Sukses

Menko Airlangga Ditunjuk Jadi Satgas Peningkatan Ekspor Nasional

Menko Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar ini akan menjadi ujung tombak bersama anggota Satgas Peningkatan Ekspor Nasional merumuskan kebijakan peningkatan ekspor yang adaptif dan responsif.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi Ketua Satuan tugas atau Satgas Peningkatan Ekspor Nasional. Penunjukan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2023 yang ditandatangani Jokowi pada Rabu (20/9/2023).

Menko Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar ini akan menjadi ujung tombak bersama anggota Satgas Peningkatan Ekspor Nasional merumuskan kebijakan peningkatan ekspor yang adaptif dan responsif.

Selain itu, Airlangga akan memimpin Satgas menetapkan langkah strategis yang terintegrasi dan bersifat kolaboratif untuk melaksanakan kebijakan, menetapkan langkah penyelesaian permasalahan melalui terobosan yang cepat dan tepat yang muncul selama proses peningkatan ekspor.

Keppres ini tentang Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional. Penerbitan Keppres dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap dinamika ekonomi dan geopolitik global.

Dinamika ekonomi dan geopolitik global ini diprediksi memberi pengaruh pada pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk sektor ekspor.

Diketahui, hingga Agustus 2023, terjadi penurunan kinerja ekspor nasional. Catatan ekspor hingga Agustus 2023 berada di angka 22 miliar dolar AS atau terkontraksi sekitar 21,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Total ekspor periode Januari-Agustus 2023 sebesar 171,52 miliar dolar AS.

Melalui Keppres Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, pemerintah harus menjaga dan meningkatkan kinerja ekspor serta memerkuat neraca perdagangan. Selain itu, Satgas ini dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Dalam Keppres juga disebutkan Airlangga dan jajaran Tim Pengarah bertugas mengkoordinasikan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, dan pelaku usaha/asosiasi dalam rangka peningkatan ekspor.

Sebagai Ketua Satgas Peningkatan Ekspor, Airlangga dibantu dua orang wakil ketua, yakni, Wakil Ketua I Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Wakil Ketua II Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Berikut ini susunan lengkap Tim Pengarah Satgas Peningkatan Ekspor Nasional:

  • Ketua: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
  • Wakil Ketua I : Menteri Perdagangan
  • Wakil Ketua II : Menteri Keuangan
  • Anggota : Menteri Sekretaris Negara; Menteri Dalam Negeri; Menteri Perindustrian; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Menteri Luar Negeri; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; Menteri Pertanian; Menteri Kelautan dan Perikanan; Menteri Badan Usaha Milik Negara; Sekretaris Kabinet; dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perlambatan Ekonomi China Tak Hambat Kinerja Ekspor RI

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menilai perlambatan ekonomi di Tiongkok atau China tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap perekomonian Indonesia.

Perlambatan pada ekonomi China salah satunya didorong oleh menurunnya investasi di sektor properti, yang merupakan penyumbang besar pada PDB negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Penurunan ini didorong oleh krisis utang yang dialami sektor tersebut, salah satunya pengembang properti Evergrande dengan beban utang hingga USD 2,44 triliun dan Country Garden yang memiliki utang USD 1,43 triliun.

“Kalau kita lihat kenapa ekonomi China melambat tapi ekspor kita kok terus mengalami kenaikan, bahkan 2021-2022 naik cukup signifikan,” ungkap Kepala Pusat Ekonomi Makro BKF Abdurohman dalam Media Gathering Kementerian Keuangan 2023 di Cipanas, Jawa Barat pada Senin (25/9/2023).

Ekspor Naik

Abdurohman menjelaskan, hal ini terkait dengan struktur ekspor Indonesia ke Tiongkok yang terus menunjukkan kemajuan dari tahun ke tahun.

Dia memaparkan, antara tahun 2001-2007 produk dominan ekspor Indonesia ke Tiongkok adalah minyak mentah dan minyak sawit.

Namun setelah tahun 2017, ditambah dengan adanya hilirisasi, ekspor Indonesia ke Tiongkok melanjutkan kenaikan yang didorong oleh produk feronikel, batu bara dan lignit.

"Saya kira ini juga ada efek positifnya karena meskipun mereka melambat tetapi permintaan ekspor terhadap Indonesia masih cukup kuat," tegasnya.

“Bahkan kalau kita lihat ekspor kita ke China masih tumbuh cukup positif dalam enam bulan pertama tahun ini sekitar 6,3 persen,” beber Abdurohman.

3 dari 3 halaman

Mendag Zulkifli Hasan Minta Perwakilan Dagang Kreatif Cari Cara Dongkrak Ekspor Indonesia

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri secara virtual. Dalam arahan ini, Mendag meminta kepada Perwakilan Perdagangan (Perwadag) di Luar Negeri untuk meningkatkan nilai ekspor nonmigas Indonesia.

Zulkifli Hasan meminta perwakilan dagang mencari cara, inisiatif, serta kreativitas baru sehingga mendongkrak kinerja ekspor Indonesia.

“Saya minta kepada para Perwadag untuk memulai cara-cara baru yang kreatif dan mengambil inisiatif baru agar ekspor nonmigas kita bisa meningkat dengan mengembangkan pasar-pasar nontradisional baru seperti India, Pakistan, Bangladesh, hingga negara-negara di kawasan Timur Tengah, bahkan Afrika yang populasinya mencapai 1,4 miliar jiwa,” ungkap Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis, Jumat (22/9/2023).

Untuk diketahui, Rakornis Perwadag di Luar Negeri berlangsung di Den Haag, Belanda pada 20—22 September 2023. Hadir dalam acara tersebut Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas dan Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto.

Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen. Ekspor Indonesia masih surplus, namun terjadi penurunan; meskipun impor Indonesia juga menurun. Hal ini disebabkan pelambatan ekonomi dunia yang diperkirakan tumbuh 3,27 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2 persen hingga 5,5 persen. Namun, hal ini tergantung pada peran dan kinerja Perwadag. Saya minta Saudara-saudara untuk bekerja keras habis-habisan, mati-matian agar ekspor nonmigas kita tidak turun, bahkan lebih,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini