Sukses

Akses Transportasi Jadi Kunci Kembangkan Bisnis Properti di Pinggir Jakarta

Bintaro Jaya yang berlokasi terdepan di selatan Jakarta, menjadi kota mandiri terbaik dengan jarak terdekat ke pusat Jakarta karena dilengkapi dengan akses terbaik dan termudah untuk mobilitas sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan bisnis properti ikut membawa Jakarta jadi kota yang semakin sesak. Menurut data World Population Review per 2023, Jakarta menempati posisi 28 kota terpadat di dunia dengan catatan jumlah penduduk sebesar 11,24 Juta. 

Sementara riset yang telah dilakukan TomTom Traffic Index tahun 2022 pada 389 kota di 56 negara, Jakarta menduduki posisi 46 di dunia dan peringkat kedua di Asia sebagai kota termacet. Ini turut mempengaruhi tingkat stress penduduk Jakarta yang menempati peringkat sembilan di dunia. 

Padatnya penduduk dan mobilitas yang tinggi berdampak kepada tingginya harga tanah yang memperkecil kemungkinan memiliki rumah di Jakarta. Sehingga masyarakat lebih memilih untuk membeli rumah di kota-kota penyangga sekitar Jakarta, seperti Tangerang, Depok, Bekasi, dan Bogor. 

Tentunya Bintaro Jaya yang berlokasi terdepan di selatan Jakarta, menjadi kota mandiri terbaik dengan jarak terdekat ke pusat Jakarta karena dilengkapi dengan akses terbaik dan termudah untuk mobilitas sehari-hari.

Namun, persebaran penduduk di pinggiran Jakarta tersebut juga wajib dibarengi oleh penyediaan akses transportasi memadai. PT Jaya Real Property Tbk memberi contoh kawasan Bintaro Jaya, yang dikembangkan sejak tahun 1980an berdekatan dengan simpul jalan utama. 

Wakil Direktur Utama Jaya Real Property Yohanes Hengky Wijaya mengatakan, Bintaro Jaya dilengkapi dengan 2 pintu tol di dalam area pengembangannya, yakni pintu Tol Parigi dan pintu Tol Pondok Aren.

"Sementara untuk moda transportasi umum terdapat transportasi yang sudah saling terintegrasi. Bintaro Jaya juga menjadi satu-satunya kota mandiri yang memiliki 3 stasiun kereta api di dalam areanya dan menghubungkan ke moda transportasi umum lainnya, juga memiliki Royal Trans untuk pilihan transportasi lainnya," paparnya, Sabtu (9/9/2023).

Simpul Transportasi

Simpul transportasi juga tetap dikedepankan dalam pengembangan kawasan saat ini. Yohanes mencontohkan pembangunan distrik baru yang mementingkan kemudahan akses untuk beberapa rute tujuan. 

"Botanica Aralia adalah produk terbaru dari Bintaro Jaya. Melalui produk ini penghuni dengan mobilitas tinggi akan sangat dimudahkan karena lokasinya terhubung langsung dengan Tol Parigi yang bisa menjangkau Bandara  Soekarno-Hatta hanya 15 menit, dan juga mempunyai akses langsung menuju pintu Rol Pondok Aren ke arah Jakarta Selatan," terangnya. 

"Tidak hanya itu, bagi warga pengguna transportasi umum, Bintaro Jaya dilengkapi banyak pilihan moda transportasi karena memiliki 3 stasiun kereta api, Intrans dan Royal Trans. Adanya semua fasilitas tersebut tentunya menambah kepraktisan penghuni dalam melakukan mobilitas," kata Yohanes.

2 dari 4 halaman

Tengok Rencana Induk Pembangunan Distrik Barat Bintaro Jaya, Usung Konsep Berkelanjutan

Konsultan Desain International, 10 Design, bagian dari Egis Group, mengumumkan rencana pengembangan Distrik Barat Bintaro Jaya. Berlokasi di Bintaro Boulevard Tangerang Selatan, 15 kilometer dari pusat bisnis Jakarta, proyek ini digadang menjasi merupakan pusat perekonomian baru Jabodetabek.

Lahan hijau seluas 36 hektar telah di tata ulang menjadi sebuah kawasan modern yang mendukung konsep gaya hidup berkelanjutan dan sehat, serta terhubung dengan lingkungan yang asri.

Rencana Induk ini menerapkan konsep kota 15 menit untuk memastikan seluruh fasilitas dapat diakses dengan berjalan kaki sehingga penghuni maupun pengunjung menjelajah kota dan menikmati pemandangan, serta menciptakan suasana kota yang lebih hidup dan berfokus kepada komunitas.

Sebuah perpaduan yang dinamis antara hunian, bangunan komersial multifungsi, ritel, dan elemen rekreasi yang ditempatkan secara strategis agar mudah dijangkau dan peningkatan aksesibilitas serta mendefinisikan ulang konsep kehidupan perkotaan.

Principal of Master Planning 10 Design Peter Barrett mengatakan, ada kebutuhan yang semakin besar akan lingkungan perkotaan yang restoratif dan tangguh, di mana orang-orang dapat terhubung dan terinspirasi, dan inilah visi yang ingin diwujudkan untuk Distrik Barat Bintaro Jaya.

"Lingkungan yang berkelanjutan dan inklusif, mengintegrasikan penggunaan lahan yang saling melengkapi dengan ruang hijau serbaguna yang luas untuk menciptakan komunitas yang berkesan, bersemangat, dan mandiri di mana Anda dapat tinggal di dekat tempat Anda bekerja, dengan beragam pengalaman dan aktivitas, yang selalu terhubung dengan alam." kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8/2023).

3 dari 4 halaman

Konsep Ruang Terbuka Hijau

Pada jantung Distrik Barat Bintaro Jaya terdapat 'The Oval', ruang hijau yang dapat diakses oleh publik dengan hamparan rumput yang luas dan amfiteater lanskap multifungsi, yang berfungsi sebagai tempat untuk menyatukan komunitas lokal melalui musik, seni, dan acara.

Pengalaman komunitas yang beragam, kafe, restoran, ritel, taman air interaktif, dan karya seni publik menyatu dengan baik, yang akan membuat orang tertarik untuk berjalan-jalan.

Jalur pejalan kaki yang ditinggikan, dengan pemandangan 360 derajat, menjadi penghubung menuju berbagai ruang fungsional, sekaligus menarik pengunjung ke The Oval.

Rencana Induk menyajikan serangkaian konsep dengan ruang terbuka hijau, lapangan dan kawasan taman yang saling terkait untuk membentuk jaringan ruang kota yang saling terhubung.

4 dari 4 halaman

Pelestarian Anak Sungai

Sungai dan anak sungai yang ada telah dilestarikan, ditata ulang dan dikembangkan sehingga kesempatan berekreasi, seperti pengalaman bermain air dan jalur pejalan kaki di tepi sungai untuk jogging dan bersepeda, dapat terhubung dengan jalur sepeda Bintaro yang lebih luas.

Konsep resiliensi telah diintegrasikan ke dalam rencana induk untuk membantu mengurangi dampak yang disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

Ruang terbuka hijau, termasuk The Oval, telah dirancang sebagai bagian dari sistem dry pond untuk mengelola air hujan, banjir lokal dan penyerapan air tanah. Pembangunan infrastruktur penunjang untuk Distrik Barat Bintaro Jaya Barat telah dimulai dari awal tahun 2023.