Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan proyek transportasi massal Kereta Cepat Jakarta Bandung pada Senin ini. Dalam kesempatan peresmian tersebut, Jokowi membocorkan sedikit informasi mengenai kereta cepat Jakarta Surabaya.Â
Jokowi mengatakan, proyek kereta cepat Jakarta Bandung akan dilanjutkan menuju Surabaya. Kepastian pembangunan akan sangat tergantung dengan studi kelayakan.
Baca Juga
"Kereta cepat dari Bandung ke Surabaya mungkin dalam dua minggu ini studinya dari pemrakarsa akan selesai," kata Jokowi Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Senin (2/10/2023).
Advertisement
Dari hasil studi itu, kata Jokowi, prosesnya berlanjut pada studi yang dilakukan otoritas terkait di pemerintahan. "Setelah hitung-hitungan, kalkulasi, baru diputuskan. Tahapannya dari dulu seperti itu," katanya.
Kabar terkait perluasan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menuju Surabaya sebelumnya dikemukakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Ia mengatakan pemerintah telah mempersiapkan tahapan feasibility study (FS) untuk proyek itu.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya, Jawa Timur, sedang dikaji oleh pemerintah.
"Presiden memerintahkan kami untuk membuat studi mengenai kelanjutan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sampai Surabaya," kata Luhut saat menghadiri acara Hub Space 2023 di JCC Senayan, Jumat (29/9/2023).
Ia mengatakan, Kereta Cepat Jakarta Bandung menuju Surabaya akan singgah di beberapa kota. "Nanti melalui Kertajati, Yogyakarta, Solo, dan (terakhir) Surabaya," lanjutnya.
Bila Ada Kereta Cepat, Jakarta-Surabaya Nanti Hanya 3,5 Jam
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bila ada kereta cepat, nantinya perjalanan Jakarta - Surabaya dapat ditempuh dalam durasi sekitar 3,5 jam.
Pemerintah tengah menggodok rencana membangun kereta cepat Jakarta Surabaya. "Bayangkan ini (Kereta Cepat Jakarta-Bandung) cuma 29 menit sampai Padalarang. Kalau sampai Surabaya 3 jam lewat sedikit 3,5 jam," kata Budi Karya Sumadi di Stasiun KCJB Padalarang, melansir Antara, Senin (2/10/2023)
Budi mengatakan durasi perjalanan itu dihitung berdasarkan hasil studi yang kini sedang dilakukan Kemenhub bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pemrakarsa Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Perihal tarif kereta cepat Jakarta-Surabaya, Budi mengatakan akan lebih efisien bagi penumpang bila jarak tempuhnya mencapai 500 kilometer.
Seperti diketahui, jarak tempuh KCJB dari Stasiun Halim, Jakarta Timur, menuju Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung mencapai 142,3 kilometer, dengan proyeksi tarif berkisar Rp250 ribu hingga Rp350 ribu per penumpang yang hingga kini belum diputuskan oleh otoritas terkait.
Budi mengatakan Kemenhub selaku regulator konsisten menekankan kualitas transportasi publik pada sisi keamanan bagi penumpang.
"Oleh karena itu, kami secara sistematis melakukan pengamatan, penelitian, klarifikasi, berkaitan sarana prasarana dan sistem. Prasarana itu relnya, sarananya itu keretanya, sistem yang digunakan kita tahu ini canggih, teknologi terakhir yang ada di China," katanya.
Â
Advertisement
Kecepatan Rata-Rata
Moda transportasi KCJB berkecepatan rata-rata 350 km per jam itu, kata Budi, telah melampaui kereta serupa di China yang umumnya melaju di kecepatan rata-rata 300 km per jam.
"Ya mungkin (KCJB) jadikan kita showcase, tapi tidak tanggung-tanggung yang baru. Jadi kebanyakan di China itu kecepatannya 300 km per jam, yang 350 (km/jam) terbatas," katanya.
Budi menambahkan KCJB merupakan pondasi transportasi kereta cepat yang kini telah direalisasikan pemerintah untuk terus dikembangkan.
"Jadi itu (KCJB) suatu obsesi kita melakukan kesempatan pada pemrakarsa melakukan proposal. Lalu kami membuat proposal juga nanti diajukan lah itu, bahwa nanti diputuskan pemerintahan yang akan datang ya monggo (silakan), tapi kita sudah letakkan dasar-dasar dan rencana ke depan," katanya.
Â