Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir hadir dalam peresmian operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. Dia juga mengajak masyarakat untuk ikut menggunakan transportasi massal berbasis rel ini.
Erick Thohir mengatakan, Kereta Cepat Whoosh menawarkan berbagai manfaat. Mulai dari waktu tempuh yang singkat antara Jakarta dan Bandung, hingga kenyamanan ketika berada di dalam rangkaian.
Baca Juga
Tak cuma itu, Erick Thohir menyebut, dengan penggunaan transportasi massal, maka masyarakat akan terbebas dari macet di jalanan.
Advertisement
“Kereta Cepat Whoosh menawarkan efisiensi dari segi waktu dan juga memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Meskipun bergerak dalam kecepatan tinggi namun tidak ada getaran yang mengganggu," ujar dia dalam keterangannya, Senin (2/10/2023).
"Jarak Jakarta-Bandung jadi terasa dekat, untuk itu mari kita beralih menggunakan Kereta Cepat Whoosh yang lebih cepat, tepat dan tentunya bebas macet," imbuh Erick Thohir.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, Kemenhub telah menerbitkan izin operasi sarana perkeretaapian umum untuk Kereta Cepat Whoosh relasi Jakarta-Bandung yang tercantum pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Api Cepat Indonesia-China.
Dukungan lain yang diberikan yakni terkait operasional kereta cepat Whoosh adalah penyiapan angkutan lanjut, atau feeder.
“Angkutan feeder ini telah kami siapkan bersama dengan para stakeholder terkait sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses kereta cepat dari/menuju pusat-pusat kegiatan dan ekonomi,” tutur Menhub Budi.
Akses ke Stasiun Kereta Cepat
Di Stasiun Halim melalui ketersediaan akses jalan DI Panjaitan sejumlah moda transportasi akan semakin mudah untuk mencapai kawasan stasiun. Saat ini rute baru Transjakarta menuju Stasiun Halim dengan relasi Cawang - Jalan Mayjen Sutoyo - Jalan D.I Panjaitan - Stasiun Halim dengan jam operasional mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB telah tersedia. Selain itu terdapat juga jembatan penghubung dari Stasiun Kereta Cepat Halim ke Stasiun LRT Halim sebagai bagian dari integrasi antar moda.
Sementara di Stasiun Padalarang Kereta Cepat Whoosh juga telah terintegrasi dengan KA Feeder yang menghubungkan Stasiun Kereta Cepat Whoosh Padalarang dengan Stasiun Bandung. Pengaturan waktu perpindahan penumpang juga telah disesuaikan antara jadwal Kereta Cepat Whoosh dengan KA Feeder.
Adapun untuk Stasiun Tegalluar integrasi antarmoda juga diwujudkan melalui kehadiran Bus Damri dan shuttle bus summarecon yang dapat dimanfaatkan sebagai moda lanjutan dari dan menuju Stasiun Tegalluar. Kemudahan akses menuju Stasiun Tegalluar diakomodir dengan keberadaan Jembatan Cibiru yang telah selesai dibuat dan dioperasikan untuk dapat dilalui kendaraan.
KCIC juga bekerjasama dengan Jasa Marga untuk mempermudah masyarakat menuju stasiun dengan pembukaan pintu tol di KM 149 yang telah beroperasi dan program pembukaan pintu tol di KM 151 yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Advertisement
Proyek Baru Bagi Indonesia
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'Whoosh'. Dia menegaskan megaproyek ini merupakan hal yang baru bagi Indonesia.
Dia mengaca pada proyek-proyek yang pertama kali digarap Indonesia lebih dulu. Seperti MRT Jakarta dan LRT Jabodebek.
Meski begitu, Jokowi meminta setiap pihak yang terlibat tak perlu takut untuk menjajal hal baru tersebut.
"Proyek ini hal baru bagi kita, MRT juga baru, LRT juga hal baru, kereta cepat, baru, baru teknologinya kecepatannya, baru konstruksinya, baru model pembiayaannya. Semuanya serba baru dan kita tak boleh takut belajar dan mencoba hal baru," ujarnya saat meresmikan Kereta Cepat Whoosh, di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Menurutnya, dengan menggarap hal-hal baru seperti Kereta Cepat Whoosh ini, bisa muncul hal-hal yang tak terduga. Alhasil, membuat prosesnya dinilai tidak sempurna.
"Dan dalam proses itu, bisa muncul hal-hal yang tidak terduga, kesulitan di lapangan masalah-masalah dan ketidaksempurnaan," ungkapnya.
Walau begitu, Jokowi melihat pesan penting dari sini, yakni pengalaman dalam menggarap proyek besar.
"Pengalaman itu mahal, namun sangat berharga dan kita tidak perlu takut karena jika kita konsisten, kesalahan itu akan semakin sedikit, biaya kesalahan juga akan semakin menurun dan pada akhirnya biaya produksi biaya proyek lama kelamaan juga akan semakin rendah," urainya.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tandai Transportasi Massal Moderen
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'Whoosh'. Menurutnya, ini jadi tanda modernisasi transportasi massal di Indonesia.
Langkah modernisasi ini, kata dia, sejalan dengan terintegrasinya Kereta Cepat Whoosh dengan sejumlah moda transportasi lain. Sebut saja, ada Transjakarta, LRT Jabodebek, hingga KA Feeder di Bandung.
Tak cuma itu, Jokowi juga mengatakan, Kereta Cepat Whoosh turut terintegrasi dengan kawasan terintegrasi transportasi massal atau transit oriented development (TOD).
"Kereta Cepat Jakarta-Bandung menandai modernisasi transportais massal kita, yang terintegrasi moda transiportasi kita lainnya maupun transit oriented development (TOD)," kata dia saat meresmikan di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Usai meresmikan operasional KCJB Whoosh, Jokowi dan rombongan menteri kabinet langsung menaiki armada yang akan berangkat itu. Diketahui, seluruhnya kembali menjajal perjalanan dari Stasiun KA Cepat Halim ke Stasiun KA Cepat Padalarang.
Advertisement