Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya mengumumkan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri resmi mengumumkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Megawati menuturkan, pihaknya memilih bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo dengan pertimbangan berbagai pihak dan perenungan.
Baca Juga
"Saya dengan mantap telah ambil keputusan ke semuanya. Saya tujukan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat, bangsa dan negara, maka calon wakil presiden yang dipilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan mendampingi bapak bapak Ganjar Pranowo, adalah bapak Profesor Mahfud Md,” tutur dia, Rabu (18/10/2023)
Advertisement
Lalu berapa kekayaan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahmud Md yang diusung menjadi calon wakil presiden Indonesia mendampingi Ganjar Pranowo?
Mengutip laman laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) di E-LHKPN yang disampaikan pada 31 Maret 2023 untuk periode 2022, total harta Mahfud Md tercatat Rp 29,54 miliar.
Kekayaan Mahmud Md itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 12,06 miliar. Ada 15 tanah dan bangunan yang merupakan hasil sendiri. Sebagian besar tanah dan bangunan itu berada di Sleman, Jawa Tengah. Selanjutnya alat transportasi dan mesin senilai Rp 1,5 miliar yang merupakan hasil sendiri.
Kemudian harta bergerak lainnya sebesar Rp 180,50 juta. Ia juga mengantongi kas dan setara kas sebesar Rp 15,80 miliar. Adapun Mahfud Md tidak memiliki surat berharga dan harta lainnya. Selain itu, Mahmud Md juga tidak memiliki utang. Dengan demikian, total kekayaan Mahfud Md senilai Rp 29,54 miliar.
Cawapres Cak Imin
Sementara itu, calon wakil presiden Muhaimin Iskandar yang juga sekaligus Ketua PKB dan Wakil Ketua DPR mencatat kekayaan Rp 27,28 miliar.
Kekayaan Muhaimin Iskandar terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 24,70 miliar. Ada 5 tanah dan bangunan yang merupakan hasil sendiri. Selain itu, Muhaimin juga memiliki kekayaan alat transportasi dan mesin senilai Rp 259 juta dan harta bergerak lainnya Rp 171,50 juta.
Muhaimin juga memiliki kas dan setara kas Rp 2,15 miliar. Ia tidak memiliki surat berharga dan harta lainnya. Demikian juga utang. Muhaimin Iskandar juga mencatat tidak memiliki utang. Dengan demikian, total harta Muhaimin Iskandar Rp 27,28 miliar.
Bila melihat dari laporan kekayaan Mahfud Md dan Cak Imin, dua tokoh yang maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) yang tidak memiliki utang.
Seiring pengumuman dari PDIP untuk calon wakil presiden, jadi sudah ada dua deklarasi calon wakil presiden yang disampaikan ke publik.
Sebelumnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar telah diumumkan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi bakal calon presiden Anies Baswedan dalam pemilihan umum (pemilu) 2024 pada Sabtu, 2 September 2023. Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ini diusung oleh Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem), PKB, dan PKS.
Sementara itu, Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md didukung oleh PDIP, Partai Hanura, Partai Perindo dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Advertisement
Sri Mulyani Siapkan Anggaran Pemilu 2024 Dua Putaran
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah menyiapkan anggaran untuk pemilihan umum (Pemilu) yang sudah bisa dicairkan pada 2023 dan 2024. Bahkan dia sudah menyiapkan anggaran tambahan jika Pemilu 2024 berlangsung 2 putaran.
“Kalau ada 2 putaran kita sudah ada dana kontijensi kalau sampai terjadi dua ronde karena itu anggarannya cukup signifikan,” kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (6/6/2023).
Meski begitu, dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pemilu dicairkan secara bertahap sesuai dengan siklus di masing-masing lembaga.
“Anggaran Pemilu kita siapkan untuk 2023-2024, untuk penyelenggaraannya sendiri dari KPU, kemudian Bawaslu, kita mengikuti siklusnya, jadwalnya," kata dia.
Pencairan dana pemilu di tahun 2023 sudah dilakukan pada Februari lalu. Dana tersebut digunakan untuk menyiapkan berbagai kebutuhan seperti logistik, distribusi orang, saksi dan lain-lain.
Berbagai kebutuhan tersebut memang bagian dari tanggung jawab APBN dalam mendukung pesta demokrasi 5 tahunan.“Jadi ini semua perhelatan demokrasi ini sudah masuk dalam APBN yang sedang kita susun,” kata dia.
Hanya saja, Sri Mulyani enggan membeberkan besarnya dana pemilu untuk tahun 2024. Termasuk besarnya dana persiapan untuk pilpres jika berlangsung 2 putaran di tahun depan.
“Nanti bapak Presiden akan menyampaikan di DPR. Detailnya sebagian langsung masuk di K/L terkait, dan sebagian kita cadangkan dulu sebelum keluar, tidak akan dikeluarkan anggarannya," kata dia.
Sri Mulyani Sebut Pemilu 2024 Sedot Anggaran APBN Rp 25 Triliun, untuk KPU Rp 15,4 Triliun
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan Pemilu 2024 dianggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp25 triliun untuk tahun anggaran 2022 dan 2023.
Namun angka tersebut bersifat sementara karena alokasi untuk tahun anggaran 2024 masih dalam perhitungan.
"Anggaran untuk Pemilu kami sediakan memadai dan tentu tetap dengan bijaksana," ucap Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (3/2/2023), dikutip dari Antara.
Secara perinci, alokasi anggaran tersebut meliputi sebanyak Rp15,49 triliun untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebesar Rp6,91 triliun untuk Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan senilai Rp2,61 triliun untuk kementerian/lembaga.
Sri Mulyani menyebutkan Pemilu 2024 akan diikuti 18 partai nasional dan 6 partai lokal Aceh, yang diharapkan seluruhnya masuk dalam arena kompetisi politik untuk menawarkan kepada bangsa dan rakyat sebuah masa depan Indonesia dengan tata kelola yang baik dan pilihan-pilihan kebijakan yang baik.
Advertisement
Jaga Persatuan dan Kesatuan
Pemilu merupakan wujud dari sistem demokrasi yang sudah sepakati oleh Indonesia. Maka dari itu, perbedaan di dalamnya harus bisa diwadahi dalam sebuah demokrasi yang baik dan harus dijaga bersama.
Pada tahun ini, Indonesia sudah memasuki tahun politik yang seharusnya dijadikan upaya mematangkan demokrasi dan memperkokoh persatuan bangsa.
"Karena ini adalah negara kita sendiri, besar-kecil, jatuh-bangun, rusak-maju, tergantung dari kita. Jangan pernah menyalahkan orang lain, lihat diri kita, perbaiki diri kita," tutur Menkeu.
Dengan demikian, dirinya meyakini dalam Pemilu nanti semua pihak memiliki keinginan untuk menjaga persatuan dan kesatuan untuk merayakan pesta demokrasi, bukan justru sebaliknya perang demokrasi, agar Indonesia bisa maju.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com