Liputan6.com, Jakarta - Indonesia-Latin America and The Carribean Business Forum atau INA-LAC 2023 resmi dibuka pada Senin, 16 Oktober 2023. Forum ini diharapkan bisa mendorong investasi dan perdagangan antar regional.
Koordinator Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri dari KADIN Indonesia, Shinta W Kamdani menyampaikan bahwa ia telah melihat kemajuan dari jaringan bisnis INA-LAC, yang mendekatkan dunia usaha Indonesia dengan dunia usaha di Amerika Latin dan Karibia.
“Saya kira banyaknya partisipasi badan usaha dalam INA-LAC 2023 merupakan indikasi jelas adanya keinginan kuat untuk mengikuti perkembangan dunia (usaha) bersama,” kata Shinta dalam kegiatan 2nd INA-LAC Business Network Assembly di Ritz Carlton, Jakarta pada Selasa (17/10/2023)
Advertisement
Namun, niat saja tentu tidak cukup. Diperlukan intensifitas dalam menargetkan sektor-sektor yang terlibat dalam INA-LAC.
“Karena setiap negara (Amerika Latin dan Karibia) mempunyai banyak peluang,” jelas Shanti.
“Saya pikir kita juga mulai melihat lebih banyak investasi datang dari kawasan (Amerika Latin) serta beberapa indikasi minat dari dunia usaha di Indonesia,” bebernya.
Menurut Shinta, menjalin kemitraan adalah benar-benar melihat hasil bagaimana bisnis bekerja sama.
“Kami juga mendorong seluruh pemangku kepentingan, baik yang ada maupun yang potensial, untuk merangkul visi ini dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkannya. Dan saya sangat berharap bahwa setiap tahun kita akan melihat kemajuan baru dalam realisasi kemitraan kita,” tutup Shanti.
Tiga Pilar
Sebelumnya, pembukaan INA-LAC ke-5, Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansuri menyampaikan bahwa forum tersebut terdiri dari tiga pilar yaitu Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Isu Strategis.
Ketiga pilar ini berfokus pada berbagai aspek penting dalam hubungan kedua kawasan seperti keamanan pangan, mineral kritis, perubahan iklim, dan diskriminasi perdagangan.
Selain itu, INA-LAC Business Forum tahun ini berfokus pada tiga sektor utama yaitu furnitur/home decor, suku cadang otomotif, dan produk kesehatan.
“Tahun lalu, forum kita membuahkan banyak hasil positif, dihadiri oleh sekitar 500 peserta, transaksi bernilai sekitar USD 16 juta dalam hal transaksi perdagangan, dan potensi transaksi lebih dari 160 USD miliar,” ungkap Pahala Mansury dalam pidato pembukaan INA-LAC di Ritz Carlon, Jakarta pada Senin (16/10/2023).
“Kita juga mendengar bahwa tahun ini, potensi transaksi ini akan meningkat dua kali lipat dari jumlah tersebut, dan tahun ini, forum ini juga menjadi lebih relevan karena persaingan geopolitik mulai terjadi,” tuturnya.
Advertisement
Peserta
Kementerian Luar Negeri mencatat, terdapat 47 pelaku bisnis dari 11 negara di Amerika Latin dan Karibia yang berpartisipasi pada INA-LAC Business Forum 2023 secara langsung.
Selain itu, kegiatan juga dihadiri pengusaha Indonesia, perwakilan pemerintah, akademisi, dan asosiasi bisnis.