Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengatakan bursa CPO Indonesia akan mulai perdagangannya pada 23 Oktober 2023 mendatang.
"Kami menargetkan tanggal 23 Oktober 2023 bursa CPO sudah live artinya sudah berjalan penuh artinya perdagangan CPO melalui bursa berjangka sudah terjadi secara efektif," kata Didid dalam acara Peluncuran Bursa CPO Indonesia, Jakarta, Jumat (13/10).
Baca Juga
Dengan demikian sejak 23 Oktober 2023 nanti, katanya, sudah bisa mulai membentuk sarana pembentukan harga (price discovery) dengan upaya yang keras untuk meningkatkan kredibilitas bursa. Pihaknya pun berharap pada triwulan pertama 2024 sudah mampu mewujudkan referensi harga (price reverece).
Advertisement
"Sejak 23 Oktober 2023 nanti, kita sudah bisa mulai membentuk price discovery," imbuhnya.
Sosialisasi dan Pelatihan
Didid pun menjelaskan bahwa pada 16 Oktober 2023, Indonesia Commodity and Detivate Exchanges (ICDX) akan melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada calon anggota bursa.
"Sosialisasi ini juga akan dilakukan dengan memanfaatkan moment trade expo Indonesia untuk meningkatkan awareness dan willingness," jelasnya
Â
Diluncurkan Mendag
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Bappeti resmi meluncurkan bursa berjangka Crude Palm Oil (CPO) pada hari ini, Jumat (13/10).
"Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim dengan memohon ridho dari Allah subhanahu wa ta'ala Tuhan yang maha kuasa, Bursa CPO saya resmikan," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam peluncuran bursa CPO di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/10).
Ia menjelaskan dengan adanya bursa CPO ini, nantinya harga CPO tidak lagi berpacu pada harga acuan yang ditetapkan oleh bursa CPO Rotterdam dan Malaysia. Ia berharap ke depannya Indonesia akan menjadi barometer harga CPO di dunia.
"Kita berharap dengan adanya bursa ini nanti maka barometer harga CPO dunia ada di kita, wong kita nomor 1, masa kita gak tersinggung, masa kita nggak malu, masa kita diam saja," imbuhnya
Â
Reporter:Â Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
Advertisement