Sukses

Peserta Prakerja Gelombang 62 Segera Beli Pelatihan Kalau Tak Mau Saldo Rp 3,5 Juta Hangus

Para peserta Kartu Prakerja diminta untuk segera membeli pelatihan. Alasannya, jika tidak membeli pelatihan dalam 15 hari sejak hari ini Selasa 17 Oktober 2023 maka akan nonaktif dan kepesertaan dicabut.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Kartu Prakerja mengumumkan nama-nama peserta Kartu Prakerja Gelombang 62 yang telah lolos seleksi administrasi. Para peserta Prakerja tersebut diminta untuk segera membeli pelatihan.

"Mana nih yang lolos gelombang 62? Coba absen di kolom komentar!

Jangan lupa untuk beli pelatihan pertama kamu ya Sob yang pastinya banyak ragam pelatihan yang bisa kamu pilih!#JadiBisa." dikutip dari instagram resmi Kartu Prakerja @prakerja.go.id, Selasa (17/10/2023).

Para peserta Kartu Prakerja diminta untuk segera membeli pelatihan. Alasannya, jika tidak membeli pelatihan dalam 15 hari sejak hari ini Selasa 17 Oktober 2023 maka akan nonaktif dan kepesertaan dicabut.

Jika sampai hal ini terjadi maka peserta tidak akan bisa mengikuti kembali Program Kartu Prakerja.

Selain itu, jika kepesertaan dicabut maka saldo pelatikan akan hangus dan dikembalikan Rekening Kas Umum Negara yang dipegang oleh Bendahara Umum Negara.

Adapun kartu prakerja gelombang 62 ini merupakan gelombang terakhir pada 2023. Jadi kalau berminat masih ada waktu mendaftar dan klik gabung gelombang.

Setelah Anda ikut seleksi gabung gelombang, calon peserta pun menunggu pengumuman hasil seleksi. Jika dinyatakan lolos kemudian, pilih pelatihan.

Setiap peserta Prakerja yang lolos akan mendapat saldo pelatihan sebesar Rp 3,5 juta. Saldo tersebut akan tersambung di rekening bank atau e-wallet yang bisa digunakan untuk membeli pelatihan.

Jangan lupa, kerjakan pre-test dan post-test selesaikan pelatihan dan dapatkan sertifikat. Kemudian peserta memberikan rating dan ulasan terhadap pelatihan yang telah Anda selesaikan di dashboard Prakerja.

Selanjutnya tunggu beberapa hari, Anda akan menerima insentif Rp 600.000. Lalu isi survei evaluasi dengan menjawab dua survei di dashboard Prakerja dan dapatkan insentif Rp 50.000 untuk setiap survei.

2 dari 3 halaman

Kartu Prakerja Banjir Pujian Saat Pertemuan Bank Dunia-IMF 2023 di Maroko

Sebelumnya, Program Kartu Prakerja tampil sebagai bahasan dalam salah satu acara side event yang digelar pada Pertemuan Tahunan Bank Dunia-IMF yang berlangsung dari 9 hingga 15 Oktober 2023 di Marrakesh, Maroko.

Kartu Prakerjamemanfaatkan kesempatan ini untuk memaparkan kisah sukses programnya di Indonesia, dan menerima sambutan positif dari para pembicara dan peserta yang hadir.

Pertemuan yang bertajuk Annual Meeting World Bank Group (WBG) and the International Monetary Fund (IMF) 2023 ini adalah sebuah forum tingkat tinggi yang dihadiri oleh para menteri keuangan, gubernur bank sentral berbagai negara, eksekutif swasta, organisasi masyarakat sipil, dan para akademisi untuk membahas berbagai isu terkait ekonomi global, kebijakan pengentasan kemiskinan, pembangunan, dan efektivitas bantuan. Kehadiran Prakerja memberikan gambaran penting tentang dampak program ini dalam pengentasan kemiskinan dan inklusi ekonomi.

Dalam acara yang berjudul "Safety Trampoline: Evidence from Indonesia’s Prakerja Program" yang digelar pada 11 Oktober 2023, Prakerja menguraikan perjalanan program ini sejak awal munculnya pandemi Covid-19 tiga tahun lalu.

Meskipun menghadapi tantangan awal dan kritik, Prakerja tetap berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan peluang pembelajaran kepada masyarakat Indonesia, yang akhirnya berdampak positif secara luas.

 

3 dari 3 halaman

Kepemilikan E-Wallet

Salah satu prestasi utama yang diungkapkan dalam acara tersebut adalah peningkatan kepemilikan e-wallet lebih dari 50 perden berkat Prakerja yang mencerminkan kesuksesan ekspansi inklusi digital dan keuangan

"Perluasan dalam inklusi digital dan keuangan ini benar-benar sangat luar biasa,” kata Amir Hamza Jilani, Ekonom Sektor Sosial dari Kantor Sektor Pembangunan Manusia dan Sosial Bank Pembangunan Asia (ADB) di Maroko.

Amir pun takjub melihat hasil survei yang menyebutkan mayoritas peserta Prakerja menyatakan kepuasannya atas program tersebut. “Menurut saya, tanpa kolaborasi multipihak, sangat sulit menciptakan ekosistem pelatihan yang bisa berdampak (seperti Prakerja),” kata pria berkebangsaan Pakistan itu.