Sukses

CEO VENTENY Jun Waide, Pengusaha Jepang Pertama Tembus IPO di Indonesia

Masuknya VENTENY di BEI menjadikan Jun Waide sebagai pengusaha Jepang pertama yang menembus IPO di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Jun Waide mencetak sejarah setelah perusahaan yang didirkannya, PT. VENTENY Fortuna International Tbk resmi memasuki IPO di Bursa Efek Indonesia pada Desember 2022.

Masuknya VENTENY di BEI menjadikan Jun Waide sebagai pengusaha Jepang pertama yang menembus IPO di Indonesia.

"Dengan IPO kami bisa memaksimalkan kehadiran layanan kami di Indonesia. Hal ini memberikan kami akses mudah untuk menjangkau lebih banyak institusi, perusahaan-perusahaan Jepang untuk mendatangkan pendanaan lokal dari Jepang ke Indonesia," ujar Jun Waide dalam pertemuan dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta pada Kamis (14/9/2023).

Pada tahun 2011, Jun Waide sempat menjalankan peran sebagai CEO di sebuah perusahaan di Filipina. Hingga pada tahun 2015, dia memutuskan untuk mendirikan VENTENY.

Hingga pada tahun 2020, ketika pandemi melanda, Jun Waide bercerita perusahaannya sempat berada di ambang kebangkrutan imbas pembatasan COVID-19.

Dia kemudian berkontak kembali dengan rekannya di Indonesia di mana ia mendapati pasar negara itu masih mampu menjalankan sektor ekonomi dan bisnisnya di tengah pembatasan COVID-19.

"Dalam mempertahankan perusahaan, saya memutuskan untuk menaruh taruhan terakhir saya di sini, di Indonesia. Dan dari sana, kami terus memperluas operasi bisnis kami dan untungnya, dalam lima bulan sudah menghasilkan keuntungan," ceritanya.

Lihat Peluang

Ketika Jun Waide melihat penerimaan yang cepat dalam hal layanan dan juga masyarakat terhadap VENTENY, di sana ia melihat peluang untuk mendaftarkan perusahaannya di BEI.

"Alasan kami melakukan IPO adalah karena komitmen kami, dan juga kehormatan dan penghargaan kami kepada Indonesia atas yang menyelamatkan (VENTENY) ketika kami hampir bangkrut empat tahun lalu,” bebernya.

Pada semester pertama 2023, VENTENY mencatat kinerja positif dengan laba sebesar Rp. 9,3 miliar, tumbuh dari Rp. 4,8 miliar yang tercatat pada semester pertama 2022 atau naik sebesar 2,47x lipat.

Lonjakan laba ini merupakan hasil dari pertumbuhan pendapatan yang diraih Perseroan sebesar Rp. 29,2 miliar di semester pertama 2022 menjadi Rp 58,9 miliar di semester pertama 2023, tumbuh 2x lipat di periode yang sama tahun sebelumnya.

 

2 dari 3 halaman

Sekilas Tentang VENTENY

Sebagai informasi, VENTENY merupakan start-up yang berdiri di Indonesia pada tahun 2021.

VENTENY menjalankan usaha di bidang Portal Web dan/ atau Platform Digital dengan Tujuan Komersial, Aktivitas Pengolahan Data, Aktivitas Pengembangan Aplikasi Perdagangan melalui Internet (E-Commerce)

Perusahaan ini juga berfokus pada kebahagiaan karyawan, dengan meluncurkan aplikasi digital di antaranya adalah V-nancial (program teknologi finansial), VIP (asuransi dan perlindungan Venteny), V-Nancial Merchant (program keuntungan karyawan), dan V-Academy (program edukasi berbasis teknologi).

"Saya sangat terkesan dengan seberapa cepat pasar menerima layanan baru seperti ini. Karena kami butuh waktu lima tahun untuk membangun (perusahaan)," ungkap Jun Waide.

3 dari 3 halaman

Masuki Dunia Bisnis Sejak Usia Muda

Tak hanya VENTENY, Jun Waide mengungkapkan, dirinya sudah mempelajari dunia usaha sedikit demi sedikit sejak ia duduk di bangku kuliah.

Saat menempuh studinya di California, Amerika Serikat, Jun Waide bercerita bahwa ia saat itu mendirikan usaha pertamanya di penjualan mobil antik.

Modal usaha itu dikumpulkannya setelah ia bekerja di perpustakaan universitas dan sisa uang sakunya saat itu.

"Saya melakukan itu ketika saya berumur 19 tahun ketika saya masih kuliah. Kemudian saya menjual perusahaannya ketika saya berumur 21 tahun,” kenang Jun Waide.

"Saya datang dari Tokyo, masih sangat muda dan saat itu saya tidak tahu bagaimana cara menghemat uang atau membelanjakan uang,” ceritanya.

"Saya bekerja di perpustakaan kampus tetapi mereka hanya memberi saya sedikit upah, mengetahui biaya kuliah di AS sangat mahal. Jadi bagaimana saya bisa menghasilkan uang dalam jumlah besar padahal saya sebenarnya hanya fokus pada hal itu. Dan akhirnya, saya memulai dengan mobil yang sudah saya gemari sejak kecil," ungkapnya.

Dijelaskannya, kegemaran itu membuat Jun Waide mengetahui perbandingan harga mobil di AS dan di Jepang.

"Jadi seperti apa jadinya ketika saya melihat bahwa saya bisa mengetahui mobil-mobil yang dijual di Amerika. Misalnya harganya sekian, ditambah saya sudah tahu berapa harga mobil-mobil itu yang dijual di Jepang sampai ada yang bilang wah, murah sekali," ucapnya.