Sukses

Minta Restu Komisi XI DPR, Sri Mulyani: PMN untuk 3 BUMN Dicairkan Awal 2024

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan penyertaan modal negara (PMN) untuk tiga BUMN akan dicairkan pada awal tahun 2024 atau triwulan I-2024.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengatakan penyertaan modal negara (PMN) untuk tiga BUMN akan dicairkan pada awal tahun 2024 atau triwulan I-2024.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR agenda pengantar penambahan PMN APBN TA 2023, secara virtual, Selasa (12/9/2023).

"Rencana PMN untuk tahun 2024, di dalam RUU APBN 2024 yang telah disampaikan oleh Bapak Presiden dalam Rapat panja Asumsi Dasar, pendapatan, defisit serta pembiayaan yang sudah dibahas dalam banggar, kita menyebutkan PMN pada 3 BUMN yang akan dicairkan pada awal tahun 2024 atau triwulan I-2024," kata Sri Mulyani.

Menurut Bendahara negara ini, perlu dilakukan pendalaman terlebih dahulu oleh Komisi XI DPR, sehingga Pemerintah dapat memproses PMN setelah UU APBN 2024 ditetapkan.

"Maka kami mohon untuk bisa dilakukan pembahasan dengan komisi XI, karena timing dari PMN ini menentukan dari kesehatan BUMN-BUMN tersebut," ujarnya.

Adapun tiga BUMN yang dimaksud Sri Mulyani diantaranya, pertama, PT Hutama Karya yang akan mendapatkan PMN sebesar Rp 18,6 triliun. Pemberian PMN tersebut lantaran Hutama Karya menjadi BUMN Utama penyelesaian jalan Tol Sumatera tahap I dan proyek tol Bogor-Ciawi Sukabumi dan tol Kayu Agung-Palembang-Betung.

"Ada 3 BUMN, satu PT Hutama Karya yang tadi sudah dapat 2023, tahun depan masih dapat lagi Rp 18,6 triliun. Kita harapkan dengan PMN yang dikaitkan dengan kemajuan proyek akan semakin akuntabel," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BUMN Lain

BUMN kedua yang mendapatkan PMN adalah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia. PMN yang akan diberikan sebesar Rp 3,55 triliun, dalam rangka penguatan IFG life guna menyelesaikan pengalihan polis hasil restrukturisasi dari PT Asuransi Jiwasraya.

"Dari BPUI ini IFG life masih ada kekurangan di dalam penyelesaian pengalihan polis sebesar Rp 3,556 triliun yang kita harapkan bisa direalisasikan pada awal tahun 2024," jelasnya.

BUMN ketiga yakni, Wijaya Karya akan mendapatkan PMN 2024 sebesar Rp 6 triliun dalam rangka penguatan struktur permodalan WIKA dalam mendanai proyek PSN yang sedang dikerjakan.

"Ketiga, kita mengusulkan di dalam PMN 2024 adalah Rp 6 triliun untuk PT Wijaya Karya," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini