Liputan6.com, Jakarta - Pendaftaran program Kartu Prakerja Gelombang 61 telah dibuka pada Jumat, 22 September 2023. Pengumuman tersebut disampaikan di akun media sosial instagram resmi @prakerja.go.id
“Siapa yang nungguin gelombang 61?Udah dibuka nih Sob! Yuk klik "Gabung Gelombang” di dashboard Prakerja kamu? ,” demikian mengutip dari akun instagram @prakerja.go.id
Baca Juga
Bagi Anda yang belum mendapatkan kesempatan dari gelombang I, mungkin kali ini dapat menjadi kesempatan. Jika Anda yang ingin mengikuti program Kartu Prakerja ini untuk mendaftar dahulu di www.prakerja.go.id. “Udah daftar belum?Kalau belum, daftar dulu secara mandiri di www.prakerja.go.id supaya kamu #JadiBisa ikut gelombang seleksi Sob!,”
Advertisement
Adapun program kartu Prakerja ini merupakan program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Program Kartu Prakerja bertujuan mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja serta mengembangkan kewirausahaan.Demikian mengutip dari laman prakerja.go.id.
Pemberian Insentif
Selain itu, saat mengikuti program Kartu Prakerja ini juga mendapatkan insentif yang hanya diberikan kepada pemegang Kartu Prakerja yang sah yang telah menyelesaikan pelatihan pertama, mengisi rating dan ulasan pelatihan pertama dan telah menyambungkan rekening bank atau e-money.
Besaran insentif yang akan didapatkan sekitar Rp 4,2 juta. Rinciannya antara lain biaya pelatigan Rp 3,5 juta. Adapun insentif yang diberikan setelah pelatihan sebesar Rp 600 ribu dan insentif pengisian survei Rp 50.000 yang disebutkan sebanyak dua kali.
Syarat Pendaftaran
Sebelum mendaftar, dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, Anda harus mengetahui terlebih dahulu syarat untuk mendaftar kartu Prakerja seperti dikutip dari laman prakerja.go.id:
- WNI berusia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 64 tahun
- Tidak sedang menempuh pendidikan formal
- Sedang mencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.Bukan pejabat negara, pimpinan dan anggota DPRD, Aparatur Sipil Negara, Prajurit TNI, anggota Polri, kepala desa dan perangkat desa dan direksi/komisaris/dewan pengawas pada BUMN atau BUMD
- Maksimal 2 NIK dalam 1 KK yang menjadi penerima kartu prakerja
Berikut tata cara daftar
Apabila Anda memenuhi semua persyarat di atas, berikut tata cara mendaftar Kartu Prakerja yang disadur dari kemnaker.go.id
• Pertama, calon peserta atau pendaftar wajib mendaftarkan diri dan membuat akun Prakerja di situs www.prakerja.go.id.
• Buat akun dengan memasukkan alamat email dan password.
• Verifikasi KTP dan KK dengan memasukkan 16 digit NIK, 16 digit KK dan tanggal lahir kamu
• Isi data diri kamu
• Unggah foto e-KTP
• Scan wajah dengan cara mengedipkan mata
• Jawab pertanyaan tentang alasan mengikuti Kartu Prakerja
• Isi pertanyaan mengenai pelatihan yang diminati dan keterampilan.
• Verifikasi nomor HP kamu yang masih aktif
• Isi pernyataan pendaftar sesuai kondisi kamu.
• Ikuti Tes Kemampuan Dasar (TKD)
• Setelah itu, peserta bisa memilih pelatihan yang diinginkan di platform digital mitra resmi program Kartu Prakerja 2023, termasuk SIAPkerja
Advertisement
Kartu Prakerja Bakal Dipamerkan ke 70 Negara Anggota Unesco
Sebelumnya, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja akan menggelar konferensi internasional di Nusa Dua, Bali, 3-6 Juli 2023 mendatang. Nantinya, program Kartu Prakerja akan dipresentasikan ke 300 anggota delegasi dari 70-an negara anggota Unesco.
Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari menerangkan dalam forum itu akan dibahas secara detail soal program Kartu Prakerja. Tujuannya untuk bertukar pikiran antardelegasi yang hadir.
"Tujuan kita mengadakan konferensi itu adalah menyediakan forum diskusi untuk ktia menyebarluaskan prakerja tapi di sisi lain kita mencari input dari negara lain, apa yang bisa diperbaiki, dan kemudian apa yang bisa dihindari supaya itu tidak go wrong," ujarnya dalam Media Gathering, di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Pada kesempatan yang sama, nantinya akan dicari peluang-peluang kerja sama dengan negara-negara anggota Unesco. Utamanya dalam lingkup penguatan pembelajaran yang jadi fokus program Kartu Prakerja.
"Kemudian kita juga ingin bertukar pikiran terjadi peer-to-peer learning dengan negara-negara Unesco supaya kemudian kita bisa mencari aspek atau area of collaboration," bebernya.
"Kita kemudian bisa saling mencontoh, what works what doesnt, sehingga yang belum sampai kepada titik itujangan sampai mengulang kesalahan dari negara lain," tambah Denni.
Denni melihat peluang ini sebagai upaya untuk membahas tantangan yang dihadapi negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di negaranya. Maka, diperlukan diskusi secara intens dengan jumlah peserta yang dibatasi per negara.
"Itulah gunanya forum diskusi yang intens hanya 300 peserta multi negara itu. Karena masalah yang dihadapi Indonesia saya yakin masalah bersama. Negara berkembang juga menghadapi pengangguran, menghadapi diarupsi semuanya sama," tuturnya.