Sukses

MIND ID Resmi Miliki Nama Usaha Mineral Industri Indonesia

Mulanya, Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk dengan menggunakan entitas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) pada 2017.

Liputan6.com, Jakarta BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID resmi memiliki nama usaha PT Mineral Industri Indonesia usai spilt off dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.

Mulanya, Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk dengan menggunakan entitas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) pada 2017.

Saat itu, Inalum berperan sebagai induk perusahaan yang memiliki mayoritas saham pada 3 perusahaan industri tambang terbesar di Indonesia, yaitu  PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk. Kemudian, Inalum memisahkan diri sebagai induk Holding BUMN Pertambangan menjadi Inalum Operating pada 2019.

Split off ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 45 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penyertaan Modal Negara pada PT Indonesia Asahan Aluminium.

Sekretaris perusahaan MIND ID Heri Yusuf menyebut pemisahan ini justru akan lebih mengakselerasi kontribusi holding industri pertambangan kepada Indonesia.

“PT Inalum kini sejajar dengan anggota MIND ID lainnya dengan tujuan agar MIND ID lebih fokus pada strategic holding company, sementara INALUM akan fokus pada pengembangan hilirisasi aluminium nasional,”  ujar Heri Yusuf dalam keterangannya, Jumat (29/9/2023)

Kini BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Timah Tbk dan PT Indonesia Asahan Aluminium.

Heri Yusuf mengatakan dengan Split off Inalum dan MIND ID ini, MIND ID akan lebih efektif dan efisien mengelola rencana proyek bisnis dan investasi yang menciptakan nilai tambah bagi Indonesia.

Transformasi ini juga akan memperkuat tata kelola MIND ID, sehingga dapat mengoptimalkan kontribusi perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan.

 

2 dari 3 halaman

5 Tugas

BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID bertugas melaksanakan lima strategi bisnis dalam rangka meningkatkan performa dari anggota holding.

Lima tugas tersebut antara lain, memaksimalkan eksplorasi dan pertumbuhan produksi pertambangan, meningkatkan daya saing biaya dengan memaksimalkan platform digital, dan memaksimalkan skala hilirisasi aset dengan Project Management Officer (PMO). Selanjutnya, MIND ID bertugas menerapkan ekspansi industri hilir atau hilirisasi.

Kolaborasi dan sinergi anggota MIND ID untuk mempercepat program hilirisasi dibuktikan dengan pembangunan smelter di berbagai wilayah. Smelter yang dibangun antara lain smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur dan smelter Feronikel milik PT Antam di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Tidak hanya itu, anggota MIND ID juga membangun proyek strategis, yakni SGAR di Mempawah untuk mendukung rantai pasok bauksit hingga alumunium dan PLTU Mulut Tambang SUMSEL 8.

 

3 dari 3 halaman

Kinerja

MIND ID berhasil mencapai laba bersih Rp22,5 triliun pada 2022. Peningkatan laba tersebut terus berjalan dalam tiga tahun terakhir.

 Selain laba bersih, pencapaian keuangan MIND ID pada 2022 juga meliputi total aset, pendapatan, dan EBITDA. Adapun total aset pada 2022 mencapai Rp229,3 triliun, pendapatan mencapai Rp126,9 triliun, dan EBITDA mencapai Rp36,7 triliun.

Pada 2020 tercatat MIND ID mampu meraih pendapatan hingga Rp66,56 triliun. Pendapatan tersebut meningkat hingga Rp93,75 triliun pada 2021, dan Rp126,9 triliun pada 2022.

*Sekilas MIND ID*

BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID (Mining Industry Indonesia) melalui entitas PT Mineral Industri Indonesia (Persero) memiliki mayoritas saham pada empat perusahaan industri tambang terbesar di Indonesia; PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia.

MIND ID terus membangun ekosistem pertambangan berkelanjutan, menjadi pelopor Program Dekarbonisasi, sekaligus ujung tombak Hilirisasi Produk Pertambangan.

MIND ID mengelola sumber daya alam untuk peradaban, kemakmuran, dan masa depan Indonesia yang lebih cerah.