Liputan6.com, Jakarta Berbagai modus penipuan semakin marak terjadi. Ketika satu modus terungkap, kini muncul berbagai modus operandi yang baru, yaitu action button ‘view’ atau button lainnya di bawah pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp.Â
Modus penipuan yang termasuk kejahatan phising itu tentunya bakal merugikanmu. Bagaimana tidak, ketika pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp diterima, kemudian kamu klik button tersebut untuk melihat isinya, berupa informasi hoax terkait informasi perbankan (biasanya informasi kenaikan tarif transfer antar bank), dan mengarahkan kamu untuk klik link yang disediakan.
Baca Juga
Super Apps BRImo dan Layanan 721 Ribu E-Channel BRI Dipastikan Handal dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
BRI Pastikan Kehandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel dalam Rangka Natal dan Tahun Baru
Kontribusi dalam Keberlanjutan Lingkungan, Pertamina Dukung Penuh Festival Ciliwung 2024
Setelah klik link tersebut, kamu akan masuk ke sebuah web form dan diminta mengisi sejumlah informasi penting/data-data pribadi perbankan seperti Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, dan sejumlah data penting lainnya.Â
Advertisement
Ketika selesai mengisi dan mengirimkan web form tersebut, fraudster dengan mudah akan mencuri data-data pribadimu dan membobol rekening yang kamu miliki.Â
Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya modus penipuan dengan dokumen yang menggunakan action button ‘view’, kamu bisa melakukan beberapa tips keamanan berikut:Â
Â
1. Abaikan pesan dari pihak yang tidak dikenal
Ketika kamu menerima pesan dari pihak yang mengatasnamakan bank, namun mereka menghubungi menggunakan nomor pribadi, wajib waspada! Bisa dipastikan mereka adalah oknum yang memiliki niat terselubung.Â
Nah yang harus disadari, bank hanya akan memberikan pengumuman atau informasi terbaru bagi para nasabah, menggunakan nomor khusus atau akun media sosial resmi.Â
Â
Advertisement
2. Hindari klik button 'view' dan mengisi data
Saat menerima pesan via WhatsApp jangan membuka atau klik button view atau button apapun, untuk melihat isinya. Apalagi, jika sudah jelas pesan yang dikirimkan menggunakan nomor pribadi yang mengaku dari bank resmi.Â
Nah, jika memang terlanjur di klik, hindari mengisi web form yang ada di dalamnya. Biasanya diminta mengisi data-data pribadi perbankan kamu. Segera keluar dari website atau microsite tersebut.Â
Jika berbentuk dokumen, hapus saja dokumen yang sudah ter-download dalam ponsel. Cara ini akan menyelamatkan data yang tersimpan dalam perangkat dari virus yang mungkin saja masuk bersama dengan dokumen tersebut.
Â
3. Blokir dan Report
Langkah berikut yang perlu dilakukan adalah memblokir nomor kontak pengirim. Langkah ini akan membuat nomor tersebut tidak bisa lagi mengirim pesan ke nomor ponselmu. Dengan begitu, kamu jadi terbebas dari percobaan pencurian data selanjutnya.
Meski begitu, pelaku kejahatan bisa mengganti nomornya untuk melakukan cara yang sama. Saat hal itu terjadi, kamu hanya perlu mengulangi langkah yang sama, dengan memblokir nomor kontak dari oknum pelaku kejahatan.
Â
Advertisement
4. Hapus pesan
Untuk berjaga-jaga, kamu harus segera menghapus pesan yang dikirimkan oleh oknum ke WhatsApp! Meski sudah diblokir, kamu tetap dapat membuka pesan yang dikirim sebelumnya. Tentunya hal tersebut dapat membuka peluang dokumen virus tersebut terbuka secara tidak sengaja. Kamu pun bisa menggunakan layanan penghapusan chat secara otomatis agar tidak ada history percakapan yang tersimpan.
Â
5. Kelola password mobile banking dengan baik
Untuk mengurangi risiko pembobolan rekening oleh fraudster, kelola password mobile banking-mu dengan baik. Buatlah password yang kuat dan ubah secara berkala. Hindari penggunaan password yang sama untuk semua akun atau aplikasi perbankan.
Nah, penjelasan di atas dapat kamu lakukan sebagai antisipasi atau cara menghindari modus pencurian data melalui action button di WhatsApp. Jika kamu ingin mencari tahu informasi selengkapnya, kik di sini.Â
Â
Â
(*)
Advertisement