Sukses

Tingkatkan Daya Saing, Antam Ajak 11 Mitra Binaan Ikut Festival Pasar Senggol Turkiye 2023

Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, keikutsertaan Antam dalam kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan BUMN terhadap perkembangan usaha UMK terutama yang ada di sekitar wilayah operasi perusahaannya.

Liputan6.com, Jakarta Festival Pasar Senggol Turkiye 2023 diselenggarakan pada  9-10 September 2023. Kegiatan tersebut melibatkan 11 produk mitra binaan PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Pada kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Kegiatan Masyarakat di Distrik Eyupsultan, Antam Bersama anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID lainnya PT Bukit Asam tergabung dalam satu booth MIND ID untuk memperkenalkan potensi produk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Indonesia kepada masyarakat Turki. 

Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, keikutsertaan Antam dalam kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan BUMN terhadap perkembangan usaha UMK terutama yang ada di sekitar wilayah operasi perusahaannya.

"Partisipasi Antam dalam gelaran ini merupakan salah satu bentuk pendampingan perusahaan untuk masyarakat. Kami ingin meningkatkan jangkauan pasar para mitra binaan ini hingga di pasar internasional," katanya. 

Faisal juga menyebut, partisipasi mitra binaan Antam dalam ajang internasional seperti ini juga merupakan salah satu pintu pembuka untuk meningkatkan daya saing produk serta menambah relasi dan kesempatan pasar baru. 

Berbagai produk olahan mitra binaan unggulan Antam yang dipasarkan pada Pasar Senggol Turkiye 2023 antara lain Kopi Halmahera, kolang-kaling, Rendang olahan, Abon Ikan Lele, Minuman Jahe Kemasan, Batik Geulis Handayani, Kerajaan Kujang dan Batu Alam Bogor, dan berbagai produk UMK binaan lainnya. 

"Produk Kopi Halmahera, rendang dan sambal kemasan menjadi primadona yang banyak diminati pengunjung," kata Faisal. 

Lebih lanjut Faisal menjelaskan, setelah berpartisipasi pada acara tersebut, Antam melihat adanya potensi pasar produk UMK di Turki. Itu karena ada sekitar 10 ribu orang Indonesia yang tinggal di negara tersebut. 

"Jadi saya meyakini mereka pasti membutuhkan produk Indonesia, selain itu produk Indonesia juga banyak diminati turis dari negara-negara Eropa yang datang ke Turki," ujarnya. 

 

 

(*)