Sukses

Tingkatkan Layanan, ASDP Indonesia Ferry Pekerjakan 6.000 Orang

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mendorong seluruh Ferizyan atau Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan untuk terus berkembang

Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mendorong seluruh Ferizyan atau Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan untuk terus berkembang menjadi insan profesional dan berkualitas dalam menghadirkan layanan prima kepada pengguna jasa.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengungkapkan bahwa saat ini total SDM ASDP berjumlah 6.000 orang yang tersebar di Kantor Pusat dan 27 Kantor Cabang di seluruh Indonesia.

Salah satu SDM yang menjadi tumpuan harapan dalam menghadirkan layanan prima diantaranya pramugari dan pramugara kapal ekspress yang saat ini bertugas di lintas Merak-Bakauheni.

Shelvy mengungkapkan, peran pramugari dan pramugara sangatlah besar, sebagai salah satu front liner di atas kapal, yang berada sangat dekat dengan penumpang. Mereka bertugas menjaga kenyamanan dan ketertiban penumpang selama pelayaran, menyambut kedatangan penumpang, dan selalu siap siaga jika penumpang membutuhkan bantuan.

"Pramugari dan pramugara di kapal ASDP sudah teruji dan memiliki pengetahuan yang mumpuni mengenai kapal dan pelayaran. Dengan begitu, mereka dapat memberikan informasi dan arahan sesuai yang penumpang inginkan," tutur Shelvy, Selasa (12/9/2023).

Standar Pelayanan

Adapun standar pelayanan kepada pelanggan yang wajib diterapkan pramugari dan pramugara adalah penerapan 5S yakni Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun.

Kemudian, seorang mereka harus berpenampilan rapi, bersih dan wangi, mempunyai attitude yang baik, berwawasan yang luas, senang bersosialisasi, dan juga mempunyai kemampuan berbicara di depan publik (public speaking) yang baik. Hal ini sebagai bentuk komitmen ASDP untuk memastikan bahwa pengguna jasa mendapatkan pelayanan yang optimal.

 

2 dari 3 halaman

Kru Kapal Ekspress

Saat ini, total pramugari dan pramugara yang bertugas melayani 4 unit kapal ekspress di Merak-Bakeuheni berjumlah 28 orang, yang terbagi menjadi 4 tim yakni A, B, C, dan D, dengan setiap tim berjumlah 7 orang. Tim A bertugas di KMP Legundi, Tim B di KMP Batumandi, Tim C di KMP Sebuku, dan Tim D di KMP Jatra III.

"Setiap tim dapat di-rolling di kapal mana saja, apabila ada kapal yang sedang anchor dan ada kapal yang masuk menggantikan kapal yang anchor tersebut," katanya.

Peran dan eksistensi petugas front liner pramugari maupun pramugara tentunya juga menjadi fokus ASDP dalam mewujudkangame changer terkait People & Culture.

Hal ini menekankan bahwa manajemen ASDP mampu memberikan pelayanan maksimal dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya. Tentunya, aspek utama pelayanan ASDP tetap memprioritaskan aspek keselamatan, yang kemudian diikuti dengan keamanan dan kenyamanan dari seluruh pengguna jasa atau masyarakat yang mengakses layanan ASDP.

 

3 dari 3 halaman

Bantu Persalinan di Kapal

Tidak hanya pramugari dan pramugara, ASDP memastikan seluruh crew kapal yang bertugas selama pelayaran juga menjalankan pekerjaan secara profesional dan caring, dimana memiliki jiwa melayani dan penolong sebagai wujud penerapan People and Culture.

Beberapa petugas awak kapal, Shelvy mencontohkan, memiliki kemampuan yang mumpuni dalam membantu persalinan, yang sangat mungkin terjadi ketika pelayaran berlangsung.

Seperti kelahiran seorang bayi perempuan pada hari Jumat (8/9) di atas salah satu kapal milik ASDP, KMP. Aceh Hebat 1, pukul 21.09 WIB, yang sedang melakukan pelayaran dari Pelabuhan Calang, Aceh Jaya menuju Pelabuhan Kolok, Simelue.

"Alhamdullilah, selama proses melahirkan, awak kapal kami memastikan dan berkordinasi dengan tim medis yang berada di dalam ruangan untuk memfasilitasi keperluan yang dibutuhkan dalam penanganan persalinan. Tindakan Pertolongan yang dilaksanakan Kru KMP Aceh Hebat 1 sudah sesuai Sijil keadaan Darurat yaitu Penanganan Orang Melahirkan," ujar Shelvy.

Bayi cantik yang lahir di KMP Aceh Hebat tersebut diberi nama Putri Aceh Hebat, yang merupakan anak dari Ibu Syafira Nazira, warga Berungga, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Adapun proses kelahiran ini juga dibantu seorang penumpang yang memang berprofesi sebagai bidan di Dinas Kesehatan Simeulue, Putri Ayu dan beberapa siswa Akademi Kebidanan dan STIKES Muhammadiyah Aceh. Setelah kapal sandar, ibu dan bayinya langsung dibawa oleh ambulance ke RSUD Simeulue untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sebagai bentuk kepedulian, pihak KMP Aceh Hebat 1 memberikan santunan berupa uang tunai yang diberikan oleh Perwira KMP Aceh Hebat 1 Puput Yulianto. "ASDP dan segenap awak kapal mendoakan yang terbaik bagi Putri dan keluarganya. Semoga Ananda Putri Aceh Hebat kelak menjadi anak yang cerdas, berbakti kepada orang tua, dan menjadi kebanggaan bangsa dan negara," ujar Shelvy menandaskan.