Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah menetapkan nama resmi WHOOSH untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Itu merupakan akronim dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal. Ini diklaim menggambarkan kereta cepat itu sendiri.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun turut mengumumkan nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh kepada publik melalui akun Instagram miliknya, @budikaryas.
Baca Juga
Â
Advertisement
"Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan kebanggaan bagi Indonesia, olehkarenanya identitas jenama sangat perlu diberikan. Namanya Whoosh yang merupakan singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal," tulis Menhub Budi Karya Sumadi, Jumat (22/9/2023).
Menanggapi postingan tersebut, sejumlah netizen bingung dengan pemilihan nama itu. Beberapa komentar diantaranya menilai Kereta Cepat Jakarta Bandung lebih cocok dinamai Red Komodo.
"Dah bagus namanya red komodo, malah dinamai Whoosh," kata akun @maf.spo**ing.
"Aneh bgt namanya, mending nama sebelumnya, red komodo lbh bagus," ujar akun @a*mad.hel*y.w.
Netizen Malu
Netizen lain pun seakan merasa malu dengan penamaan Kereta Cepat Whoosh. Pasalnya, negara lain memakai menamakan moda transportasi andalannya dengan sebutan yang bisa dibanggakan, semisal Jepang dengan Shinkansen-nya.
"Pak pemilihan namanya gimana sih, negara lain bagus bagus nama nya (Shinkansen, KTX, TGV, ICE, Sapaan, Al-Boraq) lah ini Whoosh kok gimana ya, bayangin pak ini kereta kebanggaan Indonesia, jadi yg pertama di Asia Tenggara," tutur akun @zal**a2807.
Penamaan Whoosh sendiri dianggap telah menyimpang dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sebab, kata Handal yang turut dicantumkan di dalamnya buka merupakan kata baku.
"Andal pak, bukan handal. apalagi handal jepit, bukan," tulis netizen akun @an*arle*ana.
Klaim Menhub soal Nama Kereta Cepat: WHOOSH Lebih Bagus dari Shinkansen
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku terperangah dengan nama Whoosh sebagai pengganti nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Bahkan menurutnya nama Whoosh lebih baik dari Shinkansen.
Ketika mendapat nama Whoosh dan melihat sejumlah logo yang disayembarakan, Menhub Budi mengaku kaget dan terkesan. Dengan filosofi yang erat, Whoosh disebut lebih baik dari Shinkansen atau TGV.
"Saya pikir itu upaya yang luar biasa, saya sendiri surprise ya, dapat kata Whoosh, aplikasi yang juga surprise," kata dia saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
"Saya setengah terperangah ya itu bagus juga ya, bahkan kalau mau sombong dikit, dengan Shinkansen atau TGV mungkin bagus ini ya," sambungnya.Informasi, Whoosh memiliki kepanjangan Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal. Whoosh merujuk juga pada kecepatan kereta yang bisa melaju 350 km/jam.
Â
Advertisement
Bandingkan dengan Jepang dan Perancis
Sementara itu, Shinkansen yang merupakan kereta cepat di Jepang memiliki arti 'jalur utama baru'. Jepang dan Shinkansen-nya menjadi ikonik dan dikenal di berbagai negara. Kereta ini mampu melaju 320 km/jam saat beroperasi.
Tak cuma membandingkan dengan Shinkansen, Menhub Budi juga menyandingkan nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan kereta cepat Prancis yakni Train à Grande Vitesse atau TGV yang berarti 'kereta berkecepatan tinggi'. Kereta ini mampu melaju 320 km/jam.