Sukses

Rupiah Keok Lagi Lawan USD, Kini Dipatok 15.390 per USD

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS melemah pada Rabu pagi. Kurs rupiah loyo 0,06 persen atau 10 poin menjadi 15.390 per USD dari sebelumnya 15.380 per USD.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS melemah pada Rabu pagi. Kurs rupiah loyo 0,06 persen atau 10 poin menjadi 15.390 per USD dari sebelumnya 15.380 per USD.

Analis pasar mata uang, Lukman Leong memperkirakan rupiah pada Rabu, dibuka datar dengan kecenderungan melemah terbatas terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang mulai kembali rebound menjelang Federal Open Market Committee (FOMC)

“Walau diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, Powell (Ketua Federal Reserve Jerome Powell) diperkirakan akan bernada hawkish (terkait) inflasi,” ujar dia dikutip dari Antara, Rabu (20/9/2023).

Pasar memperkirakan The Fed hampir pasti akan mempertahankan suku bunganya pada kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, sehingga fokus pada panduan ke depan bank sentral.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar berjangka memperkirakan kemungkinan 30 persen kenaikan seperempat poin pada November 2023 atau 40 persen kemungkinan kenaikan pada Desember 2023.

 

“Apabila The Fed hawkish, maka rupiah akan kembali melemah. Ekonomi secara global masih lemah,” ucap Lukman.

Biang Kerok Rupiah Melemah

Sebelumnya, pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah melemah terhadap dolar AS karena pasar menantikan hasil rapat The Fed.

“Dengan membaiknya data ekonomi AS belakangan ini dan inflasi yang masih belum turun ke 2 persen, meskipun kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan suku bunganya di rapat kali ini, tapi The Fed mungkin akan memberikan indikasi untuk tetap mendukung kebijakan suku bunga tinggi,” ungkapnya pada Selasa (19/9).

 

2 dari 3 halaman

USD Menguat Kemarin

Kemarin, indeks dolar Amerika Serikat atau USD kembali menguat pada Selasa, 19 September 2023.

"Dolar AS sedikit lebih tinggi, menyimpang tidak terlalu jauh dari level tertinggi enam bulan terhadap mata uang utama lainnya pada minggu lalu, Pasar uang memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan mendatang, menurut alat CME FedWatch, meskipun fokusnya akan tertuju pada panduan ke depan bank sentral," ungkap Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis pada Selasa (19/9/2023).

Di Jepang, Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga ultra-rendah pada hari Jumat besok dan meyakinkan pasar bahwa stimulus moneter akan tetap ada, setidaknya untuk saat ini, bahkan ketika Gubernur Kazuo Ueda memicu spekulasi akan segera menjauh dari kebijakan ultra-longgar.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan melakukan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

"Sebuah laporan Reuters mengatakan bahwa ECB akan segera mulai membahas bagaimana mengatasi kelebihan likuiditas multi-triliun euro yang mengalir di bank-bank juga mengangkat mata uang tunggal," papar Ibrahim.

 

3 dari 3 halaman

Kenaikan Suku Bunga

Simpanan uang ini mengurangi dampak kenaikan suku bunga ECB dengan mengurangi persaingan dalam mendapatkan simpanan dan mengakibatkan pembayaran bunga yang besar dan kerugian yang diakibatkannya oleh beberapa bank sentral.

"Meskipun BoE diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada hari Kamis, kenaikan tersebut dapat menandai siklus pengetatan terakhir bank sentral saat ini karena melemahnya perekonomian mulai mengkhawatirkan para pembuat kebijakan," bebernya.

Prediksi Rupiah BesokRupiah atau IDR ditutup melemah 10 point dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat melemah 20 point dilevel Rp. 15.380 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.370.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 15.370- Rp 15.430,” kata Ibrahim.