek kian meningkat tiap harinya.
Meski sempat mengalami beberapa kali gangguan, LRT Jabodebek yang diresmikan pada 28 Agustus lalu oleh Presiden Joko Widodo ini telah beroperasi 12 rangkaian LRT. "Sekarang gangguan semakin menurun, sehingga penumpang semakin meningkat. Di hari kerja penumpang 30 ribu, hari akhir pekan 50 ribu," ucapnya.
Baca Juga
Berkat respons masyarakat yang positif, PT KAI ingin menambah trainset LRT dan juga menambah jam kerja operasional LRT Jabodebek.
Advertisement
"Setelah berkomunikasi dengan Menhub, berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, kita ingin tambah jumlah trainset yang ada. Juga yang awalnya dari jam 05.00 sampai jam 18.50, akan diperpanjang sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," tambahnya.
Jumlah rangkaian LRT ini secara bertahap akan ditambahkan hingga keseluruhan rangkaian kereta yang berjumlah 31 dioperasikan. Itu terbagi dengan formasi 27 rangkaian dioperasikan untuk melayani penumpang, 2 rangkaian dilakukan perawatan berat, dan 2 rangkaian sebagai cadangan.
Kemenhub Catat 4 Gangguan Utama LRT Jabodebek
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan sejumlah evaluasi terhadap LRT Jabodebek yang telah beroperasi sekitar 11 hari sejak diresmikan pada 28 Agustus 2023.
Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan, terkait dengan evaluasi tersebut, saat ini proses tindak lanjut oleh stakeholder terkait masih terus berlangsung dibawah pengawasan langsung dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
"Ada empat gangguan utama yang telah kami terima laporannya, yaitu terkait pintu kereta, layar informasi penumpang, kelistrikan, hingga sistem operasi yang tengah ditangani oleh INKA, Divisi LRT Jabodebek dari PT KAI, serta stakeholder terkait. Ditargetkan selesai awal September hingga akhir Oktober," ujar Adita dalam keterangan tertulis, Jumat (8/9/2023).
Lebih lanjut, Adita menuturkan, saat ini terdapat 12 rangkaian kereta (trainset) yang dioperasikan dan siap melayani penumpang.
Jumlah rangkaian kereta ini secara bertahap akan ditambahkan hingga keseluruhan rangkaian kereta yang berjumlah 31 dioperasikan, dengan formasi 27 rangkaian dioperasikan untuk melayani penumpang, 2 rangkaian dilakukan perawatan berat, dan 2 rangkaian disiagakan sebagai cadangan.
"Dengan jumlah rangkaian tersebut, untuk saat ini LRT Jabodebek akan dioperasikan dari pukul 05.00 WIB hingga 18.58 WIB dengan headway 10-20 menit," terang Adita.
Kendati demikian, ia optimistis ke depan LRT Jabodebek dapat dioperasikan sesuai dengan pola operasi ideal dengan jam operasi lebih lama dan headway hingga 4-8 menit ketika keseluruhan rangkaian kereta sudah dijalankan secara bertahap. "Sehingga masyarakat diharapkan dapat terus memantau jadwal LRT Jabodebek ini," imbuh pejabat Kemenhub itu.
Â
Advertisement
Angkut 331.947 Orang
Adita menyebut, hingga Rabu (6/9/2023) sore, jumlah penumpang yang telah dilayani oleh LRT Jabodebek mencapai 331.947 orang. Menurut dia, ini menunjukkan animo yang sangat tinggi untuk mencoba moda transportasi baru tersebut.
"Alhamdulillah sejauh ini feedback yang kami terima relatif positif, meski ada beberapa catatan yang perlu kami evaluasi terkait operasional LRT Jabodebek," tutur Adita.
Terkait tarif promosi yang diberlakukan oleh Kementerian Perhubungan, Adita menjelaskan bahwa promo ini masih berlaku hingga 30 September 2023. Dengan adanya promo ini, masyarakat hanya akan dikenakan tarif dasar sebesar Rp 5.000 untuk seluruh lintas pelayanan.
"Setelah September ini, kami akan berlakukan skema tarif maksimal Rp 20.000 untuk seluruh lintas pelayanan. Namun tetap kami buka opsi untuk pemberlakuan promo dengan skema lain jika ada masukan lebih lanjut," pungkas Adita.Â