Sukses

Pupuk Indonesia Ajak Mahasiswa Ciptakan Inovasi Teknologi Pertanian

PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali menggelar kompetisi riset dan inovasi pertanian

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali menggelar kompetisi riset dan inovasi pertanian "Pupuk Indonesia Fertinnovation Challenge (PIFC) 2023". Kompetisi ini bertujuan untuk menjaring gagasan guna mendukung kemajuan teknologi di bidang produksi pupuk dan pertanian nasional.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana menjelaskan bahwa Pupuk Indonesia maupun sektor pertanian saat ini sedang dihadapkan dengan berbagai tantangan. Mulai dari fenomena El Nino dan La Nina yang berdampak pada perubahan iklim, kondisi demografi petani Indonesia yang didominasi usia 45 tahun ke atas, hingga tidak stabilnya rantai pasok global akibat konflik Rusia-Ukraina.

"Oleh karena itu, melalui kompetisi ini kami berharap dapat melahirkan gagasan-gagasan segar untuk kemudian dikembangkan secara lebih komprehensif agar dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut," ujar Wijaya, Senin (9/10/2023).

Lebih lanjut Wijaya menjelaskan bahwa kompetisi ini merupakan yang kedua kalinya digelar oleh Pupuk Indonesia. Kompetisi ini sendiri menjadi salah satu program Pupuk Indonesia yang saat ini tengah memperkuat kemampuan riset dan inovasi. Karena riset dan inovasi adalah salah satu pilar strategis dalam program transformasi bisnis perusahaan.

Ajak Mahasiswa

Terkait peserta, ajang ini terbuka bagi mahasiswa yang terafiliasi dengan kampus nasional maupun global. Selain mahasiswa, kompetisi ini juga dapat diikuti oleh non-mahasiswa yang terafiliasi dengan kelembagaan atau perusahaan seperti start up hingga badan riset.

Adapun topik yang dilombakan, pertama, peningkatan efisiensi dalam penggunaan pupuk (enhanced efficiency fertilizer). Materi yang dilombakan adalah desain/prototype produk pupuk sebagai nutrisi tanaman yang memiliki karakteristik high NUE (Nutrient Use Efficiency) dan lebih ramah lingkungan. Kedua, industri pupuk berkelanjutan (sustainable fertilizer industry), yaitu melombakan desain/prototype teknologi produksi pupuk dan amonia yang rendah emisi dan lebih ramah lingkungan.

Selanjutnya ketiga, teknologi pertanian presisi (precision agriculture technology) yang akan melombakan desain/prototype teknologi pertanian presisi untuk mendukung digitalisasi pertanian. Dan terakhir adalah agri challange, yaitu materi lomba dengan konsep bisnis atau kegiatan yang mendukung implementasi ESG (Enviromental, Social, and Governance) di bidang pertanian.

"Tema yang kami pilih seluruhnya merupakan tema yang saat ini sedang menjadi tuntutan global. Mulai dari pengembangan teknologi pertanian yang lebih efisien, presisi dan mengedepankan aspek lingkungan," jelas Wijaya.

 

2 dari 2 halaman

Penilaian

Untuk penilaiannya akan dilakukan oleh juri internal maupun eksternal perusahaan, seperti ahli dari perguruan tinggi, hingga stakeholder terkait yang berkompeten di bidangnya.

Adapun periode pengumpulan makalah dimulai pada bulan September hingga awal Oktober 2023. Sebagai hadiah, Pupuk Indonesia telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp380 juta. Selain hadiah uang tunai, karya terbaik berpotensi mendapatkan incubation fund hingga miliaran rupiah.

Kompetisi ini sendiri bisa diikuti oleh individu atau tim (2-4 orang), dengan materi lomba belum pernah didaftarkan dalam kompetisi inovasi, memiliki relevansi dengan proses bisnis Pupuk Indonesia, level maturitas inovasi minimal sudah terkonfirmasi skala bench/pilot; serta memiliki kajian teknis & keekonomian serta MVP menjadi nilai tambah.

"Selain berkompetisi, kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi antara Pupuk Indonesia dengan dunia akademik yang harapannya dapat membawa manfaat bagi ketahanan pangan, masyarakat, dan lingkungan masa depan," tutup Wijaya.