Sukses

USD Menguat 22 September 2023, Begini Nasib Rupiah Senin Depan

Dolar menguat seiring The Fed yang mempertahankan suku bunga tetap stabil pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks dolar Amerika Serikat atau USD kembali menguat menjelang akhir pekan pada Jumat, 22 September 2023.

USD menguat seiring The Fed yang mempertahankan suku bunga tetap stabil pekan ini. Namun bank sentral AS tetap memperingatkan bahwa inflasi yang tinggi dapat menyebabkan setidaknya satu kali kenaikan lagi pada tahun ini.

"Bank sentral juga mengatakan kemungkinan akan mempertahankan suku bunga di atas 5 persen hingga tahun 2024, mengecewakan ekspektasi pasar untuk setidaknya empat kali penurunan suku bunga pada tahun depan," papar Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis pada Jumat (22/9/2023).

Selain The Fed, Bank of Japan juga mempertahankan suku bunga jangka pendek pada angka negatif 0,1 persen, dan mengatakan akan melanjutkan kebijakan pelonggaran moneter dan pengendalian kurva imbal hasil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

BOJ menjelaskan, meningkatnya ketidakpastian terhadap perekonomian Jepang, terutama karena lemahnya mitra dagang terbesarnya, sebagai alasan utama untuk mempertahankan kebijakan stimulatifnya. Selain itu, BOJ juga mengatakan akan terus menargetkan pertumbuhan upah yang lebih besar dan bertujuan untuk membantu inflasi mencapai target tahunan sebesar 2 persen.

"Keputusan tersebut diambil hanya beberapa jam setelah data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen Jepang tumbuh sedikit lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Agustus," ungkap Ibrahim. Angka inti, yang tidak termasuk harga makanan segar dan bahan bakar, tetap berada pada level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Pernyataan BOJ mengecewakan beberapa investor yang mengharapkan lebih banyak isyarat mengenai potensi peralihan dari suku bunga negatif, mengingat Gubernur Kazuo Ueda baru-baru ini mengatakan bahwa bank tersebut memiliki cukup data untuk mempertimbangkan langkah tersebut.

Rupiah Stagnan pada Jumat, 22 September 2023

Rupiah ditutup stagnan dalam penutupan pasar sore ini, walaupun sebelumnya sempat menguat 7 point dilevel Rp. 15.380 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.375.

"Sedangkan untuk perdagangan senen depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat tipis direntang Rp. 15.360- Rp. 15.410," jelas Ibrahim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BI Tahan Suku Bunga

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate pada level 5,75 persen, dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 5 persen, dan suku bunga Lending Facility 6,5 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar.

"Keputusan menahan suku bunga tersebut merupakan konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap rendah dan terkendali,” kata Ibrahim.

"Dengan suku bunga ditahan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap lebih stabil daripada mata uang negara lain. Meskipun, rupiah terdepresiasi secara point-to-point sebesar 0,98 persen dibandingkan dengan Agustus 2023," sambungnya.

Didorong oleh ketidakpastian pasar keuangan global, nilai tukar rupiah hingga 20 September 2023 secara point-to-point melemah sebesar 0,98 persen dibandingkan dengan level akhir Agustus 2023.

Sementara secara year-to-date, nilai tukar rupiah menguat 1,22 persen dari level akhir Desember 2022.

3 dari 3 halaman

Proyeksi Stabilitas Rupiah

Ke depan, Ibrahim mengungkapkan, stabilitas nilai tukar rupiah diproyeksikan masih tetap terjaga sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian Indonesia, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.

Selain itu, BI juga terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas diperdagangan Domestic Non Deliverable Forwade (DNDF), meningkatkan efektivitas implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023, dan melanjutkan penerbitan SRBI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini