Liputan6.com, Jakarta Salah seorang pelaku UMKM binaan BRI yang usahanya berhasil mejeng di Kriyanusa 2023, Tio Siujinata menceritakan perjalanan bisnisnya saat membangun Craftote: Gallery & Coffee. Bersama dengan tiga UMKM lainnya yang bergerak di bidang kriya, Tio menampilkan karya menarik di booth BRI, seperti produk peralatan rumah tangga berbahan dasar bambu dan kayu yang ramah lingkungan.
“Di awal berbisnis tak ada kepikiran untuk menjadi UMKM, tapi setelah ditantang pihak BRI, saya beranikan diri hingga akhirnya produk ini bisa diekspor,” ujar Tio.
Baca Juga
Tak hanya itu, pria yang telah merintis bisnis sejak 2021 lalu itu menyebut kerajinan tangannya merupakan usaha terpadu. Pasalnya, Tio juga memamerkan produknya pada coffee shop yang telah dirintis di tahun yang sama dan berhasil didatangi oleh pihak BRI.
Advertisement
“Dia kasih tantangan agar café saya bersedia dibina melalui Rumah BUMN BRI. Awalnya saya ragu, tapi katanya hanya bermodal konsisten saja dengan produk, dari situ kita siap,” ungkap Tio.
Dapatkan Pengetahuan Bisnis
Tio pun merasa bersyukur dengan kesempatan itu, sebab di Rumah BUMN, ia mendapatkan pelatihan dan pengetahuan bisnis yang tak disangka sebelumnya.
"Di awal merintis usaha sebatas mengetahui bahwa bisnis hanya persoalan membuat, menjual, dan mendapatkan untung. Namun setelah mendapatkan pembinaan, dia menjadi paham hal-hal fundamental agar bisnis bertahan dan berkembang untuk jangka panjang," ujarnya.
“Di situ kita diajarin bagaimana branding, marketing, keuangan, bahkan pinjaman juga. Saya jadi terbuka, tadinya saya berpikir untuk bisnis pada umumnya, tetapi kita enggak mengerti ternyata ada business matching, ada incubator, kita ditemukan dengan sesama pelaku usaha, bagaimana treatment karyawan, bagaimana menggunakan media digital untuk sarana promosi,” jelas Tio.
Dengan bertambahnya pengetahuan dan keterampilan yang semakin mumpuni, Tio pun menciptakan produk yang unik dan menarik perhatian seorang distributor dengan target pembeli internasional.
“Itu sebabnya saya beranikan diri untuk ekspor, walaupun bukan saya yang ekspor tapi buyer bawa keluar. Contohnya lampu ini, yang desain bukan saya, tapi di coffee shop, ada yang datang coret-coret desain, dia tanya bisa buat ini enggak, saya bilang bisa! Akhirnya pas jadi, dia beli 10 buah dibawa ke Jepang, dan sekarang dia beli terus dengan jumlah lebih banyak," katanya seraya menunjuk sebuah lampu ruangan setinggi pinggang orang dewasa, dengan diameter 4-5 cm.
Advertisement
UMKM Binaan BRI Lainnya
Bersanding dengan Tio dalam pameran tersebut, ada Lion Keramik Industri dengan produk peralatan rumah berbahan dasar keramik dan Lampu Runa dengan produk lampu dengan desain kreatif dan ramah lingkungan. Satu lagi yang menarik adalah Maja Watch dengan produk jam tangan unik ramah lingkungan.
Pemilik usaha Maja Watch, Justisia menuturkan bagaimana manfaat besar yang didapat setelah mengikuti pelatihan dan pembinaan di Rumah BUMN BRI. Dengan produk jam tangan terbuat dari kayu, Justisia telah merasakan perkembangan dan keuntungan signifikan.
“Sudah terlihat (keuntungan), awal-awal kita masih raba-raba masih offline, sekarang sudah online lewat e-commerce, jadi sudah jalan dua duanya, dan pendapatannya lebih baik lagi, usahanya lebih baik lagi,” ujar Justisia.
Baik Justisia maupun Tio sama-sama bersyukur usahanya dipercaya tampil di pameran yang menampilkan produk kerajinan tangan dari segala pelosok negeri itu. Tak ayal, produk-produk mereka pun sempat menarik perhatian sejumlah pejabat negara di antaranya, istri Menteri BUMN, Erick Thohir yakni Liza Thohir.
“Harapan kami, kami ingin memberikan produk yang berkualitas, bertanggung jawab dan bisa diandalkan. Kami juga berharap BRI bisa support terus bukan kami saja tapi juga teman-teman pengrajin lain," ujar Tio.
"Karena memang dalam Kriyanusa ini, kami berpikiran lebih jernih lagi, lebih kompetitif lagi dan sportif bahwa kerajinan tangan Indonesia ini sangat banyak dan berkualitas. Dari Indonesia untuk dunia,” imbuhnya.
(*)