Sukses

Kegiatan Ini Bisa Bikin Hidup Lebih Sukses dan Menyenangkan, Apa Saja?

Merasa terjebak dalam siklus tanpa arah seringkali menyebabkan burnout atau kelelahan.

Liputan6.com, Jakarta - Tak peduli seberapa besar kita berpikir bahwa kita mengenali diri sendiri, dan apa yang kita inginkan, kita masih merasa tidak yakin dengan langkah selanjutnya dalam karir dan kehidupan kita secara keseluruhan. Merasa terjebak dalam siklus tanpa arah seringkali menyebabkan burnout atau kelelahan.

DIlansir dari CNBC Make It, mengambil contoh seperti Suneel Gupta yang merasa burnout setelah melampaui ekspektasinya dengan menjual perusahaan kesehatannya seharga hampir USD 20 juta pada tahun 2016.

Tersesat dan bingung, Gupta yang mengajar di Universitas Harvard sebagai sarjana tamu, menyadari bahwa kunci untuk memasuki fase selanjutnya dalam hidup adalah menemukan kembali ke pusat kehidupannya, sebuah nilai yang ditanamkan kakeknya ketika ia masih kecil.

Berikut delapan kegiatan yang bisa kamu terapkan dalam hidup kamu untuk menyelaraskan kembali dengan tujuan kamu saat mengalami burnout:

8 Cara untuk Mencari Jalan Kembali dengan Tujuanmu

1. Temukan Tujuan

Pikirkan tentang “titik terang” kamu, bahkan ketika kamu mengalami burnout. Tulislah tentang apa yang membuat kamu bahagia dan persempit semuanya menjadi kalimat singkat yang mencakup tema mendasarnya. Misalnya, tujuan anda mungkin “bercerita”, dan itu bisa menjadi penulis, pembicara publik, atau jurnalis.

2. Berkomitmen sepenuh hati

Terlibat dalam aktivitas lain yang memberikan kegembiraan di luar tujuan yang kamu miliki. Ini akan membantu untuk mendapatkan inspirasi dari tugas dan mencurahkan seluruh hati ke dalam minat yang kamu miliki ketika tiba waktunya untuk fokus pada hal itu. “Jauh lebih baik untuk melakukan sepenuh hati dan sebagian terjadwal daripada terjadwal sepenuhnya dan setengah hati,” tulis Gupta.

2 dari 3 halaman

3. Hargai Energi dari Waktu ke Waktu

Ingatlah bahwa berkomitmen pada tujuan bukan tentang seberapa banyak waktu yang kamu investasikan untuk tujuan tersebut, tetapi lebih pada seberapa banyak energi yang kamu berikan.

“Saat memeriksa suatu tugas, jangan hanya mempertimbangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan, tetapi juga kualitas energi yang dibutuhkan,” kata Gupta.

Kumpulkan energi sepanjang hari dengan beristirahat dan keluarkan energi saat kamu butuh, tambahnya.

4. Merasa Nyaman dengan Hal yang Tak Nyaman

Terkadang, bersandar pada apa yang membuat kamu tidak nyaman membawa mu ke tempat yang kamu inginkan. “Jika kamu lari dari rasa sakit, kamu juga memisahkan diri dari kemungkinan-kemungkinan,” kata Gupta. Akan selalu ada tantangan dalam hidup, jadi sebaiknya luangkan waktu sejenak untuk melihat apa yang coba diajarkan oleh tantangan saat ini.

5. Prioritaskan Kesenangan

Temukan cara untuk memasukkan banyak kesenangan ketika mewujudkan tujuan. “Mengaburkan batasan antara bekerja dan bermain lebih dari sekadar kebahagiaan, ini adalah jalan menuju kesuksesan,” Kata Gupta.

Cintai apa yang kamu lakukan lebih dari sekadar hasilnya untuk menghindari kekecewaan, serta bertujuan untuk menikmati pengalaman sepenuhnya.

 

3 dari 3 halaman

6. Lupakan Diri Anda untuk Menemukan Jati Diri

Gupta mengaitkan praktik ini dengan kutipan terkenal Mahatma Gandhi, “Cara terbaik untuk menemukan diri sendiri adalah dengan menenggelamkan diri dalam melayani orang lain.” Cobalah lebih fokus pada apa yang bisa kamu lakukan untuk orang lain, dan kamu mungkin benar-benar dibimbing menuju tujuan kamu.

7. Temukan Keseimbangan

Mengetahui kapan harus mengejar dan melepas sesuatu sangat peting untuk tujuanmu. Gupta menyamakan upaya Gandhi dan kakeknya dalam mencapai tujuan mereka seperti mengamati seorang kapten pelayar, “ada angin yang tersedia untuk mereka manfaatkan, selalu penting untuk mengetahui ke mana arah angin bertiup.”

8. Ambil Tindakan agar Keberanian Anda Muncul

Kebanyakan orang percaya bahwa kamu perlu memiliki keberanian terlebih dahulu untuk bertindak, tetapi Gupta percaya bahwa ada saat-saat ketika kamu perlu bertindak terlebih dahulu agar keberanian bisa muncul. “tindakan tidak selalu mengarah pada pencapaian,” tulis Gupta.