Liputan6.com, Yogyakarta Dalam rangka mendorong masyarakat pedesaan agar naik kelas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan Program Bakti Sosial BUMN melakukan penebaran benih ikan nila sebanyak 125 Kg, pembagian bantuan 500 paket sembako, pelayanan pemeriksaan kesehatan, showcase UMKM Binaan BSI dan pemberian 800 Kg pupuk urea untuk lahan seluas 3,5 hektare di Desa Mina Padi Samberembe, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Direktur Compliance dan Human Capital BSI, Tribuana Tunggadewi mengatakan bahwa sinergi ini merupakan wujud komitmen BSI untuk mendorong kemajuan ekonomi Indonesia.
Baca Juga
“BSI ingin menjadi sahabat finansial, sahabat spiritual, dan sahabat sosial masyarakat, di mana kehadiran BSI dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih luas,” kata Dewi.
Advertisement
Dewi menjelaskan bahwa BSI berkomitmen untuk terus berkontribusi positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Ia menyebut, salah satunya melalui penyelenggaraan program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI).
“Saat ini telah dilaksanakan sejumlah 15 Program Desa BSI di seluruh Indonesia, dari Pulau Sumatera, Jawa, Lombok, Kalimantan sampai ke pulau Sulawesi. Program Desa BSI akan terus dilaksanakan oleh BSI, sejalan dengan pertumbuhan bisnis BSI,” jelasnya.
Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono mengatakan, program-program Bakti Sosial BUMN seperti ini menjadi kunci dan dengan sumber daya yang cukup akan mencapai dampak yang besar pula.
"Intervensi langsung juga sudah kami persiapkan untuk memberikan bantuan yang meringankan beban masyarakat berupa sembako, selain itu ada pula program-program pemberdayaan UMKM untuk masyarakat desa," katanya.
Beri Manfaat untuk Umat
Dewi menyebut bahwa program Desa BSI menjadi salah satu program BSI dalam memberikan manfaat kepada umat, dengan misi peningkatan skala ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi desa dengan pendayagunaan dana Zakat, Infaq, Shadaqah & Wakaf (ZISWAF).
“Salah satu program Desa BSI yang saat ini berjalan yaitu di Kampung Wisata Mina Padi Samberembe ini, di mana kami melakukan pengembangan dengan menjadikan kampung ini sebagai kampung wisata edukasi teknologi perikanan dan pertanian dengan konsep integrated farming system,” sebutnya.
"Di desa ini, dilakukan budi daya dengan merekayasa lahan sebagai teknologi tepat guna yang mudah dijalankan oleh para petani. Lahan yang diolah dapat ditanami beberapa komoditas dalam satu kesatuan luas lahan dengan tambahan ikan sebagai komoditi pelengkap," jelas Dewi.
Dirinya mengatakan bahwa BSI bekerja sama dengan BSI Maslahat memulai program Desa BSI di Kampung Mina Padi Samberembe pada 2021. Dewi menyebut, sebanyak 50 kepala keluarga setempat menjadi penerima manfaat dari program tersebut, dengan penggunaan luas lahan sebesar 3,5 hektare.
“Program Desa BSI mencakup 5 tahapan yaitu pra program, penumbuhan, penguatan, pemandirian dan exit strategy dengan pendampingan intensif dari tenaga ahli. Diharapkan setiap penerima manfaat yang telah melewati tahapan ini mampu memiliki keahlian yang baik, produktif dan meningkatkan pendapatannya, sehingga yang sebelumnya non-bankable menjadi bankable," kata Dewi.
Advertisement
Kembangkan Usahanya
Melalui program Desa BSI, BSI bersama BSI Maslahat membentuk kelembagaan masyarakat untuk membantu masyarakat desa mengembangkan usahanya, baik di bidang pertanian, perikanan, wisata maupun UMKM. Dewi mengungkapkan, BSI melakukan pendekatan melalui pendampingan intensif kepada masyarakat baik dari sisi teknis maupun dari sisi spiritual.
“Tujuannya agar para penerima manfaat dapat menguatkan dan mengembangkan sumber daya ekonomi yang mereka miliki hingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan,” ungkap Dewi.
“Sehingga ke depan akan membawa ekonomi desa dan ekonomi di Indonesia untuk terus melaju,” imbuhnya.
(*)