Sukses

Produksi Migas 1 Juta Barel Setara Minyak per Hari PHE Bisa Bantu Angkat Ekonomi

Sebagai bagian dari BUMN, PHE diharapkan bisa mengemban amanat untuk menjadi lokomotif ekonomi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Sub Holding Upstream Pertamina mampu menembus produksi minyak dan gas (migas) 1 juta barel setara minyak per hari.

Pencapaian ini dinilai akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. "Kinerja PHE saat ini menunjukkan sisi positifnya. Ini titik cerah. Secara bertahap, diharapkan bisa leading untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) Trubus Rahadiansyah melansir Antara di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Pencapaian juga dikatakan wujud komitmen perusahaan dalam mewujudkan ketahanan energi. Sebagai bagian dari BUMN, PHE diharapkan bisa mengemban amanat untuk menjadi lokomotif ekonomi Indonesia.

Selain itu juga mampu memberikan efek domino pada pertumbuhan ekonomi, pergerakan industri, dan juga daya beli masyarakat.

Menurut dia, PHE bisa terus meningkatkan kinerja positif sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi.

 

 

Terkait kinerja PHE selama dua tahun sebagai Sub Holding Upstream Pertamina, menurut dia, sangat positif karena mampu memberikan kontribusi pertumbuhan produksi migas pada 2022 sebesar 7,89 persen berbanding 2021 serta laba bersih sebesar 4,67 miliar dolar AS di 2022.

Selain itu, selama dua tahun PHE juga berhasil mencapai produksi melebihi satu juta BOEPD (Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak per Hari) atau sebesar 1.047 MBOEPD.

Angka tersebut merupakan angka konsolidasi minyak dan gas dari 42 blok Migas yang dikelola PHE per saat ini, tambahnya, kontribusi nasional PHE juga semakin signifikan atas lifting minyak sebesar 67 persen dan lifting gas sebesar 31 persen.

 

2 dari 2 halaman

Jaga Lingkungan

 

Dikatakannya peningkatan kinerja PHE juga dibarengi dengan upaya menjaga lingkungan yakni dengan mendorong penggunaan energi ramah lingkungan melalui transisi gas yang ramah lingkungan.

Selain itu, dalam menjalankan operasi, perusahaan juga menerapkan praktik industri hijau melalui enam pilar dekarbonisasi yaitu, energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), serta offsetting melalui natural based solution.