Sukses

Pemerintah Bidik Kurangi 10 Persen Sumbangan Sampah Plastik ke Laut per Tahun

Pemerintah Indonesia menargetkan bisa mengurangi 70 persen sampah plastik ke laut pada 2025 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia menargetkan bisa mengurangi 70 persen sampah plastik ke laut pada 2025 mendatang. Guna mencapai itu, ada ambisi untuk mengurangi 10 persen sumbangan sampah per tahun.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti mengatakan target itu bisa dicapai dengan sejumlah strategi. Utamanya, ada upaya kolaboratif dengan berbagai pihak terkait.

"Kan sudah 36 persen (pengurangan sampah plastik di laut 2018-2022) di tahun lalu ya, jadi setiap tahun itu sekitar 8 persen pengurangannya, sampai kalau bisa dukungan dengan mitra lain mungkin bisa 10 persen," ujarnya disela-sela ASEAN Conference in Combating Plastic Polution (ACCPP), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Butuh Kolaborasi

Nani mengatakan, kolaborasi yang dimaksud merujuk pada upaya pemerintah melalui sejumlah kementerian/lembaga, perusahaan swasta, hingga masyarakat.

Disamping itu, didukung juga oleh pihak-pihak dari luar negeri untuk menekan peredaran sampah plastik. Utamanya, untuk menahan sampah plastik menyumbang sampah di laut.

"Kita harapan di akhir tahun 2025 (target tercapai), itu masih tiga tahun kan, jadi sekarang sudah setengahnya, setengahnya lagi tuh dengan semangat didorong bersama-sama ini dan dukungan juga mitra strategis dari luar, tadi makanya banyak dubes-dubes ya dan beberapa negara juga men-support," paparnya.

Dia menegaskan, Indonesia sudah turun tangan dengan berbagai upaya untuk mengurangi sampah plastik di laut tadi. Guna gerakannya makin luas, dia mengajar negara-negara Asia Tenggara ikut mencontoh Indonesia.

"Maksudnya kita ingin mengajak negara-negara di asean untuk melakukan hal yang sama secara bersama-sama, jadi saling memotivasi, jadi saling bertukar bukan hanya policy nya tapi juga pemikirannya, pengalaman, dan base practice-nya, itu pada negara-negara di Asean," ucap Nani.

 

2 dari 3 halaman

Kurangi 70 Persen di 2025

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir mengungkap target pemerintah dalam menekan jumlah sampah plastik di laut. Dia membidik 70 persen sampah di laut bisa direduksi pada 2025 mendatang.

Erick mengaku, pemerintah telah menyadari sulitnya penanganan sampah plastik di laut. Maka, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah sejak 2018 lalu.

"Mengingat kompleksitas permasalahan penanganan polusi plastik laut sejak tahun 2018 pemerintah Indonesia telah menetapkan komitmen yang kuat. Komitmen nasional untuk mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen pada tahun 2025," ungkap Erick dalam ASEAN Conference in Combating Plastic Polution (ACCPP), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Kejar Target

Dia menjelaskan, sebagian besar dari target itu sudah bisa dicapai. Dalam 4 tahun terakhir sejak 2018-2022, pemerintah disebut telah berhasil mengurangi sumbangan sampah plastik ke laut sebesar 36 persen.

"Dan upaya kami berada pada jalur yang tepat untuk mencapai pengurangan sebesar 40 persen pada akhir tahun 2023," jelasnya.

Erick menyadari, untuk mengejar 34 persen sisanya dalam 2 tahun kedepan memerlukan kerja keras. Maka, diharapkan ada upaya untu berkolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk komunitas negara ASEAN.

"Untuk itu, memperkuat kolaborasi berbagai pihak dan dukungan negara mitra merupakan hal yang sangat penting. Melalui kerja sama antar negara-negara Asean, saya sangat optimis bahwa kita dapat menyediakan lingkungan yang sehat bagi generasi masa depan untuk hidup. Bersama-sama kita dapat membuat perbedaan yang berarti," pungkas Erick Thohir.

 

3 dari 3 halaman

ASEAN Sumbang 243 Juta Ton Sampah Plastik

Menteri Korodonator bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir mengungkap, negara anggota ASEAN menyumbang sampah padat ke laut dengan jumlah besar. Angkanya mencapai 234 juta ton sampah ke laut.

Dia mengatakan, volume limbah padat dan sampah laut yang dihasilkan negara di Asia Tenggara terus meningkat setiap tahun.

"Menurut perkiraan, hanya dari enam negara anggota, Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Singapura yang menghasilkan total 243 juta ton sampah pada tahun 2016," ujarnya dalam ASEAN Conference in Combating Plastic Polution (ACCPP), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/10/2023).