Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center. Forum internasional keempat untuk pengusaha hulu migas ini berlangsung selama tiga hari, 20-22 September 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jadi salah satu sosok yang turut hadir dalam acara pembukaan ICIOG 2023. Mantar Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menilai event kelas dunia tersebut bakal turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali, khususnya di sektor pariwisata.
Baca Juga
Oleh karenanya, Sri Mulyani berharap para pengusaha migas, baik dari dalam maupun luar negeri agar ikut menghabiskan uangnya di Bali untuk menggerek ekonomi di Pulau Dewata.
Advertisement
"Saya sangat berharap Anda tidak hanya menghabiskan waktu Anda di ruang gelap ini saja. Anda harus keluar dan melihat matahari. Luangkan waktu Anda untuk melihat dan menikmati pantai, habiskan uang Anda di Indonesia untuk ekonomi Bali," kata Sri Mulyani pasca membuka ICIOG 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (20/9/2023).
Sri Mulyani bercerita, ekonomi Bali sempat berdarah-darah selama masa pandemi Covid-19. Khususnya bagi para pengusaha hotel, restoran dan kafe yang kehilangan pelanggan sampai harus menutup tempat usahanya.
"Anda bisa lihat, hot-hotel dan restoran di Bali, pada 2 tahun atau bahkan 3 tahun lalu kosong. Jadi jelas sekali sangat bagus Anda mau datang kemari, khususnya untuk pemulihan ekonomi di Bali di sektor hotel dan restoran," ungkapnya.
Meski sempat terjatuh, Sri Mulyani bersyukur ekonomi Indonesia kini telah berangsur pulih. Bahkan ketika banyak negara tengah kesulitan akibat konflik geopolitik yang terjadi di kancah global.
"Ekonomi kita tumbuh 5,2 persen kuartal dua tahun ini, didukung permintaan domestik yang kuat meskipun bisa melihat perlemahan dari permintaan eksternal di sektor ekspor," pungkas Sri Mulyani.
Â
SKK Migas Tidak Dibubarkan, Hanya Ganti Jadi Badan Usaha Khusus
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Sutjipto, menangkis kabar bahwa SKK Migas bakal dibubarkan.
Mengacu pada putusan Mahkamah Agung (MK) dan Revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (RUU Migas), Dwi menyebut SKK Migas bakal berubah status kelembagaannya menjadi Badan Usaha Khusus (BUK)Â Migas.
"Oleh karena itu kalau saya perkirakan SKK Migas akan berubah jadi badan usaha khusus itu. Bukan bubar, tapi bertransformasi jadi badan usaha," ujar Dwi Sutjipto di tengah acara ICIOG 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (20/9/2023).
Tidak Mudah
Namun, Dwi menekankan membentuk bada usaha tidak semudah itu. Pasalnya, mencari sumber daya manusia (SDM) berkualitas pun bukan perkara gampang.
"Kita sekarang punya SKK Migas. Oleh karena itu perangkat yang dimiliki SKK Migas bisa dimanfaatkan, aset SKK Migas kan sumber daya yang berkelanjutan," imbuh Dwi Sutjipto.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman sempat mengatakan, ada tiga opsi yang ditawarkan untuk status kelembagaan SKK Migas yang nantinya akan diatur lebih lanjut dalam RUU Migas.
Â
Advertisement
Opsi Pertama
Opsi pertama, meleburkan SKK Migas dalam PT Pertamina (Persero). Namun, pilihan ini masih menuai pro dan kontra dari seluruh fraksi yang ada di Komisi VII.
"Ada fraksi yang merasa bahwa Pertamina lebih bagus dan fokus saja sebagai pemain. fungsi kontrol, regulator, dan fungsi pengawasan tetap diberikan kepada SKK Migas," kata Maman beberapa waktu lalu.
Opsi kedua, menambah beberapa kewenangan yang saat ini tidak bisa dijalankan oleh SKK Migas. Maman sendiri tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kewenangan apa saja yang dimaksud.
Â