Sukses

Jokowi Tagih Komitmen Italia di Skema JETP Rp 307,6 Triliun

Italia menjadi salah satu dari sejumlah negara yang turut sepakati JETP di sela-sela KTT G20.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi komitmen Italia untuk skema kemitraan transisi energi berkeadilan atau just energy transition partnership (JETP). Selain itu, Jokowi juga menagih komitmen Italia dalam skema tersebut.

Jokowi menyampaikan hal itu saat bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di sela-sela KTT G20 di New Delhi, Italia pada Minggu, 10 September 2023.Demikian dikutip dari Antara, ditulis Senin (11/9/2023).

Italia menjadi salah satu dari sejumlah negara yang turut sepakati JETP di sela-sela KTT G20 pada 2022. Total komitmen pendanaan mencapai USD 20 miliar atau sekitar Rp 307,6 triliun untuk ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

"Saya harap komitmen itu segera diimplementasikan karena dukungan mobilisasi pendanaan adalah elemen penting dalam transisi energi,” kata Jokowi.

Jokowi juga menyambut baik peningkatan investasi oleh Italia ke Indonesia. "Saya sambut baik peningkatan investasi Italia dan peresmian pabrik Piaggio tahun lalu,” tutur Jokowi.

Jokowi juga mengundang Italia untuk terlibat dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia, infrastruktur hijau dan pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Selama pertemuan yang berlangsung sekitar 20 menit itu, Jokowi juga meminta dukungan PM Meloni atas keanggotaan Indonesia di Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Adapun turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mendag: Prancis Komitmen Investasi di IKN dan Proyek Transisi Energi

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Pemerintah Indonesia mengapresiasi kerja sama dan investasi Prancis di Indonesia. hal itu disampaikan usai mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berlangsung di sela-sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 9—10 September 2023 di New Delhi, India.

“Dalam pertemuan dibahas rencana dan komitmen Prancis, termasuk terkait investasi di IKN dan proyek transisi energi. Indonesia mengharapkan rencana tersebut segera direalisasikan,” ujar Mendag Zulkfili Hasan dalam Keterangan, Senin, (11/9/2023).

Pada Juni 2023, Duta Besar Prancis untuk Indonesia beserta delegasi bisnis Prancis telah mengunjungi Kawasan IKN dan menghasilkan 4 Letter of Intent (LoI) untuk mendukung pembangunan IKN.

Selain itu, Indonesia juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meminta dukungan Prancis dalam proses pendaftaran Indonesia menjadi bagian dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Presiden Jokowi mengungkapkan hal tersebut merupakan langkah Indonesia untuk menjadi negara maju.

Pada periode Januari—Juli 2023, total perdagangan Indonesia-Prancis sebesar USD 1,55 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Prancis sebesar USD 547 juta dan impor Indonesia dari Prancis sebesar USD 999 juta. Total perdagangan Januari—Juli 2023 naik 10,74 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar USD 1,40 miliar.

Produk ekspor Indonesia ke Prancis adalah trafo listrik, bagian dan aksesoris kendaraan peralatan listrik untuk mengganti atau memproteksi sirkuit listrik, gas minyak bumi dan gas lainnya, serta minyak sawit dan fraksinya.

Sedangkan, impor Indonesia dari Prancis yaitu parfum, protein whey dan produk lainnya yang terdiri atas susu, barang yang dipakai saat bepergian, vaksin untuk manusia dan hewan, serta obat-obatan.

 

3 dari 3 halaman

Investasi Global Teknologi Penangkapan Karbon Sentuh USD 6,4 Miliar

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa sektor Carbon Capture Storage (CCS) atau teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon berkembang pesat, dan menawarkan investor peluang untuk menjadi industri revolusioner yang menjanjikan keuntungan jangka panjang. 

“Investasi global baru-baru ini di sektor CCS telah mencapai sekitar USD 6,4 miliar, dengan Asia memberikan kontribusi sebesar USD 1,2 miliar,” ungkap Luhut dalam pesan video di IICCS Forum di Hotel Mulia, Jakarta pada Senin (11/9/2023). 

“Penting bagi Indonesia menjadi bagian utama dari investasi teknologi (CCS),” katanya.

Luhut melanjutkan, pengembangan CCS hub di indonesia memiliki potensi yang sangat besar karena memiliki sumber daya yang diperlukan dari penyimpanan CO2 dan lokasi industri yang berdekatan. 

“Termasuk mitra kami dari industri di Asia Timur untuk transportasi karbon internasional,” jelasnya. 

Selain itu, penerapan pajak karbon regional juga memberikan dorongan ekonomi pada proyek CCS. 

“Fasilitas minyak dan gas yang ada mulai dari Aceh, Jawa Utara, Kalimantan dan daerah terkait di Papua secara teknis layak untuk dioperasikan dengan teknologi CCS,” sebut Luhut.

“Dengan mendorong kolaborasi dan berbagi pengetahuan, kita dapat memanfaatkan potensi penuh CCS untuk mewujudkan masa depan berkelanjutan di Asia Tenggara,” pungkas Luhut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini