Sukses

Asosiasi E-Commerce Sebut Produk UMKM Lokal Tak Kalah dengan Produk Impor

Program yang digalakkan pemerintah seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) turut juga mendongkrak penjualan produk UMKM lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) Bima Laga tak sepakat dengan anggapan produk impor lebih banyak daripada produk UMKM lokal di E-Commerce. Bahkan, pihaknya terus mendorong produk lokal bisa diminati pembeli.

Hal itu, kata Bima, dituangkan lewat berbagai program yang dijalankan oleh anggota asosiasi. Misalnya melalui program hari belanja online nasional (Harbolnas) yang menonjolkan produk-produk UMKM lokal.

"Kami kurang sepakat terkait porsi produk lokal yang rendah di e-commerce. Karena dari catataan kami selama Harbolnas saja, penjualan produk lokal itu sangat tinggi. Pada Harbolnas 2021, transaksi produk lokal terus meningkat," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (21/9/2023).

Selain itu, program yang digalakkan pemerintah seperti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) turut juga mendongkrak penjualan produk UMKM lokal.

Pada saat yang sama, Bima menegaskan setiap anggota IdEA sampai menyiapkan kanal khusus untuk menampilkan beragam produk lokal hasil UMKM dalam negeri.

"Belum lagi dukungan pelaku e-commerce pada produk lokal melalui Gernas BBI sangat tinggi. Bahkan setiap platform sampai menyiapkan halaman khusus untuk produk lokal di bawah Gernas BBI," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelaku Usaha Perlu Tingkatkan Promosi Produk

Maraknya peredaran produk impor di platform penjualan online dinilai merugikan produk UMKM lokal. Peningkatan sosialisasi dan promosi produk lokal dinilai perlu lebih ditingkatkan lagi.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyoroti banyaknya produk impor yang dijual murah di e-Commerce. Dampaknya, banyak produk UMKM lokal yang tak bisa bersaing dari sisi harga.

Menanggapi itu, Ketua Asoasiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) Bima Laga mengatakan, penjual produk lokal perlu meningkatkan lagi upaya memasarkan produknya. Dibarengi dengan sosialisasi terkait keunggulan dari produk-produk UMKM lokal.

"Terkait masih peredaran produk impor, mungkin sosialisasi pada pelaku usaha juga harus ditingkatnya. Mereka yang menjadi seller di platform e-commerce juga harus diberi pemahaman pentingnya mendukung produk lokal," ujar Bima kepada Liputan6.com, Kamis (21/9/2023).

 

3 dari 3 halaman

Peran IdEA

Dia mengatakan IdEA turut berperan untuk mendorong produk UMKM lokal bisa meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa bersaing dengan banyak produk di e-commerce. Misalnya dengan memberikan pelatihan pemasaran ke penjual.

"Kami dan member (IdEA) memberi pelatihan product development hingga digital marketing dan branding. Bahkan festival belanja angka kembar juga merupakan dukungan pelaku industri untuk membantu mendorong penjualan produk lokal," ungkapnya.

Dia menegaskan, dua poin penting yang harus dilakukan oleh penjaja barang produk lokal adalah sosialisasi mengenai produknya. Kemudian juga dibarengi dengan edukasi akan kualitas dan keunggulan produk lokal.

"Jadi, sosialisasi dan edukasi ke pelaku usaha yang menjalankan usahanya secara daring itu juga perlu digiatkan sih," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.