Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, meyakini bahwa Indonesia bisa menjadi pusat peradaban maritim dunia.
"Kita juga ingin Indonesia menjadi pusat peradaban maritim dunia, dan itu sangat dimungkinkan," kata Luhut dalam Marine Spatial Planning and Expo Service 2023, di Pullman Central Park, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Baca Juga
Hal itu terlihat dari potensi maritim Indonesia, dimana secara geografis, hampir 75 persen wilayah Indonesia merupakan lautan. Menurut Luhut, Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Advertisement
"Nah, kalau kita lihat itu Indonesia ini 75 persen laut, kita selalu mengatakan darat-darat-darat, padahal kita nenek moyangku adalah pelaut. Kita tidak pernah implementasikan itu," ujarnya.
Dapat Perintah dari Jokowi
Oleh karena itu, kata Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan dirinya untuk membuat rencana strategis mengenai kelautan Indonesia, guna meningkatkan produktivitas kelautan nasional.
"Pak Jokowi, itu menekankan itu dan merintahkan saya untuk tadi membuat apa namanya, rencana strategis mengenai kelautan kita," katanya.
Â
Potensi Maritim Indonesia
Adapun Luhut membeberkan beberapa potensi maritim Indonesia yang perlu dimaksimalkan, diantaranya potensi budidaya di laut itu bisa mencapai 50 ton per tahun.
Kemudian, terdapat potensi produksi lestari perikanan sebanyak 12 ton per tahun yang bisa ditangkap, potensi blue carbon dan energi baru terbarukan, selain itu 45 persen perdagangan barang di dunia dikapalkan melalui laut Indonesia.
"Kita lihat juga, 45 persen perdagangan dunia itu melalui laut, dan sebagian besar, hampir 45 persen itu melalui laut di Indonesia. Tapi kita nggak tahu bahwa kita itu sakti," ujarnya.
Â
Advertisement
8.500 Spesies Ikan
Tak hanya itu saja, laut Indonesia memiliki potensi Mega Biodiversity yang mengandung 8.500 spesies ikan.
"Anda lihat potensi maritim kita ini, ada mega biodiversity. Dan Anda lihat besarnya potensi ini. Orang kadang-kadang bilang Indonesia itu negara second class. Oh no way, we are first class country. Jadi Anda harus bangga jadi Indonesia," pungkas Luhut.