Liputan6.com, Jakarta Harga emas tergelincir pada hari Selasa setelah naik hampir 2% di sesi sebelumnya. Penurunan harga emas dunia ini karena investor dengan hati-hati kembali ke aset-aset berisiko dan menantikan isyarat lebih lanjut mengenai sikap kebijakan bank sentral AS.
Dikutip dari CNBC, Rabu (11/10/2023), harga emas di pasar spot turun 0,07% menjadi USD 1,859,6244 per ounce pada 16:43, setelah naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu di awal sesi.
Harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi USD 1,873.60 per ounce.
Baca Juga
Imbas Perang Hamas vs Israel
Harga emas di pasar spot naik 1,6% pada hari Senin, lompatan satu hari terbesar dalam lima bulan, karena bentrokan militer antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas meningkatkan permintaan untuk investasi safe-haven.
Advertisement
Aksi ambil untung dan meningkatnya selera investor terhadap risiko menekan harga, meskipun konflik antara Israel dan Hamas membatasi kerugian emas, kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. Emas sering kali menjadi tempat berlindung yang aman bagi investor selama masa ketidakstabilan global.
Indeks utama Wall Street dibuka lebih tinggi, meskipun kehati-hatian tetap berlaku di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Â
Menanti Kebijakan The Fed
Pasar fokus pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve bulan September yang akan dipublikasikan pada hari Rabu dan data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan dirilis pada hari Kamis.
“Jika laporan CPI lebih tinggi dari perkiraan, terutama angka inti, hal ini akan berdampak negatif bagi emas karena mengindikasikan bahwa The Fed harus mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, tambah Melek.
Karena emas batangan tidak menghasilkan bunga, ia cenderung kehilangan daya tariknya ketika suku bunga naik.
Pejabat tinggi The Fed mengindikasikan pada hari Senin bahwa kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS jangka panjang dapat menjauhkan The Fed dari kenaikan lebih lanjut dalam suku bunga kebijakan jangka pendeknya.
Advertisement
Harga Emas Dunia Turun ke Level Terendah dalam 7 Bulan, Bakal Berlanjut Minggu Ini?
Harga emas dunia melemah teratur sejak Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengumumkan mempertahankan suku bunga di 20 September 2023 dan memberikan sinyal akan mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu yang lama.
Harga emas dunia di pasar spot turun ke level terendah baru dalam 7 bulan yakni di angka USD 1.810,46 per ounce.
 Namun pada perdagangan Jumat pekan lalu sedikit cahaya cerah mulai terlihat. Harga emas ditutup positif di perdagangan Jumat dengan naik 0,6%.
Sedangkan survei mingguan terbatu Kitco News mengenai harga emas memperlihatkan bahwa analis pasar di Wall Street dan investor ritel terbagi rata mengenai prospek logam mulia untuk pekan ini atau pekan yang berakhir Jumat 13 Oktober.
Analis Senior Barchart.com Darin Newsom memperkirakan, harga emas akan naik pada minggu ini.
"Harga emas spot untuk pengiriman bulan Desember tampaknya berada dalam posisi untuk menyelesaikan pembalikan bullish pada grafik hariannya pada hari Jumat kemarin," kata Newsom."Ini bisa menjadi pembalikan penting jika berhasil menembus harga tertinggi di USD 1.843,50. Pembalikan penting cenderung menjadi pola yang lebih dapat diandalkan," tambah dia.
Jika itu terjadi, maka akan mengindikasikan tren jangka pendek penguatan harga emas telah muncul meskipun dolar AS sebenarnya juga menguat.
Â
Menguji Harga Paling Bawah
Newsom tetap memperingatkan bahwa tren penurunan jangka panjang harga emas masih terjadi.
Michael Moor yang merupakan pencipta Moor Analytics, menyatakan sikap bearish terhadap harga emas. Namun logam mulia berada pada tingkat pembalikan yang penting dan mungkin ini saatnya untuk kembali ke pasar.
"Secara teknis, semuanya mengarah ke bawah," kata Moor.
"Tetapi tingkat kelelahan ini adalah saat dimana para pedagang harus menguji pasar. Jika ini bertahan, kita bisa melihat dimulainya struktur bullish jangka panjang yang baru." tambah dia.
ANalis senior Forex.com, James Stanley, yakin harga emas kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran harga yang sama pada minggu ini.
"Tidak berubah ke atas, meskipun kami mungkin menjajaki posisi terendah di awal minggu ini," katanya.
Stanley tidak berpikir bahwa penurunan yang terjadi saat ini sudah membawa harga emas di titik terendah, meskipun menurutnya hal itu bisa saja terjadi.
"Saya berpendapat ini lebih merupakan pemantulan oversold yang membuka peluang bagi penjual untuk menunjukkan resistensi yang lebih rendah-tinggi, terutama jika kita masih melihat dorongan dalam imbal hasil."
Advertisement