Mubadala Petroleum memutuskan menjalin kemitraan dengan Inpex Corporation (Inpex) dalam mengelola blok minyak dan gas bumi West Sebuku. Bahkan perusahaan telah menerima Kontrak Kerja Sama (KKS) dari Direktur Jenderal Minyak & Gas (Migas) Kementerian Energi sumber Daya Mineral (ESDM).
KKS West Sebuku berdampingan dengan KKS Sebuku dimana Mubadala Petroleum juga merupakan operator, melalui afiliasinya Pearoil (Sebuku) Limited,. Perusahaan ini juga mengembangkan lapangan gas Ruby dalam kemitraan dengan INPEX dan Total. Gas pertama diharapkan dapat diperoleh dari lapangan Ruby pada akhir tahun 2013.
Chief Operating Officer MubadalaPetroleum Steve Peacock, mengatakan mitra Mubadala Petroleum telah mengantisipasi penyimpulan hal-hal rinci mengenai KKS tersebut untuk blok West Sebuku dalam waktu dekat ini. KKS West Sebuku terletak di Selat Makassar.
"Mubadala Petroleum akan menjadi operator blok tersebut dengan bagian saham sebesar 75,5%, dengan Inpex yang memegang bagian saham yang tersisa sebesar 24,5%," kata Steve dalam laporan tertulisnya di Surabaya, Kamis (21/3/2013).
Untuk mengembangkan lapangan tersebut, MubadalaPetroleum telah melakukan penelitian geologidi blok tersebut sepanjang tahun 2012 dan saat ini akan fokus pada akuisisi data seismik3D.
Penghargaan KKS West Sebuku adalah perpanjangan lebih lanjut untuk portofolio Mubadala di Indonesia. Hal tersebut mendukung strategi untuk mencari dan, jika berhasil, mengembangkan gas untuk menumbuhkan pasar domestik Indonesia.
Menurut Steve, pengembangan lapangan Ruby tersebut berjalan sesuai dengan jadwal bahkan telah mengukir catatan keamanan proyek yang sangat baik dengan pencapaian lebih dari 5 juta jam kerja tanpa adanya cedera. Pipa sepanjang 312 kilometer yang akan menghubungkan platform Ruby ke fasilitas gas Senipah darat, yang dioperasikan oleh Total, saat ini telah selesai.
"Pembangunan dua platform Ruby yaitu tripod well head platform (WHP) atau anjungan kepala sumur tiga kaki dan four-leg production platform (PQP) atau anjungan produksi empat kaki juga akan sampai pada tahap akhir," tuturnya.
Steve menambahkan, instalasi lepas pantai dan unjuk kerja fasilitas produksi akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2013. Setelah semuanya berjalan, gas dari Ruby akan dikirimkan kepada pembeli yaitu PT. Pupuk Kalimantan Timur, sebuah perusahaan pupuk di Indonesia dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. (Pew/Shd)
KKS West Sebuku berdampingan dengan KKS Sebuku dimana Mubadala Petroleum juga merupakan operator, melalui afiliasinya Pearoil (Sebuku) Limited,. Perusahaan ini juga mengembangkan lapangan gas Ruby dalam kemitraan dengan INPEX dan Total. Gas pertama diharapkan dapat diperoleh dari lapangan Ruby pada akhir tahun 2013.
Chief Operating Officer MubadalaPetroleum Steve Peacock, mengatakan mitra Mubadala Petroleum telah mengantisipasi penyimpulan hal-hal rinci mengenai KKS tersebut untuk blok West Sebuku dalam waktu dekat ini. KKS West Sebuku terletak di Selat Makassar.
"Mubadala Petroleum akan menjadi operator blok tersebut dengan bagian saham sebesar 75,5%, dengan Inpex yang memegang bagian saham yang tersisa sebesar 24,5%," kata Steve dalam laporan tertulisnya di Surabaya, Kamis (21/3/2013).
Untuk mengembangkan lapangan tersebut, MubadalaPetroleum telah melakukan penelitian geologidi blok tersebut sepanjang tahun 2012 dan saat ini akan fokus pada akuisisi data seismik3D.
Penghargaan KKS West Sebuku adalah perpanjangan lebih lanjut untuk portofolio Mubadala di Indonesia. Hal tersebut mendukung strategi untuk mencari dan, jika berhasil, mengembangkan gas untuk menumbuhkan pasar domestik Indonesia.
Menurut Steve, pengembangan lapangan Ruby tersebut berjalan sesuai dengan jadwal bahkan telah mengukir catatan keamanan proyek yang sangat baik dengan pencapaian lebih dari 5 juta jam kerja tanpa adanya cedera. Pipa sepanjang 312 kilometer yang akan menghubungkan platform Ruby ke fasilitas gas Senipah darat, yang dioperasikan oleh Total, saat ini telah selesai.
"Pembangunan dua platform Ruby yaitu tripod well head platform (WHP) atau anjungan kepala sumur tiga kaki dan four-leg production platform (PQP) atau anjungan produksi empat kaki juga akan sampai pada tahap akhir," tuturnya.
Steve menambahkan, instalasi lepas pantai dan unjuk kerja fasilitas produksi akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2013. Setelah semuanya berjalan, gas dari Ruby akan dikirimkan kepada pembeli yaitu PT. Pupuk Kalimantan Timur, sebuah perusahaan pupuk di Indonesia dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. (Pew/Shd)