Sukses

Insinyur Kapal RI Belum <i>Pede</i> Buat Kapal 100 Ribu Ton

Saat ini Indonesia baru mampu memproduksi kapal berkapasitas di bawah 50 ribu ton. Sementara untuk kapal besar berkapasitas di atas 100 ribu ton, engineer yang ada masih belum percaya diri.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui perkembangan industri kapal nasional masih terkendala dukungan teknologi. Kondisi ini diperberat dengan minimnya produksi komponen di dalam negeri disamping sumber daya manusia yang kurang pengalaman terutama dalam memproduksi kapal besar.

Engine atau mesin kapal besar misalnya masih hanya bisa diproduksi oleh dua negara, salah satunya Amerika Serikat.

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin,  Budi Darmadi, mengatakan saat ini Indonesia baru mampu memproduksi kapal berkapasitas di bawah 50 ribu ton. Sementara untuk kapal besar berkapasitas di atas 100 ribu ton, engineer yang ada masih belum percaya diri.

"Kita sebenarnya sudah punya galangan untuk yang 150 ribu ton. Tapi engineer-nya belum siap. Mereka belum berani. Sekarang ini mereka masih joint venture sama China dan Korea selama 2-3 tahun," kata Budi, Jumat 22/03/2013.

Kesiapan industri kapal besar, ditaksir Budi, baru  akan terealisasi 2 tahun ke depan. Melihat kondisi itu, Indonesia hingga saat ini kemungkinan masih akan sering melakukan impor kapal dari luar. Itu pun dengan aturan usia kapal masih 20 tahun.

"Ke depan akan kita turunkan menjadi 15 tahun. Tapi nanti kapan. Soalnya kecepatan kebutuhan kapal ini melampaui kemampuan kita membuat," katanya. (Est/Shd)
    Video Terkini