Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus berkomitmen dalam menjaga keselamatan pertambangan (KP) dalam setiap proses bisnis yang dijalaninya. Langkah tersebut dilakukan guna mempertahankan capaian zero fatality di lingkungan operasional ANTAM.
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengungkapkan bahwa implementasi keselamatan pertambangan merupakan prioritas utama untuk dijalankan dalam setiap kegiatan operasional.
Baca Juga
“Kami meyakini penerapan sistem KP yang baik akan mendukung perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif, produktif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Advertisement
“Kami juga membekali berbagai pelatihan terkait aspek keselamatan kepada para pegawai agar bisa bekerja secara aman dan efektif,” tambah Faisal.
Ia pun menyebut, pelaksanaan sistem keselamatan ditujukan untuk mencapai zero fatality agar Antam secara konsisten dapat mengimplementasikan berbagai standar keselamatan yang berlaku.
“Secara rutin dan berkala, kami melakukan evaluasi dan upgrading program Keselamatan untuk meningkatkan Budaya Keselamatan,” sebut Faisal.
“Antam juga terus memastikan budaya keselamatan ini akan mampu meminimalkan risiko kecelakaan kerja, menjaga ketahanan kerugian perusahaan, salah satunya dengan mewujudkan zero fatality,” jelasnya.
Mengacu pada Kepmen ESDM 1827K
Sebagaimana diketahui, keselamatan pertambangan mencakup beberapa hal, yakni keselamatan, kesehatan kerja pertambangan, dan keselamatan operasi.
Faisal membeberkan bahwa dalam melaksanakan keselamatan pertambangan, ANTAM mengacu pada regulasi Kepmen ESDM 1827K tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik serta Kepdirjen Minerba 185 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan Penilaian dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) yang dituangkan dalam Kebijakan internal Perusahaan.
“SMKP sendiri merupakan perwujudan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan pertambangan yang dikeluarkan Kementerian ESDM. Implementasi K3 Antam juga mengacu pada standar internasional ISO 45000,” bebernya.
Selain itu, Faisal juga menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan ANTAM dalam mencapai zero fatality, seperti melakukan identifikasi bahaya dan risiko keselamatan, peningkatan kesehatan kerja, aktif dalam partisipasi dan komunikasi, melaksanakan pelatihan Keselamatan, melakukan peningkatan kualitas kesehatan, melakukan Tindakan pencegahan dan mitigasi risiko tertinggi, dan upaya terkait kepatuhan keselamatan lainnya.
“Atas komitmen pelaksanaan keselamatan tersebut, hingga semester pertama tahun 2023 ini ANTAM berhasil mempertahankan zero fatality di seluruh wilayah operasional Perusahaan. Kami pun akan terus berupaya mempertahankan capaian ini di masa yang akan datang,” jelasnya.
“Sebagai salah satu wujud komitmen Antam dalam pelaksanaan ESG, kami memastikan pelaksanaan keselamatan pertambangan guna mendukung sumber daya manusia Antam untuk dapat berkembang dan merasakan lingkungan kerja yang kondusif dan aman,” tambah Faisal.
(*)
Advertisement