Sukses

Topang Proyek Tol Jawa Tengah, Indo Karya Beton Serap 70 Persen TKDN

Sebagian besar sumber material PT Indo Karya Beton berasal dari dalam negeri dengan nilai TKDN saat ini 68-70 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Karya Beton melakukan grand opening di Kabupaten Demak, Jawa Tengah pada Senin, 18 September 2023. PT Indo Karya Beton adalah perusahaan yang berkembang di bidang pembuatan tiang pancang beton.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, tiang pancang atau spun pile sangat dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung di Jawa Tengah. Antara lain, pembangunan Tol Solo-Yogyakarta, Tol Yogyakarta-Bawen, dan Tol Semarang-Demak.

"Mudah-mudahan produk tiang pancang dari PT Indo Karya Beton dapat membantu mempercepat pembangunan infrastruktur khususnya di Jawa Tengah," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (19/9/2023).

Basuki juga menyambut baik rencana PT Indo Karya Beton untuk bekerja sama dengan Politeknik Pekerjaan Umum (PU).

"Sebelum lulus, para mahasiswa Politeknik PU sudah magang selama 6 bulan dengan peralatan sama dengan yang dipakai di Kementerian PUPR. Jadi mereka pasti sudah siap kerja sesuai kebutuhan industri konstruksi saat ini," ujarnya.

Target Tenaga Kerja

Direktur Utama PT Indo Karya Beton Didik Sugiantoro menjelaskan, perusahaan ini mulai berdiri sejak Agustus 2022 dengan rencana kapasitas produksi sebesar 1,5 juta meter.

"Target tenaga kerja sebanyak 250 orang terdiri dari lulusan pendidikan sekolah menengah, diploma, maupun sarjana. Saat ini kami sudah bekerja sama dengan Undip, Polines Semarang, ITS Surabaya, dan sejumlah SMK di Jawa Tengah. Selanjutnya kami juga ingin bekerja sama dengan Politeknik PU yang berada di bawah Kementerian PUPR," paparnya.

Didik juga mengutarakan, sebagian besar sumber material PT Indo Karya Beton berasal dari dalam negeri dengan nilai TKDN saat ini 68-70 persen.

"Kami targetkan dalam waktu dekat dapat mencapai TKDN 100 persen. Kami juga berharap dapat berpartisipasi dalam proyek infrastruktur nasional serta mendapatkan pembinaan jasa konstruksi," tutur Didik.

2 dari 3 halaman

Konstruksi Tol Solo-Yogyakarta Ruas Kartosuro-Purwomartani Selesai 2024

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus mempercepat penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Solo-Yogyakarta - NYIA Kulonprogo guna meningkatkan konektivitas dan mengurai kemacetan di Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Saat ini tengah diselesaikan Seksi 1 dari Kartosuro hingga Simpang Susun (SS) Purwomartani, Kabupaten Sleman dengan target rampung tahun 2024.

“Untuk PSN Tol Solo-Yogyakarta, tahun 2024 semoga sudah dapat dimanfaatkan masyarakat sampai Purwomartani, karena tol ini memang sudah sangat ditunggu,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip Sabtu (22/7/2023).

Konstruksi Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo Seksi 1 sepanjang 42,38 km dikerjakan oleh kontraktor PT Jogjasolo Marga Makmur dalam 2 paket, yakni Seksi 1 paket 1.1 ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,30 km dan Seksi 1 paket 1.2 ruas Klaten-Purwomartani sepanjang 20,08 km. Saat ini pengadaan lahan ruas Kartosuro-Klaten sudah 95,26% dengan progres konstruksi 53,3%, sementara untuk ruas Klaten-Purwomartani progres lahan mencapai 79,96% dengan pekerjaan fisik 2,6%.

"Tol ini sangat ditunggu masyarakat karena lebih dari 25 ribu kendaraan lewat Solo-Yogja setiap harinya, sehingga sudah crowded, bahkan di periode tertentu sangat macet. Segera kita selesaikan supaya lalu lintasnya lebih lancar lagi," kata Menteri Basuki.

Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo Seksi II Purwomartani - Gamping sepanjang 23,42 km yang terbagi menjadi 2 paket, yaitu Paket 2.1 Purwomartani - Monjali sepanjang 9,03 km dan Paket 2.2 Monjali - JC. Sleman sepanjang 6,6 km serta Seksi III Sleman - Purworejo sepanjang 38,59 km.

3 dari 3 halaman

Panjang Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo

Jalan Tol Solo - Yogyakarta - NYIA Kulonprogo memiliki total panjang 96,57 Km dengan nilai investasi sekitar Rp27,48 triliun. Diharapkan dengan selesainya jalan tol ini dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah segitiga emas Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar) karena akan terhubung dengan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen dan Jalan Tol Trans Jawa ruas Semarang – Solo.

Selain itu, kehadiran Jalan Tol Solo-Yogyakarta - NYIA Kulonprogo juga menjadi akses pendukung menuju destinasi pariwisata nasional seperti Candi Prambanan serta memangkas waktu tempuh perjalanan masyarakat yang akan menuju ke Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo.