Liputan6.com, Jakarta - Kelompok bersenjata Hamas Palestina memulai operasi Al-Aqsa dengan menembakkan kurang lebih 5.000 roket di Jalur Gaza ke Israel pada Sabtu 7 Oktober 2023. Hamas merupakan kelompok militan Islam Palestina.
Tembakan roket diluncurkan dari beberapa lokasi Gaza sejak Sabtu pagi waktu setempat. Sirene sebagai tanda bahaya bagi warga Israel di Gaza pun meraung-raung dari wilayah Tel Aviv di utara hingga Beer Sheva di timur. Selain itu juga di banyak lokasi lainnya.
Baca Juga
Roket-roket tersebut ditembakkan sekitar pukul 06.30 Sabtu pagi waktu setempat, ketika sebagian besar warga Israel kemungkinan besar sedang tidur.
Advertisement
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun mengamuk. Ia bersumpah akan mengerahkan kekuatan penuh militer Israel melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza.
“Pasukan Pertahanan Israel akan segera bertindak untuk menghancurkan kemampuan Hamas,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).
“Kami akan melumpuhkan mereka tanpa ampun dan membalas hari kelam yang mereka timbulkan terhadap Israel dan warganya,” tambah dia.
Angkatan Udara Israel telah merilis rekaman serangannya terhadap beberapa bangunan di Jalur Gaza yang konon menjadi lokasi sasaran militer Hamas.
Mereka menambahkan bahwa jet tempur telah menyerang “infrastruktur operasional” Hamas, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).
"Kami juga telah melihat laporan ledakan di dekat Menara Watan, sebuah kompleks komersial besar di Gaza," kata pihak Israel.
Israel mengatakan, pihaknya masih memerangi Hamas di delapan wilayah tempat mereka menyusup setelah serangan mendadak pada Sabtu pagi.
Kekuatan Israel
Dikutip dari Global Fire Power, Minggu (8/10/2023) kekuatan militer Israel masuk dalam kelompok 20 terbesar di dunia. Nilai power indeks Israel 0,2757,berada di atas Jerman Saudi Arabia.
Untuk tahun 2023, Israel berada di peringkat 18 dari 145 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan Global Fire Power (GFP).
Dalam data Global Fire Power juga terlihat bahwa Israel memiliki 173 ribu tentara aktif dan kurang lebih 465 ribu tentara cadangan.
Negara tersebut memiliki 601 pesawat terbang dan 241 jet tempur. Selain itu juga memiliki 126 helikopter dan 48 Helikopter tempur atau penyerang.
Sedangkan kendaraan lapis baja yang dimiliki oleh Israel mencapai 56 ribu. Untuk mobil pelontar roket mencapai 300 buah.
Advertisement
Kekuatan Hamas Palestina
Sedangkan Hamas sejauh ini belum ada yang menulis secara detail kekuatan militernya. Namun dalam tulisan BBC pada tahun 2021 lalu menyebutkan bahwa Hamas Palestina memiliki kekuatang yang cukup untuk menyerang Israel.
sejauh ini, persenjataan paling signifikan yang dimiliki Palestina adalah beragamnya rudal darat ke darat. Beberapa di antaranya adalah rudal anti-tank yang diyakini telah diselundupkan melalui terowongan dari semenanjung Sinai, Mesir.
Sejauh ini sebagian besar persenjataan Hamas di Jalur Gaza disebut cukup canggih. Pakar Israel dan pihak luar percaya bahwa bantuan Iran telah memainkan peran penting dalam membangun industri militer Hamas.
Oleh karena itu, tempat pembuatan dan penyimpanan senjata telah menjadi salah satu target utama serangan Israel.
Pakar tersebut menyebutkan bahwa memperkirakan persediaan rudal Hamas adalah hal yang mustahil.
Palestina menggunakan beragam rudal, namun sejauh ini tidak ada satupun yang tampak baru dalam hal desain dasar. Namun tren keseluruhannya adalah senjata tersebut memiliki jangkauan yang lebih luas dan daya ledak yang lebih besar.
Meskipun nama dan sebutan rudal tertentu mungkin sedikit membingungkan, Hamas memiliki persediaan sistem rudal jarak pendek yang sangat banyak seperti Qassam dengan jangkauan hingga 10 km atau 6 mil dan Quds 101 dengan jangkauan hingga sekitar 16 km.
Selainitu Hamas juga mengoperasikan berbagai sistem rudal jarak jauh seperti M-75 dengan jangkauan hingga 75 km,the Fajr jangkauan hingga 100 km dan e R-160 hingga 120 km.
Jadi jelas bahwa Hamas memiliki senjata yang dapat menargetkan Yerusalem dan Tel Aviv, dan mengancam seluruh jalur pantai yang memiliki kepadatan penduduk Israel terbesar dan infrastruktur penting.