Sukses

Menuju Ketahanan Pangan, Pestisida dan Pupuk Jadi Perhatian

Pelaku usaha pestisida dan pupuk diharapkan dapat menghadapi tantangan dan isu-isu di sektor pertanian saat ini.

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Produsen Pestisida Indonesia (APROPI) yang memiliki anggota terdiri dari 10 Perusahaan yang memiliki fasilitas Produsi Pestisida berhasil menggelar Event bagi pelaku usaha Pestisida dan Pupuk.

Dalam kegiatan tersebut APROPI bekerjsama dengan Agrochembiz dan Union Agrochemical Trade (UAT) serta Kementrian Pertanian Republik Indonesia yang memiliki tema “Pestisida Bermutu untuk Menunjang Ketahanan Pangan”. 

"Anggota Apropi, khususnya pelaku usaha pestisida dan pupuk diharapkan dapat menghadapi tantangan dan isu-isu yang ada saat ini," kata Kepala Pusat Perlindungan Varitas Tanaman dan Perijinan Pertanian (PPVTPP) Kementerian Pertanian Lely Nuryati dikutip Sabtu (14/10/2023).

Hal tersebut berkaitan dengan ketahanan pangan yang saat ini menjadi isu utama. Apalagi, pertanian memerankan hal penting dalam kehidupan dan sangat berdampak penting bagi kesejahteraan masyarakat dan perekonomian.

Ketersediaan Pupuk

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT Pupuk Indonesia menjamin ketersediaan pupuk nasional menjelang Musim Tanam I. Dalam kesempatan itu, Plt. Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi, didampingi Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, memonitor gudang dan sejumlah kios pupuk di Kabupaten Karawang untuk memastikan kesiapan distribusi dan stok pupuk bersubsidi dan non subsidi. 

"Saya bersama rombongan turun memastikan ketersediaan pupuk sebelum November 2023 tersedia seluruh Indonesia. Nomor satu ketersediaan dulu. Untuk pupuk subsidi saya telusuri satu satu by name by adress jangan sampai salah dalam jumlah dan quantity harus ada seluruh Indonesia," demikian dikatakan Plt Mentan Arief. 

 

 

 

2 dari 3 halaman

Stok Pupuk

Dalam kegiatan kunjungan ke kios pupuk ini, Plt. Mentan Arief memastikan bahwa stok pupuk di Kabupaten Karawang cukup untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas menjelang Masa Tanam I yang akan dimulai pada November 2023.

"Sehingga nanti di masa panen Musim Tanam I kurang lebih Maret-April 2024, produktivitas harus tinggi. Dulu kan saya bilang bahwa produksi padi kurang, karena Bapak Presiden Jokowi perintah untuk menjadi Plt Mentan untuk memastikan produksi. Nah, ini salah satu caranya yang kita lakukan hari ini," ujar Arief.

Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi nasional, Kementan bersama Pupuk Indonesia akan menambah alokasi pupuk subsidi dan nonsubsidi sesuai dengan kebutuhan petani ke seluruh daerah di Indonesia.

 

3 dari 3 halaman

Jelang Musim Tanam

"Saya mau semua kios seluruh Indonesia sama seperti kios di Karawang ini. Saya akan berkunjung ke NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan seluruh Indonesia harus punya hal yang sama. Pupuk sebelum November-Desember 2023 pupuk harus ada di tempat. Masalah pupuk kita selesaikan segera," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyebutkan pihaknya mendukung penuh upaya Kementan dalam penyediaan pupuk menjelang musim tanam. Selain menyediakan pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah, Pupuk Indonesia juga akan menjaga ketersediaan pupuk non-subsidi. 

"Pupuk Indonesia berkomitmen mendukung Kementerian Pertanian dalam program ketahanan pangan nasional. Diantaranya melalui penyediaan pupuk bersubsidi, dalam rangka dalam meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Rahmad.

Stok pupuk bersubsidi yang saat ini tersedia sebanyak 1.442.553 ton. Stok per tanggal 10 Oktober 2023 ini setara dengan 263 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah. Rinciannya, urea sebanyak 941.712 ton, NPK 500.841 ton, seluruh stok ini tersedia di gudang lini I sampai gudang lini III atau tingkat kabupaten.

Selain itu, pupuk Indonesia juga menggunakan sistem pemantauan distribusi pupuk secara digital dan realtime, baik di tingkat pabrik, pelabuhan, gudang, distributor, hingga kios sehingga distribusi pupuk merata dan tepat sasaran.