Sukses

Perintah Erick Thohir: Sarinah Buka Gerai UMKM di Arab Saudi dan Turki

Menteri BUMN Erick Thohir ingin gerai produk UMKM lokal Indonesia bisa dihadirkan di Turki dan Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir ingin gerai produk UMKM lokal Indonesia bisa dihadirkan di Turki dan Arab Saudi. Keduanya disebut jadi pasar potensial untuk produk UMKM lokal.

Erick Thohir mengatakan, itu bisa jadi langkah lanjutan setelah pembukaan gerai Windownesia di Perth, Australia. Ini merupakan kerja sama antara Sarinah dan Avolta, bagian dari Dufry.

"Tadi disampaikan juga kita akan terus membuka kesempatan lagi yang saya menggelitik justru di dua negara nanti ada di Saudi Arabia dan Turki," ujar Erick di Sarinah, ditulis Minggu (15/10/2023).

Dia mengatakan, kedua negara ini jadi destinasi yang juga banyak dituju oleh masyarakat Indonesia. Dia mencatat, Turki sendiri mengantongi kunjungan sekitar 60 juta wisatawan per tahun. Sementara, Arab Saudi mencatatkan kunjungan rutin dari umroh dan haji.

"Impact-nya saya yakin, nah masyarakat Indonesia juga bangga ada produk kita di sana," ungkapnya.

"Tapi masyarakat Indonesia juga jangan lupa membeli, jadi bagian yang mesti win-win, saling menguntungkan untuk namanya juga saling mendukung," paparnya.

Bisa Lebih Banyak

Erick berharap, inisiatif pembukaan gerai Windownesia tidak hanya berjalan untuk waktu yang singkat. Artinya, dia ingin ke depannya bisa lebih banyak gerai dan berkelanjutan.

"Saya berharap tadi inovasi Sarinah, Windownesia bisa dijaga karena penting sekali yang namanya membangun usaha atau korporasi itu tidak boleh kagetan. Tapi ini progresnya (Sarinah) sudah 2 tahun, sekarang masuk lagi Windownesia yang kita berharap juga berkembang di beberapa negara," ujar Erick.

"Seperti yang tadi di cita-citakan awal bahwa produk Indonesia tidak kalah baiknya dengan produk luar negeri, UMKM Indonesia pun standarnya sudah internasional," imbuhnya.

 

2 dari 3 halaman

Tawaran dari India hingga Jerman

Senada, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengungkapkan, pihaknya mendapat banyak tawaran-tawaran untuk membuka gerai UMKM Indonesia di banyak negara lain.

"Kebetulan dengan program ini banyak tawaran lain datang ke Sarinah untuk mengajak bergandengan tangan tidak hanya dari Dufry tapi dari duty free (toko bebas bea) lain. Jadi ada di duty free lain dari Korea dari Jerman mereka ingin juga bikin country corner di duty free mereka," bebernya.

Diketahui, gerai Windownesia pertama di Perth, Australia bertempat di toko bebas bea di bandara. Fetty berharap nantinya produk UMKM lokal Indonesia juga bisa bertengger di pusat belanja negara lain.

"Nantikan konsep Windownesia di negara lain yang sudah diproses. Ada India Korea Selatan, Jerman Turkiye, Saudi. Semoga bisa jadi konsep segera lahir dan buat Indonesia jadi pemain, gak hanya market tapi jadi pemain di mancanegara," paparnya.

Bukti Produk Indonesia Tak Kalah

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap produk UMKM lokal Indonesia bisa bersaing dengan produk dari luar negeri. Buktinya, tertuang dari pembukaan gerai UMKM oleh Sarinah di Perth, Australia.

Gerai itu disebut Windownesia yang bertempat di Terminal Kedatangan, Perth Airport TNG (Australia) Pty Ltd, 2 George Wiencke Drive Perth Airport, Australia. Ini merupakan bukti kerja sama antara Sarinah dan Dufry International AG.

"Kalau kita ke luar negeri, biasanya produk Asia atau Asean lain bertebaran, kita pasti terganggu ketika banyak produk-produk negara lain, produk kita tidak ada padahal Allah SWT itu memberikan Indonesia tentang yang luar biasa dr segi wilayah dan kekayaan alam dan manusianya," bebernya di Sarinah, Jakarta, ditulis Minggu (15/10/2023).

Dia menyebut, meningkatkan pasar produk lokal dilakukan BUMN lewat Sarinah sejak awal pembangunannya. Ini seakan melengkapi bantuan pendanaan hingga pendampingan dari sederet BUMN.

"Kia harus bisa membuktikan produk Indonesia itu tidak kalah baiknya dengan produk-produk negara lain dan yang menarik," ungkap Erick.

Terkait dengan pembukaan gerai Windownesia, Erick melihat peluang pasar yang kuat. Mengacu pada banyaknya turis Australia yang ke Indonesia maupun sebaliknya.

Diketahui, ada 10 kategori produk UMKM yang dijajakan di gerai tersebut. Beberapa produk unggulannya yakni kopi dan produk wellness misalnya essential oil.

"Karena banyak turis dari Australia juga ke Indonesia dan juga banyak juga market masyarakat Asia juga yang ada di Perth, dan kita bisa melihat Windownesia ini menjadi bagian produk-produk Indonesia produk UMKM ada dan hadir di sana," paparnya.

 

3 dari 3 halaman

Gerai Pertama di Luar Negeri

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati mengatakan Windownesia di Perth, Australia merupakan gerai pertama atas kerja sama Sarinah dengan Dufry.

"Perth adalah (gerai) Windownesia yang pertama dan juga untuk partner kami Dufry ini juga merupakan country corner yang pertama. Jadi kita benar-benar bisa yakinkan mereka bahwa Indonesia ini pantas diberikan corner di toko-tokohnya mereka," ujarnya.

Fetty menyampaikan, Dufry merupakan mitra strategis yang memiliki 5.000 cabang toko di 70 negara di dunia. Hal ini, bisa membuka peluang untuk kerja sama lebih luas ke negara lainnya.

"Jadi kalau kita bisa bergandengan terus dengan Dufry mengisi Dufry dengan Indonesian corner ini luar biasa dampaknya dan ini memang sesuai juga dengan program pemerintah di mana kita sudah waktunya menaikkan kelas produk-produk UMKM membuat UMKM lebih hadir di mancanegara melalui langkah-langkah kecil," urai Fetty.