Sukses

Mitigasi Radiasi UV, Semen Indonesia Musnahkan 103 Ton Bahan Perusak Ozon

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengawal upaya pelestarian ozon dengan mengoptimalkan pengoperasian fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon (BPO) di Narogong, Jawa Barat, yang juga merupakan fasilitas pemusnah bahan perusak ozon pertama di Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mengawal upaya pelestarian ozon dengan mengoptimalkan pengoperasian fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon (BPO) di Narogong, Jawa Barat, yang juga merupakan fasilitas pemusnah bahan perusak ozon pertama di Asia Tenggara.

Corporate Secretary Semen Indonesia bercerita, lapisan ozon memiliki peranan penting untuk melindungi bumi dari bahaya radiasi ultraviolet (UV) matahari, terutama UV-B. Terlebih sejak luban ozon pertama ditemukan di Antartika pada awal periode 1980.

Adanya lubang ozon bakal menurunkan fungsinya sebagai penghalau radiasi UV dari matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan pada mata, serta mengganggu sistem imun manusia.

 

"Bahkan, radiasi UV juga dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan ekosistem perairan, serta menyebabkan penyakit pada hewan," imbuh Vita, Minggu (17/9/2023).

Merespon aksi global pemulihan ozon dalam Protokol Montreal, Semen Indonesia telah mengoperasikan fasilitas Bahan Perusak Ozon di Narogong yang sudah mengantongi izin dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2020.

"Proses pemusnahan BPO oleh Nathabumi dilakukan dengan teknologi yang aman dan ramah lingkungan, di mana limbah BPO yang berbentuk cair maupun gas dimusnahkan dalam tanur semen dengan suhu mencapai 1.500 derajat celsius secara stabil," terang Vita.

Lapisan Ozon

Terhitung sejak 2007 hingga semester I 2023, Nathabumi telah memusnahkan 103 ton BPO yang dapat merusak lapisan ozon, atau telah membantu mencegah pelepasan Gas Rumah Kaca ke atmosfer setara 220.914 ton CO2 equivalent.

Jenis BPO yang dimusnahkan antara lain, senyawa halon yang banyak digunakan untuk bahan pemadam kebakaran, refrigerant-CFC/HCFC/HFC dari unit pendingin seperti AC dan lemari es, serta SF6 yang biasa digunakan dalam peralatan listrik tegangan tinggi.

"BPO tersebut berasal dari berbagai industri, industri makanan dan minuman, farmasi, kimia, petrokimia, manufaktur, energi, pertambangan, pengelolaan limbah, hingga minyak dan gas," jelas Vita.

 

2 dari 4 halaman

Fasilitas Pemusnahan

Selain fasilitas pemusnah BPO, Nathabumi juga menyediakan layanan pengelolaan limbah industri B3 maupun Non-B3, pengelolaan sampah perkotaan, analisa dan laboratorium limbah, hingga pengelolaan limbah pengeboran.

"Sistem pengelolaan limbah dan sampah dilakukan dengan pendekatan ramah lingkungan melalui metode co-processing yang memanfaatkan suhu tinggi dalam tanur semen untuk memusnahkan limbah dan sampah tanpa menyisakan residu," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Lewat Program ISCE, Petrokimia Gresik Bisa Berhemat hingga 24%

Sebelumnya, Petrokimia Gresik terus menciptakan masa depan baru dengan mengoptimalkan green industry dan kepuasan pelanggan. Komitmen tersebut dapat dilihat dari inovasi-inovasi Petrokimia Gresik yaitu Internal Supply Chain Excellence (ISCE), High Efficiency Low Emission Eco-System, dan Phonska Alam yang baru-baru ini berhasil mendapatkan prestasi di ajang Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) di Bontang, Kalimantan Timur. 

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Gresik menyampaikan, inovasi Internal Supply Chain Excellence (ISCE) yang merupakan program pada rantai kegiatan pengelolaan logistik mulai dari proses unloading bahan baku dari kapal di pelabuhan, pengiriman ke gudang dan pabrik, hingga menjadi produk siap jual.

Program ISCE berfokus dalam peningkatan efisiensi dan penurunan biaya supply chain dalam lingkup internal Petrokimia Gresik.

"Implementasi program ISCE mampu menurunkan biaya internal supply chain di Petrokimia Gresik dari Rp376,3 miliar menjadi Rp286,6 miliar, atau terdapat penghematan biaya hampir 24 persen," tandas Dwi Satriyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, jumat (15/9/2023).

Program ISCE berangkat dari upaya untuk melakukan penghematan dalam rangka memberikan produk terbaik dan kompetitif bagi pelanggan. Ada tiga solusi yang diberikan diantaranya business process transformation dengan optimaliasi proses handling bahan baku dengan cara melakukan realokasi space gudang menggunakan prinsip FSN (Fast, Slow, Non-Moving) Analysis.

Kemudian program digital supply chain transformation dengan menciptakan beberapa aplikasi terintegrasi seperti Petroport, WMS Inbound, WMS Outbound, 2CE dan DTMS dalam rangka menunjang proses operasional, serta menciptakan program ER-PORT atau improvement dalam penerapan industri hijau di pelabuhan.

"Inovasi ini sebagai upaya perusahaan dalam mengakselerasi dan menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan yang selaras dengan tujuan bersama dari Pupuk Indonesia Grup,” ujar Dwi Satriyo.

 

 

4 dari 4 halaman

Penerapan Ekosistem ISCE

Penerapan Ekosistem ISCE ini juga dapat diaplikasikan pada proses supply chain di perusahaan lain untuk menunjang kegiatan logistik yang efektif dan efisien. Ekosistem ISCE ini telah di-benchmark dan sedikit banyak memberikan inspirasi untuk beberapa perusahaan seperti Semen Indonesia, Pupuk Sriwijaya Palembang, Pupuk Iskandar Muda, dan Krakatau Bandar Samudera.

"Penerapan ekosistem ISCE menjadikan proses supply chain semakin optimal dan perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan melalui optimalisasi pasokan produk," kata Dwi Satriyo.

Inovasi ini berhasil menjadi Juara 1 kategori Best Growth dalam PIQI 2023. Selain itu, Petrokimia juga sukses membawa pulang sebagai Juara 2 kategori Best Sustainability untuk inovasi High Efficiency Low Emission Eco-System yang mampu menurunkan emisi dan meningkatkan environment safety.

“Inovasi ini mampu menurunkan beban emisi SO2 hingga 68,8 persen dari 97,29 ton/bulan menjadi 30,34 ton/bulan pada Stack Pabrik Asam Sulfat II, sehingga tiga kali lebih aman untuk lingkungan. Selain itu, inovasi ini juga selaras dengan tema PIQI 2023, yaitu Accelerating Into Green Future”, ujar Dwi Satriyo.