Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekomonian Airlangga Hartarto memamerkan kemajuan yang telah dibuat Indonesia dan ASEAN dalam mempertahankan kinerja pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
“ASEAN telah mencapai sejumlah pencapaian positif dan negara-negara anggotanya tetap relatif tangguh meskipun menghadapi tantangan kondisi eksternal,” ujar Airlangga dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 yang disiarkan secara daring pada Rabu (11/10/2023).
Baca Juga
Menko melanjutkan, pencapaian ini didukung oleh kuatnya permintaan domestik khususnya konsumsi dan investasi.
Advertisement
“Pertumbuhan ekonomi ASEAN mencapai 4,2 persen pada tahun 2023 dan diperkirakan akan tumbuh 4,5 persen tahun depan,” ungkap Airlangga.
Dia juga memperkirakan, efek limpahan dari permintaan di negara-negara mitra utama ASEAN diperkirakan akan mengisi pertumbuhan kawasan melalui berbagai sektor termasuk perdagangan, pariwisata, dan arus masuk modal.
Kawasan Stabil
Selain itu, Airlangga juga memuji ASEAN yang menjadi satu-satunya kawasan dalam 20 tahun terakhir dengan situasi politik stabil meskipun ada ketidakpastian politik di Eropa dan kini di Timur Tengah.
“Indonesia juga bagian dari ASEAN yang berkontribusi terhadap stabilitas dan kuatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan,” katanya.
Statistik Ekonomi ASEAN
Indikator perekonomian ASEAN juga menunjukkan prospek yang baik. Hal itu salah satunya tercermin dari total nilai perdagangan yang mencapai sekitar Rp. 3,8 triliun pada tahun 2022 atau meningkat 15 persen dari tahun 2021.
FDI juga lebih tinggi sepanjang masa, menyentuh Rp. 224,2 miliar, meningkat 5,5 persen dari tahun 2021
Adapun Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan positif di atas 5 persen dalam 7 kuartal berturut-turut dan inflasi tetap rendah, pada bulan September lalu sekitar 2 persen.
Advertisement
Kekuatan KTT ASEAN
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menyoroti keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN tahun ini.
“Pada KTT tersebut, Indonesia berusaha menjadikan Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global yang berpotensi mencapai gabungan PDB sebesar USD 20 triliun,” imbuhnya.
Untuk mencapai visi ini, Airlangga menjelaskan, ASEAN telah berkomitmen untuk memperkuat ketahanan ASEAN terhadap guncangan di masa depan dengan fokus pada kesehatan, iklim, sistem pangan, energi hijau, makroekonomi, stabilitas keuangan, rantai pasokan dan ketahanan kelembagaan.