Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) kini melakukan kunjungan ke Pasar Palapa Pekanbaru, Riau hari ini, Jum'at, (15/9/2023). Dalam kunjungannya, Zulhas melakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok mulai dari minyak, cabai, bawang, beras, hingga ayam.
Berdasarkan hasil pantauan dan dialog langsung dengan pedagang maupun pembeli, Zulhas mengungkapkan harga pangan stabil cenderung turun.
Baca Juga
“Memang perintah menjaga ketersediaan bahan pokok, harus ada banyak agar harga terkendali. Terkendali itu tidak boleh terlalu mahal, tidak boleh juga terlalu murah,” ujar Zulhas dalam keteringan yang diterima, Jumat (15/9/2023).
Advertisement
Selain itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun menyebutkan harga-harga bahan pokok mulai dari cabai, telur, hingga bawang. Menurutnya, semua harga masih stabil, meskipun ada kenaikan sedikit pada harga beras.
Terkait harga beras yang naik, Zulhas menilai ini hal yang lumrah karena suplai yang kurang. Oleh sebab itu, ia meminta Bulog agar mendistribusikan beras ke pasar-pasar di berbagai wilayah, termasuk Pekanbaru.
“Soal harga beras naik itu sederhana, kalau suplai kurang, harga naik. Makanya Bulog saya minta, jangan sampai (stok) nggak ada. Beras banyak, saya tiga hari saya ke mana-mana. Jadi Bulog saya minta segera operasi berapapun minta, kasih,” tutur dia.
“Bawang tadi harganya Rp 20 ribu per kg. Kalau harga Rp 20 ribu ya bagus, karena bawang itu kalau sedang (harganya) itu Rp 30-40 ribu. Jadi, ini harganya kemurahan. Sementara cabe di sini Rp 40 ribu per kg. Bergantung dengan cabe dari Bukit Tinggi,” ucapnya.
Sedangkan telur menurut Zulhas juga sudah turun banyak yakni Rp 26-27 ribu, sementara ayam Rp 37 ribu “(Ayam) biasanya Rp 42 ribu. Ini Rp 37 ribu. Hanya saja Beras masih naik sedikit,” imbuh Mendag.
Harga Pangan di Pasar Karawang Turun, Ini Penyebabnya Menurut Mendag Zulkifli Hasan
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan ke Pasar Johar, Karawang, Jawa Barat, Kamis, (14/9/2023). Kunjungan ini dalam rangka untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok aman.
Dalam kunjungan ini, Zulkifli Hasan mendampingi Jokowi mengecek langsung harga sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, cabai, hingga bawang merah. Berdasarkan hasil pantauan, harga bahan pokok di Karawang tergolong stabil. Bahkan, harga beberapa bahan pangan juga mengalami penurunan.
“Harga-harga alhamdulillah turun, telur di bawah Rp 30 ribu (per kg), cabai Rp 20 ribu (per kg), bawang di bawah Rp 30 ribu (per kg). Semua harga turun, bagus di Karawang,” ujar Mendag dalam kunjungan di Pasar Johar, Kamis (14/9/2023).
Terkait persedian bahan pokok, Zulkifli Hasan mengatakan ketersediaan barang melimpah. Menurutnya, rantai pasok yang lancar akan berdampak terhadap stabilitas harga bahan pokok.
“Supply melimpah. Stok lebih, makanya harga turun,” ucapnya.
Di samping mengecek harga bahan pokok, Zulhas juga turut mendampingi Jokowi membagikan bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada masyarakat di sekitar Pasar Johar.
Sesuai arahan Presiden Jokowi, penyaluran bantuan beras ini akan dilakukan pada September-November 2023.
Advertisement
Pemerintah Sebar Bansos, Harga Beras Target Turun ke Rp 11.000 per Kg
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Total alokasi yang digelontorkan sekitar 640 ribu ton beras, yang akan diterima secara bertahap selama tiga bulan sejak September-November 2023.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi berharap program bansos beras tersebut bisa turut menurunkan harga beras yang terus mencetak rekor kenaikan.
"Ini kan baru dimulai (program bansos beras), nanti kita monitor aja. (Optimis harga beras turun bulan ini?) Insya Allah, harapannya gitu ya tergantung produksi," ujar Arief di Gudang Bulog DKI Jakarta dan Banten di Kelapa Gading, Jakarta, Senin (11/9/2023).
Selain dari uluran bansos beras dan stok cadangan beras pemerintah yang dimiliki, Arief menilai harga beras juga bergantung terhadap produksi gabah kering petani (GKP).
"Kita tergantung produksi. Kalau produksi GKP-nya ada dan banyak, harga otomatis turun. Karena sekarang semester kedua cuma 30 persen, ini waktunya kita gelontorkan stok," kata Arief.