Sukses

Instruksi Jokowi: Indonesia Harus Kuasai Pasar Global di Era Kompetisi Ketat

Kementerian Perdagangan kembali menggelar pameran dagang terbesar di Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 di ICE BSD, Tangerang.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan kembali menggelar pameran dagang terbesar di Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 di ICE BSD, Tangerang. Acara pameran yang bertujuan untuk mempromosikan produk-produk ekspor Indonesia yang bernilai tambah, dalam rangkaiannya juga dilakukan penandatanganan perjanjian perdagangan sebanyak 187 MoU dari 32 negara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka TEI 2023 secara virtual, berharap Indonesia harus menjadi pelaku pasar di era globalisasi dan kompetisi yang semakin ketat.

"Era globalisasi dan kompetisi yang semakin ketat kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh hanya menjadi pasar, kita harus menjadi pelaku, harus menjadi produsen yang berdaya saing dan menguasai pasar," kata Jokowi.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menjelaskan, TEI tahun ini akan dilakukan penandatanganan commitment buying session sebanyak 187 MoU dari 32 negara. MoU yang akan ditandatangani tersebut dipengaruhi oleh perjanjian kerja sama yang telah dijalin dengan berbagai negara.

"Indonesia telah memiliki 38 perjanjian perdagangan, baik bilateral, regional, multilateral, dan terdapat di seluruh benua. Perjanjian dagang dan negosiasi perjanjian dagang yang telah dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan kemudahan bagi pelaku usaha," ujar Jerry.

Penandatanganan MoU

Salah satu perusahaan Indonesia yang melakukan penandatanganan MoU ialah APP melalui 4 unit usahanya yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, dan PT OKI Pulp & Paper dengan perusahaan Jepang yakni APP Japan Limited dan Universal Paper Co. Ltd.

MoU tersebut berkaitan dengan pembelian produk kertas seperti Photo Copy Paper, Printing Paper, Packaging Paperboard, dan Tissue dengan nilai transaksi yang ditargetkan mencapai USD 300 Juta selama tahun fiskal 2024.

 

2 dari 4 halaman

Kerja Sama

Direktur APP, Suhendra Wiriadinata seusai menandatangani MoU mengatakan bahwa, kerjasama perdagangan ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga merupakan bentuk dukungan dan kontribusi APP kepada Indonesia dalam mempromosikan perdagangan dan industri dalam negeri.

Sementara itu Chairman APP Japan Tan Ui Sian menambahkan bahwa, Buyer dari Jepang memiliki kepercayaan penuh terhadap kualitas produk dari APP "Keberlanjutan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan juga menjadi salah satu alasan mereka memilih untuk bekerjasama," ungkap Tan.

Selain dengan Jepang, APP juga akan menandatangani MoU perdagangan dengan pembeli dari Inggris melalui Calington Ltd, Kantor Penjualan APP di Inggris pada 19 Oktober 2023. MoU ini bertujuan untuk meningkatkan ekspor kayu berkelanjutan dari Indonesia ke pasar Inggris. Kerjasama ini mencakup kontrak pembelian 50.000 ton, atau setara USD 50 juta untuk tahun 2024.

"Kerjasama antara APP dengan pihak Jepang dan Inggris ini menunjukkan bahwa produk Indonesia, khususnya di bidang pulp dan kertas, sangat dihargai di pasar internasional. Ini adalah langkah maju yang signifikan bagi perdagangan Indonesia." ungkap Suhendra.

3 dari 4 halaman

TEI 2023 Bidik Transaksi Rp 171 Triliun Meski Ekonomi Global Tak Baik-Baik Saja

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan nilai transaksi Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 pada tahun 2023 mencapai USD 11 miliar atau Rp171,73 triliun (kurs Rp15.612). Nilai ini lebih rendah dari realisasi pameran dagang tahunan di Indonesia tahun 2022 yang mencapai USD 15,83 miliar. 

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan, penetapan besaran tersebut mempertimbangkan kondisi perekonomian dunia yang masih dalam kondisi tidak baik-baik saja akibat dampak Covid-19 hingga tekanan geopolitik dunia. Di mana Bank Dunia (World Bank) memperkirakan ekonomi global hanya tumbuh 2,1 persen pada 2023.

"Jadi, sesuai yang disampaikan Pak Jokowi bahwa ekonomi dunia dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, perdagangan masih slowing down. Kita targetkan transaksi Trade Expo Indonesia tahun ini USD 11 miliar," ujarnya dalam konferensi pers di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).Untuk mencapai target transaksi tersebut, pemerintah masih mengandalkan perdagangan anekan komoditas andalan ekspor Indonesia. Menurut Didi, sektor komoditas masih akan jadi andalan untuk menopang kinerja ekspor Indonesia saat ini dan beberapa tahun ke depan.

"Memang tidak kita pungkiri komoditas sektor yang masih seksi untuk kita target, dan itu realitanya itu yang membukukan dukungan terhadap Trade Expo Indonesia baik tahun sekarang maupun yang sebelumnya," paparnya.

Didi menambahkan, sektor industri akan masuk dalam radar ajang pameran dagang tahunan terbesar di Indonesia tersebut. Khususnya industri otomotif dan sparepart.

"Industri otomotif dan sparepart menjadi bagian penting komposisi ekspor kita. Itu memberikan kontribusi yang besar dalam capaian trade expo maupun nasional," bebernya.

Kemendag menyebut pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 tahun 2023 secara hybrid. Untuk luring, TEI 2023 akan dilaksanakan  pada 18—22 Oktober 2023 dan secara daring pada 18 Oktober—18 Desember 2023. TEI 2023 berlangsung di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai (ICE-BSD), Tangerang, Banten.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

4 dari 4 halaman

Jelang Trade Expo Indonesia 2023, Kemendag Kantongi Komitmen Transaksi Rp 143,6 Triliun

Kementerian Perdagangan mengakui telah mengantongi komitmen transaksi perdagangan senilai USD 9,2 miliar atau setara Rp 143,6 triliun (kurs Rp 15.600). Ini didapat dari sejumlah mitra dagang Indonesia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menerangkan komitmen transaksi ini masih termasuk dalam rangkaian menjelang puncak Trade Expo Indonesia ke 38 tahun 2023. Targetnya, TEI 2023 ini akan menghasilkan komitmen perdagangan USD 11 miliar.

"Sedikit bocoran, dari MoU yang kami sudah collect dari beberapa perwakilan perdagangan ini alhamdulillah, sampai saat ini, belum sampai hari H, itu sudah mencapai USD 9,2 miliar. Mudah-mudahan capaian ini bergulir terus membesar," ujarnya dalam Konferensi Pers di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Dia menjelaskan, pameran TEI 2023 secara luring akan digelar pada 18-22 Oktober 2023 mendatang di ICE BSD, Tangerang, Banten. Ini berbarengan dengan rangkaian TEI 2023 secara daring atau online dari 18 Oktober - 18 Desember 2023 mendatang.

Didi menyebut, jumlah komitmen perdagangan nantinya akan dihitung secara menyeluruh. Baik dari kegiatan luring, maupun dari kegiatan daring di akhir Desember 2023 nanti.

"Ktia akan hitung pada pameran Trade Expo selesai tanggal 18 Desember itu penghitungan kedua yang final. Artinya secara hybrid itu selesai. Ini akan hasilkan final berapa transaksi yang bisa kita dapat," tuturnya.

 

Video Terkini