Sukses

Mentan SYL: Kita Harus Siapkan Strategi Inovatif Guna Antisipasi Dampak El Nino

Kementerian Pertanian terus berinovasi dan melakukan terobosan yang adaptif guna mengantisipasi dampak El Nino.

Liputan6.com, Bone Kementerian Pertanian terus berinovasi dan melakukan terobosan yang adaptif guna mengantisipasi dampak El Nino. Dengan kata lain, Kementan pun berkomitmen penuh untuk menciptakan pertanian Indonesia yang maju, mandiri, serta modern.

Berkaitan dengan itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengingatkan bahwa di tengah ancaman El Nino dan krisis pangan global agar tidak lengah dalam menyediakan pangan dalam negeri secara mandiri.

“Karena itu Kementan terus memacu untuk peningkatan produksi padi dengan strategi yang lebih inovatif dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya dalam acara Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan El Nino di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (19/9/2023).

"Saat ini tengah terjadi krisis pangan skala global yang melanda 89 negara, mereka terancam tak memiliki konsumsi makanan yang cukup, sebagaimana data World Food Programme atau WFP sampai dengan akhir November 2022," jelas Mentan SYL.

Ia pun menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah salah satunya dengan percepatan tanam padi di seluruh Indonesia.

“Ini adalah ikhtiar kami dalam mendukung ketahanan serta ketersediaan pangan pokok masyarakat Indonesia yang berdampak pada kesejahteraan petani,” jelas Mentan SYL.

"Seperti yang Presiden pesankan kepada saya untuk bisa bertahan di tengah ancaman ini dan saya katakan bahwa saya mampu mempertahankan produktivitas dengan baik," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Sentra Produksi

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengungkapkan bahwa Bone pada tahun 2022 merupakan sentra produksi beras terbesar keempat nasional. Produksi meningkat karena berbagai program yang dilaksanakan seperti tanam dan panen padi empat kali setahun (IP400) luas 3.100 hektare, peningkatan produksi dan produktivitas, mekanisasi, dan akses KUR.

"Mengantisipasi tantangan perubahan iklim, mulai tahun 2023 Kementan mengembangkan budi daya padi inbrida dalam rangka antisipasi El Nino seluas 500.000 hektare yang tersebar di 10 Provinsi," ungkapnya.

"Sesuai arahan Bapak Menteri, maka pada tahun 2023 menjalankan pengendalian dampak El Nino dengan menambah luas tanam," jelas Suwandi.

Ia pun membeberkan bahwa peningkatan indeks pertanaman 16.000 hektare yang akan dipanen sekitar Desember 2023 dan Bone agar menjadi daerah percontohan Gernas El Nino dikelola secara terpadu dari hulu hingga hilir.

"Potensi lahan yang besar di Bone dapat dikelola untuk meningkatkan produksi dan income petani dengan cara efisiensi biaya produksi, pertanian ramah lingkungan, pengendalian hama terpadu, integrated farming menuju zero waste dan lainnya," beber Suwandi.

 

(*)