Sukses

Kriteria Cawapres Idaman Ekonom dan Pengusaha: Ngerti Ekonomi

Cawapres harus punya pemahaman dan paradigma ekonomi yang tepat, bisa menelurkan kebijakan yang tepat pula. Dengan begitu, akan berdampak baik pada perekonomian nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) kian menghangat menjelang pendaftaran. Ekonom dan pengusaha sepakat kalau Indonesia butuh pemimpin yang paham ekonomi.

Salah satunya, diungkap oleh Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal. Menurutnya, sosok paham paham ekonomi akan menentukan pembangunan Indonesia ke depan. 

"Menurut saya, sangat penting memiliki tak cuma cawapres, tapi juga capres dengan pehamanan dan paradigma ekonomi karena akan menentukan kebijakan ke depan," ujar Faisal dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Rabu (18/10/2023).

Dia mengatakan, tantangan ekonomi kedepannya menjadi poin penting yang harus disikapi dengan tepat. Sebut saja, ada ancaman pelemahan ekonomi global dan gangguan rantai pasok akibat kondisi geopolitik.

"Pemahaman saja mungkin belum banyak berpengaruh terhadap perubahan kebijakan seandainya tidak diikuti dengan paradigma yang sesuai dengan karakteristik Indonesia," ucap Faisal.

Faisal menilai, dengan pemahaman dan paradigma ekonomi yang tepat, bisa menelurkan kebijakan yang tepat pula. Dengan begitu, akan berdampak baik pada perekonomian nasional.

"Seringkali antar prinsip satu dan lainnya, bertabrakan meski sama-sama prinsip ekonomi, misalnya terkait efisiensi, pemerataan, aspek keadilan, UMKM, dan lapangan kerja. Ini perlu adanya pemahaman dalam melihat permasalahan ekonomi," urainya.

 

2 dari 4 halaman

Kriteria dari Pengusaha

Senada dengan Faisal, Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi. Sofjan menyampaikan dunia usaha berharap setidaknya pemahaman ekonomi wakil presiden terpilih dapat membantu kepemimpinan presiden berikutnya. Pasalnya, dia menilai tidak ada capres yang mempunyai pemahaman kuat pada sektor ekonomi.

"Melihat dari tiga calon yang menjadi top dari semua survei itu saya lihat sebagian besar bukan orang yang mengerti ekonomi betul. Apapun kita harapkan nanti presidennya itu adalah wakil presidennya orang yang mengerti ekonomi karena tantangan kita lima tahun ke depan pengusaha adalah ekonomi," kata dia.

Menurutnya, ketidakpastian global bisa dijawab oleh sosok yang paham konsep ekonomi. Ini merujuk pada cawapres yang memiliki latar belakang pebisnis, salah satunya Erick Thohir yang turut digadang.

"Apa yang diharapkan sama kita pengusaha itu betul-betul bisa membawa ekonomi kita lebih baik karena masalah kita saya lihat sangat sulit menghadapi masalah global dan dalam negeri kita sendiri. Kita tahu komoditas banyak yang turun, belum lagi ada ancaman el nino," ucap Sofjan.

Dia menegaskan, perlu ada kerja sama erat antara pemerintah dan pelaku usaha dalam mengantisipasi tantangan ke depan. "Ini harus kita bantu untuk menyelesaikan sama-sama karena apapun yang terjadi pada ekonomi kita, pengusaha ini paling menderita, tentu rakyat kita juga, jadi persoalan ini harus kita angkat," pungkas Sofjan.

3 dari 4 halaman

Ciptakan Kondisi Aman

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan sejumlah partai koalisi telah mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) pada hari ini. PDIP telah memilih Mahfud MD untuk mendampingi calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

Pengumuman PDIP ini menyusul Koalisi Perubahan yang digawangi Partai Nadem yang telah mengumumkan pasangan capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN).

Sementara, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga mencalonkan diri sebagai capres belum mau buru-buru mendeklarasikan calon wakil presiden.

Dunia usaha berharap nantinya pada saat pemilu presiden (pilpres) di mulai pasangangan capres dan cawapres ini mampu menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan nyaman, utamanya tidak menganggu aktivitas perekonomian.

"Tentu harapan kita nantinya kepada para pasangan capres dan cawapres ini tetap mampu menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan nyaman. Kondisi yang tidak mengganggu aktivitas perekonomian, sehingga tidak mengganggu aktivitas bisnis," kata Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang kepada Liputan6.com, Rabu (18/10/2023).

Selain itu, pengusaha juga berharap berlangsungnya Pemilu 2024 ini tidak mengganggu psikologi para investor untuk masuk berinvestasi ke Indonesia, dan tidak mengganggu pasar saham.

"Artinya, kita berharap bahwa bagaimana tahapan Pemilu ini nantinya lebih mengedepankan visi dan misi, menjauhkan gesek-gesekan," ujarnya.

Sarman menegaskan, dunia usaha menginginkan Pilpres 2024 yang aman dan tidak saling menjatuhkan yang nantinya menyebabkan gesekan-gesekan yang bisa mengganggu Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, apalagi hingga mengganggu perekonomian Indonesia.

4 dari 4 halaman

Soroti Segi Ekonomi

Menurutnya, para pengusaha akan menilai dan mendalami visi dan misi dari setiap pasangan Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 mendatang, khusunya dari segi ekonominya.

"Nantinya kita ingin mendengar dan mendalami visi dan misi para pasangan capres-cawapres ini, tentang bagaimana masa depan ekonomi Indonesia tentu dalam berbagai aspek dari sisi industri, dari sistem pertanian, sistem perhubungan, dari segi infrastruktur, dari sistem investasi, bagaimana pemberdayaan UMKM kita dan lain-lain. Nah ini perlu sangat-sangat nantikan," ujarnya.

Kata Sarman, apalagi saat ini Indonesia sudah memiliki visi yakni Indonesia maju 2045, dimana Indonesia diproyeksikan akan menjadi 5 negara terbesar di dunia di bidang perekonomian.

"Jadi, artinya bahwa memang para capres cawapres ini nantinya harus memiliki suatu Visi jangka pendek, menengah, dan panjang dalam hal ini jadi ya tentu kita akan mendalami Apa yang ditawarkan apa yang menjadi program unggulan bidang perekonomian," katanya.