Sukses

Bank Kantongi Sertifikat Ini, Nasabah Lebih Tenang soal Keamanan Data Pribadi

Sistem manajemen keamanan informasi Bank Commonwealth telah memenuhi salah satu standar industri keamanan internasional

 

Liputan6.com, Jakarta Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan keamanan informasi perbankan, Bank Commonwealth resmi mengantongi sertifikasi ISO 27001, yang merupakan standar internasional terkait keamanan informasi yang meliputi berbagai proses di internal bank.

Penyerahan sertifikat secara simbolis dilakukan oleh Direktur Keuangan PT BSI Group Indonesia Kusuma Widjaja kepada Direktur Operations, Information Technology & Finance Bank Commonwealth Timothy Delahunty.

“Bank Commonwealth selalu menempatkan keamanan informasi nasabah di prioritas teratas, dan kami telah memfokuskan upaya dan investasi untuk meningkatkan postur keamanan siber. Dengan maraknya insiden siber yang terjadi secara global, kami percaya sertifikasi ISO 27001 harus dilakukan, dan meraih sertifikat ini menunjukkan komitmen kami untuk menjaga keamanan data nasabah,” kata Direktur Operations, Information Technology & Finance Bank Commonwealth Timothy Delahunty dikutip Selasa (3/10/2023).

Sebagai informasi, sertifikasi ISO 27001 merupakan kerangka praktik terbaik yang diakui secara internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi.

Pendekatan Holistik Keamanan

Sertifikasi ini menanamkan pendekatan holistik keamanan terhadap manusia, kebijakan, dan teknologi agar dapat mengidentifikasi risiko dengan lebih baik dan menerapkan langkah keamanan yang tepat.

Dengan memperoleh sertifikasi ISO 27001, perusahaan menunjukkan bahwa sistem manajemen keamanan informasinya telah memenuhi praktik terbaik internasional dan memiliki kemampuan untuk mengelola informasi dengan aman.

Sertifikasi ISO 27001 ini memegang peranan penting dalam proses verifikasi nasabah dan calon nasabah untuk proses pembukaan rekening melalui aplikasi perbankan CommBank Mobile yang dapat diakses melalui telepon genggam.

Bank Commonwealth memiliki sejumlah saluran digital untuk melayani kebutuhan nasabah, seperti CommBank Mobile, CommBank SmartWealth, internet banking, dan e-Kiosk di kantor cabang.

2 dari 4 halaman

Bank Commonwealth Bidik Target Penjualan Sukuk Tabungan 010 Tumbuh 50 Persen

Bank Commonwealth melalui aplikasi CommBank SmartWealth terpilih oleh Kementerian Keuangan sebagai mitra distribusi produk investasi syariah, Sukuk Tabungan (ST) seri ST010 yang masa penawarannya dimulai pada 12 Mei 2023 di pasar perdana domestik.

Sukuk Tabungan 010 memiliki imbalan yang mengambang dengan imbalan minimal (floating wth floor) dan mengacu pada BI 7 Day Reverse Repo Rate, yang artinya besaran imbalan ST010 akan disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali. Demikian dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (19/5/2023).

Produk investasi ini diterbitkan dengan dua jenis tenor, yaitu ST010T2 dengan tenor dua tahun dan imbal hasil minimum 6,25 persen per tahun serta ST010T4 (green sukuk) dengan tenor empat tahun dan imbal hasil minimum 6,40% per tahun.

Dikutip dari situs Kementerian Keuangan, melalui penerbitan ST010 pemerintah akan membiayai proyek ramah lingkungan di dua sektor yakni transportasi berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim. Hal ini diharapkan dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan adaptasi atas perubahan iklim yang telah terjadi.

Menurut Head of Investment Business Bank Commonwealth Daniel Arifin, keunggulan investasi pada ST010 antara lain aman karena dijamin 100 persen  oleh negara, terjangkau karena dapat dimulai dari Rp 1 juta, tingkat imbalan kompetitif karena pada saat ditawarkan di pasar perdana imbalan yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito, dan investasi dapat dilakukan secara mudah melalui aplikasi CommBank SmartWealth.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Perbedaan dengan Sukuk Tabungan Sebelumnya

“Dengan imbal hasil tinggi hingga 6,40 persen  per tahun dan risikonya yang relatif rendah karena pokok dan imbalan dijamin oleh negara, kami melihat animo investor akan tetap tinggi untuk seri ST010 ini. Selain karena berbasis syariah dan memiliki imbal hasil yang menarik, ST010 juga berbasis green sukuk, sehingga selain berinvestasi, investor juga sekaligus mendukung pembangunan nasional, di mana hasil peluncuran akan digunakan untuk membiayai proyek ramah lingkungan,” jelas Daniel.

Kemudian, berbeda dengan penerbitan Sukuk Tabungan sebelumnya yaitu ST009, ST010 kali ini juga menawarkan dua pilihan tenor yang lebih fleksibel yaitu dua tahun dan empat tahun. Pilihan tenor ini akan memberikan fleksibilitas lebih bagi investor dalam menyesuaikan dengan tujuan finansial masing-masing.

“Kami sangat optimis dapat mencapai target penjualan hingga akhir masa penawaran, yaitu tumbuh 50% dari seri sebelumnya,” ujar Daniel.

Sejauh ini komposisi penjualan ST010 berimbang antara tenor dua tahun dan empat tahun. Agar semakin menarik minat investor, Bank Commonwealth menawarkan program cashback hingga Rp 30 juta untuk nasabah yang membeli ST010 menggunakan CommBank SmartWealth, di mana selain ST010 nasabah juga dapat bertransaksi di mana saja dengan praktis dan nyaman untuk produk reksa dana serta obligasi pemerintah pasar sekunder.

4 dari 4 halaman

Pemerintah Tawarkan Sukuk Tabungan

Sebelumnya, dikutip dari Antara, Pemerintah resmi membuka masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST010 dalam dua tenor dengan kupon di atas 6 persen kepada investor individu Warga Negara Indonesia (WNI) mulai 12 Mei pukul 09.00 WIB sampai 7 Juni 2023 pukul 10.00 WIB.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menjelaskan sukuk tersebut yakni seri ST010T2 (tenor dua tahun) dan Green Sukuk Ritel-Sukuk Tabungan seri ST010T4 (tenor empat tahun) yang masing-masing menawarkan tingkat imbalan atau kupon mengambang (floating with floor) sebesar 6,25 persen per tahun dan 6,4 persen per tahun.

Tujuan penerbitan ST010 yakni untuk menyediakan alternatif investasi yang aman, menguntungkan dan likuid bagi masyarakat, melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan APBN, memperluas basis investor di pasar domestik, mendukung pengembangan pasar keuangan syariah, serta memperkuat pasar modal Indonesia dengan mendorong transformasi masyarakat dari saving-oriented society menuju investment-oriented society.

Dengan penjualan secara daring, diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat berinvestasi di surat berharga syariah negara (SBSN) ritel yang ditujukan untuk semua generasi, serta mendukung terwujudnya keuangan inklusif melalui instrumen investasi yang terjangkau dengan minimal pembelian Rp1 juta.

Melalui ST010, pemerintah turut memberikan kesempatan kepada setiap WNI untuk dapat berinvestasi sekaligus membantu mengatasi dampak dari perubahan iklim, karena hasil penerbitannya akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek hijau dalam APBN.