Liputan6.com, Jakarta - Teknologi memiliki peran besar dalam mentransformasi organisasi lintas sektor dan mendorong perubahan paradigma besar-besaran di industri jasa keuangan. Indonesia sendiri tengah bekerja keras untuk terus memajukan sektor ekonomi digital dan telah mampu menelurkan banyak fintech unicorn.
Kini, semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan perubahan peraturan yang disusun oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pemerintah bahkan telah meluncurkan "Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021-2025" untuk lebih mendukung perkembangan tersebut.
Baca Juga
Ekonomi Digital Indonesia Tembus USD 90 Miliar, Investor Modal Ventura Ungkap Sektor Ritel Jadi Pendorong
Menlu Sugiono Desak Solusi untuk Kesenjangan Digital di KTT APEC, Dorong Asia Pasifik Jadi Pemain Ekonomi Digital
Riset Google dan Temasek: Nilai Ekonomi Digital Indonesia Sentuh Rp 1.430 Triliun di 2024
Melihat besarnya peluang yang muncul dari pasar fintech di Indonesia saat ini, acara FSI tahunan World Financial Innovation Series (WFIS) akan kembali digelar di The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta pada 24 – 25 Oktober mendatang.
Advertisement
Acara ini juga menggelar Awards & Gala Night untuk memberi penghargaan dan merayakan yang terbaik dari FSI.
Beberapa perusahaan peserta pameran yang telah mengonfirmasi kehadiran mereka di antaranya adalah Newgen, 8x8, iProov, Provenir, OutSystems, Perkasa, FEITIAN Technologies, IntellectAI, OpenText™ AI Cloud, Reward360, dan lainnya.
Chief Data Protection Officer (CDPO) dan Head of Cyber & Product Risk Assurance Group Nobu Bank Samuel Mulyono mengatakan, teknologi adalah bagian penting dari transformasi digital di bidang Perbankan dan Jasa Keuangan, solusi yang diterapkan di masa lalu sering kali berfokus pada teknologi yang dirancang dan diterapkan dengan buruk sehingga mengakibatkan biaya tinggi dan nilai yang terbatas. Organisasi sering kali kesulitan memenuhi tuntutan dan ancaman kepatuhan, dan solusinya terbatas.
"Saya percaya bahwa saat ini Jasa Keuangan saling berhubungan dan terkait dengan risiko global yang mungkin ada di dalam atau di luar sistem informasi. Keamanan siber dan Privasi Data di Layanan Keuangan memerlukan solusi berbasis inovasi," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (9/10/2023).
"Saya melihat konferensi ini diperlukan bagi para profesional yang semakin banyak berurusan dengan banyak inovasi digital dan global yang saling berhubungan," tambahnya.
Selain itu, acara ini juga akan menjadi ruang konferensi bagi perusahaan dan pakar untuk memproyeksikan kepemimpinan pemikiran mereka di kawasan ini dan mengatasi masalah paling mendesak yang dihadapi oleh industri ini.
Adapun pembicara utama lainnya, yakni Edisono Limin (Executive Director, Country Head of Channels & Digitalisation, UOB).
Dia menyampaikan, "menghadiri World Financial Innovation Series merupakan kesempatan yang baik untuk menyerap informasi dan pengetahuan terkini dari para ahli dan membantu kami dalam hal ini. perjalanan transformasi digital kami".
Topik Pembahasan dalam WFIS 2023
Beberapa topik generasi berikutnya yang akan dibahas tahun ini meliputi ;
-"Strategi Perbankan Digital Indonesia yang Menanti Masa Depan"
-"Memberdayakan Lembaga Keuangan dengan Cloud"
-"Perbankan Seluler Lengkap', 'Neo-Bank"
- "Meningkatkan Adopsi Biometrik"
- "Transformasi Perbankan dengan Low-Code No-Code' dan masih banyak lainnya.
Advertisement
Sambutan dari CEO Tradepass, Sudhir Ranjan Jena
Ketika ditanya tentang bagaimana Indonesia menjadi salah satu negara yang paling menguntungkan bagi WFIS, Penyelenggara & CEO Tradepass, Sudhir Ranjan Jena menyatakan, "Indonesia adalah bukti nyata atas upaya berkelanjutan platform ini dalam membina kolaborasi antara lembaga keuangan terbesar dan penyedia teknologi terbaik di kelasnya.
"Partisipasi aktif dari pejabat penting pemerintah, tokoh-tokoh FSI yang paling terkenal, dan pakar teknologi terkemuka untuk menciptakan lingkungan yang sinergis adalah alasan mengapa World Financial Innovation Series kembali hadir setiap tahun di negara kepulauan."