Sukses

Awas, El Nino Picu Inflasi Indonesia Tembus 3,5 Persen di 2024

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan bahwa inflasi Indonesia akan mencapai kisaran 3-3,5 persen di pertengahan 2024 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan bahwa inflasi Indonesia akan mencapai kisaran 3-3,5 persen di pertengahan 2024 mendatang.

Josua menjelaskan, perkiraan tersebut didorong oleh fenomena kekeringan ekstrem atau El Nino di dalam negeri dan sejumlah negara di dunia.

 

"Tahun depan mungkin sedikit di atas 3 persen, di kisaran 3 persen sampai 3,5 persen," ungkap Josua dalam Media Gathering Kementerian Keuangan 2023 di Cipanas, Jawa Barat pada Senin (25/9/2023).

“Kajian kami menunjukkan (dari) puncak dari El Nino ada kecenderungan tren inflasi pangan memuncak 6-9 bulan dari puncak El Nino itu terjadi,” jelas Josua.

Meski puncak inflasi baru akan terjadi pada pertengahan tahun depan, Josua yakin, Pemerintah dapat menjaga laju inflasi dari awal tahun hingga pertengahan 2024.

Dalam RAPBN 2024, Pemerintah menargetkan inflasi Indonesia sebesar 2,8 persen untuk tahun 2024 mendatang.

Bahkan di tahun ini, inflasi Indonesia masih terkendali. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, inflasi menyentuh 3,27 persen pada Agustus 2023.

"Ada potensi inflasi tahun ini kemungkinan sedikit di bawah 3 persen," beber Josua.

Harga Beras

Kemudian terkait harga beras global, Josua menyoroti peningkatan imbas pembatasan ekspor di negara pemasok salah satunya India.

“(Harga) beras dari puncak el nino akan mencapai puncak hingga 9 bulan setelah puncak elnino. Jadi kemungkinan baru pertengahan tahun depan,” imbuhnya.

Josua mencatat, el nino diperkirakan akan berdampak pada inflasi pangan Indonesia dalam 3-12 bulan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tinggi, Waspada APBN Jebol

Ketua Ekonom PermataBank, Josua Pardede mengungkapkan bahwa harga komoditas energi, tambang dan pangan perlu menjadi perhatian Pemerintah di tahun 2024 mendatang.

“Yang harus kita cermati adalah tren pada harga minyak mentah yanh memang sudah mengalami penurunan tapi dalam beberapa waktu terakhir ini sudah kembali meningkat,” papar Josua dalam kegiatan Media Gathering Kementerian Keuangan 2023 di Cipanas, Jawa Barat pada Senin (25/9/2023).

“Ini konsekuensi dr keputusan OPEC yang membatasi produksi sehingga berpengaruh pada harga global,” bebernya.

Josua mengutip data Bloomberg yang menunjukkan bahwa harga minyak mentah brent pada September 2023 telah mencapai USD 94,43 per barel dan batu bara Newscastle menyentuh USD 160.75 per ton.

Harga Nikel

Adapun harga nikel LME yang menyentuh USD 19877.00 per barel dan Aluminum LME USD 2220.00 per barel.

Sebagai informasi, Pemerintah dalam RAPBN 2024 menyepakati asumsi ICP sebesar USD 82/Barel; dan Lifting minyak disepakati sebesar 635 ribu barel per hari, serta lifting gas sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari.

 

3 dari 3 halaman

Harga Beras Global

Adapun harga beras global yang terus menunjukkan peningkatan imbas pembatasan ekspor di negara pemasok salah satunya India.

“(Harga) beras dari puncak el nino akan mencapai puncak hingga 9 bulan setelah puncak elnino. Jadi kemungkinan baru pertengahan tahun depan,” ungkap Josua.

Josua mencatat, el nino diperkirakan akan berdampak pada inflasi pangan Indonesia dalam 3-12 bulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini