Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) untuk tiga bulan ke depan mulai dicairkan hari ini Senin (11/9). Bansos beras tersebut akan menyasar 21,3 juta keluarga kurang mampu (KPM).
"Alhamdulillah program bantuan pangan untuk 21,3 juta keluarga kurang mampu mulai didistribusikan BUMN hari ini," ujar Erick Thohir saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecek stok beras di Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin (11/9).
Baca Juga
Erick meminta BUMN pangan seperti Perum Bulog untuk mengoptimalkan program bantuan pangan. Dia menyebut BUMN harus dapat menjaga kepercayaan dari pemerintah dan presiden untuk hadir dalam membantu masyarakat.
Advertisement
Menurut Erick, BUMN memiliki peran besar tak hanya sebagai agen pembangunan, melainkan juga dalam aspek sosial seperti menjalankan penugasan untuk membantumasyarakat melalui program bantuan pangan. Oleh karenanya, distribusi bansos beras harus dipastikan tepat sasaran.
"Saya sudah meminta BUMN untuk memastikan agar distribusinya bisa berjalan dengan lancar dan benar-benar tepat sasaran," ucap Erick.
Untuk itu, lanjut Erick, Bulog akan dibantu PT Pos Indonesia dalam mendistribusikan bantuan beras. Dengan jangkauan yang luas, Erick menyampaikan Pos Indonesia memiliki kemampuan dalam menyalurkan bantuan ke seluruh penjuru negeri.
"InsyaAllah BUMN terus bersinergi satu sama lain, seperti Bulog dan Pos Indonesia yang mulai hari ini mendistribusikan bantuan beras ke-34 provinsi di Indonesia," lanjut Erick.
Stok Beras
Erick mengatakan, Presiden Jokowi telah memastikan bahwa stok beras di Gudang Bulog yang sebesar 1,5 jutaton masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dia bertahap proses distribusi bansos beras ini dapat berjalan lancar.
"Semoga upaya ini dapat membantu masyarakat kita yang pada hari ini membutuhkan bantuan beras, BUMN akan terus berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk Badan Pangan Nasional hingga kementerian dan lembaga lain untuk memastikan penyaluran bantuan dapat berjalan secara maksimal," pungkasnya.
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Â
Jokowi Mulai Sebar 10 Kg Bansos Beras untuk 21,3 Juta Keluarga
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merilis program bansos beras atau Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah. Lewat program ini, pemerintah akan mendistribusikan beras medium gratis kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) selama tiga bulan, mulai September-November 2023.
Dalam peluncuran program ini, Senin (11/9/2023), Jokowi melakukan kunjungan langsung ke dua tempat, yakni Gudang Bulog Dramaga di Kabupaten Bogor dan Gudang Bulog DKI Jakarta & Banten di Kelapa Gading, Jakarta.
Turut hadir beberapa menteri dan pemangku kepentingan dalam kunjungan tersebut. Antara lain, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kepala Perum Bulog Budi Waseso, dan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Erick Thohir mengatakan, penyaluran program beras ini tidak hanya dilakukan di dua tempat itu saja, tapi serentak di 38 provinsi seluruh Indonesia.
"Ini kan sesuai arahan bapak Presiden, bahwa pemerintah harus hadir. Ini program bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga di 38 provinsi. Jadi sudah luas," ujar Erick Thohir di Gudang Bulog DKI Jakarta & Banten di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (11/9/2023).
Â
Advertisement
Total Alokasi Beras
Total alokasi beras yang dipersiapkan untuk pelaksanaan program di tiga bulan ini sekitar 640 ribu ton. Bulog akan dibantu PT Pos Indonesia dalam mendistribusikan bantuan beras ke seluruh penjuru negeri.
Mendag Zulkifli Hasan pun memastikan, stok cadangan beras pemerintah tetap aman di tengah pelaksanaan program itu.
"Perintah Presiden tadi digelontorkan berapapun. Stok cukup, 1,6 juta ton. Jadi tenang, aman, beras cukup stoknya. Lebih dari cukup," tegasnya.
Bahkan, pelaksanaan program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah juga dipercepat untuk mengatasi kenaikan harga beras saat ini. "Ini dipercepat, harusnya Oktober agar Bulog melakukan operasi pasar agar harganya tetap paling tidak bisa turun," imbuh Mendag Zulkifli Hasan.