Sukses

Kementan Resmikan Irigasi Perpompaan Peternakan di Manggarai Barat

Jan Maringka menyatakan, dengan kegiatan IB ini secara nasional dapat meningkatkan populasi sapi sekitar 35%. Hal tersebut tentu berimbas pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak.

Liputan6.com, Manggarai Barat Kementerian Pertanian (Kementan) memantau proses pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) di Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proses IB tersebut dihadiri langsung oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka. 

Jan Maringka secara langsung ikut memantau proses pelaksanaan IB yang didampingi Wakil Bupati Manggarai Barat, Kepala UPT Lingkup Kementan, serta jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Manggarai Barat.

Jaga pangan, jaga masa depan! Suara para petani bergema di tengah Inseminasi Buatan yang meriah dari Poktan Sahabat Nanga dengan dengan jumlah ternak di kelompok sebanyak 250 ekor. Dia mengatakan, NTT merupakan salah satu lumbung ternak yang menyuplai kebutuhan daging sapi di Indonesia. Pasokannya bisa mencapai hingga ke Jakarta.

"Apalagi Kabupaten Manggarai Barat merupakan daerah penghasil ternak di Provinsi NTT dengan jumlah populasi ternak sapi mencapai 18.625 ekor, kerbau 15.464 ekor, kambing 11.489 ekor dan babi sebanyak 143.533 ekor," ujar Irjen Jan Maringka, Kamis (14/9).

 

Jan Maringka menyatakan, dengan kegiatan IB ini secara nasional dapat meningkatkan populasi sapi sekitar 35%. Hal tersebut tentu berimbas pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak.

“Melalui Inseminasi Buatan, optimalisasi penggunaan bibit pejantan unggul untuk memenuhi kebutuhan daging dapat tercapai”, jelas Jan Maringka.

Secara teknis, program IB dengan pejantan unggul dapat meningkatkan kelahiran, bobot lahir, mutu genetik, dan produk daging serta susu. 

"Namun, hal ini membutuhkan tenaga teknis yang andal di lapangan. Sehingga lminat peternak terhadap IB terus meningkat, karena kegagalan IB semakin kecil," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan peresmian Irigasi Perpompaan Peternakan antara Kementan dan Pemda Manggarai Barat. Irigasi Perpompaan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan populasi ternak di Kabupaten Manggarai Barat. 

"Irigasi Perpompaan Peternakan ini dapat memberikan manfaat sebagai sumber air minum di musim kemarau bagi ternak sebanyak 3.140 ekor," kata Jan Maringka.

Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para peternak atas kerja kerasnya. Sebab, menurutnya peternak merupakan ujung tombak dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya ketersediaan daging di NTT dan nasional pada umumnya.

"Terima kasih atas dukungan dan bantuan Kementerian Pertanian dalam meningkatkan populasi ternak di wilayah Kabupaten Manggarai Barat," ujar Yulianus Weng.

Selain Irjen Kementan dan Wabup Manggarai Barat, Pelaksanaan IB dan Peresmian Irigasi Perpompaan Peternakan ini juga dihadiri Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Manggarai Barat Abidin, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Barat Laurensius Halu.

Juga hadir Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Yulia Asni Kurniawati, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Khaeruddin, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian NTT Sophia Ratnawaty, dan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende Komarudin.

 

(*)